Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral soal Balap Lari Liar di Medsos, Apa yang Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi lari
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Media sosial baru-baru ini tengah diramaikan mengenai adanya fenomena balap lari liar yang terjadi di sejumlah daerah, tidak hanya di Jakarta.

Belum diketahui jelas motif dan alasan di balik fenomena tersebut.

Sebagai antisipasi, pihak kepolisian pun gencar melakukan patroli. Menurut pihak kepolisian, aksi balap lari liar ini tidak diperbolehkan karena kerap dilakukan tanpa izin dan menutup ruas jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.

Bahkan ada sanksi pidana yang menanti bagi pihak-pihak yang turut serta dalam aksi balap lari liar tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini merujuk pada pasal 12 ayat 1 UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

Baca juga: Viral, Video Juru Parkir di Medan Tendang dan Peras Pengendara Motor

Lantas, apa yang mendasari balap lari liar ini dan menjadi fenomena yang populer saat ini?

Pengajar Studi Antropologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung Budi Rajab mengungkapkan, fenomena balap lari ini berawal dari kelompok kecil yang kemudian meluas ke kelompok besar secara geografis.

Menurutnya ada sejumlah asalan yang mendasari fenomena tersebut.

"Di sini kan situasinya Covid, mungkin mereka menghadapi kebosanan dengan cara yang spontan biasanya permulaannya itu balap lari, tindakan itu dilakukan dan bisa dilihat orang," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (15/9/2020).

Mengenai ketertarikan orang lain atau masyarakat lintas daerah yang juga melakukan hal yang serupa, Budi mengungkapkan bahwa hal ini terjadi lantaran keterlibatan konstruksi sosial pada fenomena ini.

Ia menyampaikan, adanya hubungan interaksi dari orang yang melakukan balap lari.

Baca juga: Menilik Fenomena Masyarakat yang Nekat Ngemal dan Abaikan Protokol Kesehatan...

Ciri anak muda

Menurut Budi, ada anggapan di kalangan pemuda bahwa balap lari liar itu lebih baik daripada mereka yang melakukan balap motor atau balap mobil.

Balap motor atau mobil, imbuhnya lebih berisiko dan hanya diikuti oleh kelas sosial tertentu.

"Kalau balap motor itu yang ikut ada yang menengah ke atas dan ada juga yang menengah ke bawah, untuk balap mobil yang khusus kelas atas semua, sementara kalau balap lari ini bisa diikuti oleh lintas kelas," kata dia.

Baca juga: Mengenang Ciputra, dari Atlet Lari, Begawan Properti hingga Kelola Institusi Pendidikan

Dengan adanya lintas kelas ini, Budi menambahkan, fenomena ini akan lebih mudah meluas karena bisa dilakukan oleh kelas sosial mana pun.

Selain itu, Budi mengatakan, adanya balap lari liar ini merupakan ciri sikap anak muda yang bertingkah laku sembarangan.

Hal ini didukung dengan rasa bosan yang mereka rasakan dan kemudian dilakukan tindakan spontan seperti balap lari liar ini.

"Ya memang anak muda itu sembarangan, melakukan balap liar di jalanan, itu mah spontan, bukan direncanakan, hanya ikut-ikutan saja," kata dia.

Baca juga: Lama Tidak Berolahraga, Apa Dampaknya?

Budi mengungkapkan bahwa tindakan ini bagus selama arahnya positif untuk kesehatan badan, apalagi di tengah pandemi.

Namun, hal yang perlu diperhatikan bagi pelaku balap lari yakni tetap menjaga jarak dan patuhi protokol kesehatan yang berlaku.

"Situasinya sedang Covid saja, stuasi kerumuman penonton saja, ini sembari dilakukan sosialisasi bagi pemerintah kepada masyarakat," imbuhnya.

Baca juga: Meninggal karena Menggunakan Masker Saat Olahraga, Benarkah Demikian?

Minta pemerintah dukung fasilitas balap lari

Ia mengatakan bahwa tindakan balap lari liar tersebut harus didukung oleh pemerintah.

Namun dengan syarat, pemerintah bisa memfasilitasi ruang lingkup mereka untuk berlatih atau melakukan aksinya itu.

"Ya baguslah menjadi olahraga (sport), daripada balap motor. Biasanya itu anak muda kalau membuat suatu acara yang berpengaruh biasanya yang agak 'menyimpang' seperti balap motor atau balap mobil," kata dia.

Baca juga: Amankah Olahraga Outdoor Selama Ada Wabah Virus Corona?

"Yang penting sekarang support dari pemerintah menyediakan tempat. Kan orang Indonesia kurang olahraga, justru tindakan ini bagus," klaim dia.

Patroli rutin

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya akan menggelar patroli secara berkala untuk membubarkan aksi balap lari liar.

Imbauan untuk rutin patroli telah disampaikan kepada seluruh Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Yusri menjelaskan, masyarakat yang menggelar aksi balap lari liar dapat dikenakan sanksi pidana jika tidak mematuhi aturan petugas.

Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan

 

Terlebih jika balap tersebut dilakukan dengan taruhan yang mengarah dalam perjudian.

"Iya nanti kan kita lihat tingkat kesalahannya. Apalagi kalau mereka sampai menutup jalan nanti akan kita lakukan penindakan. Tapi tetap secara persuasif dan humanis dulu," ujarnya kepada wartawan, Senin (14/9/2020).

Sejauh ini, kata Yusri, masyarakat yang menggelar aksi balap lari liar itu langsung bubar ketika didatangai petugas.

Baca juga: Berikut Hukuman Anti-mainstream bagi Pelanggar PSBB, dari Menyapu hingga Jadi Relawan Pemakaman Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi