Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain di Unesa, Berikut Sederet Kejadian Memilukan Saat Ospek Mahasiswa Baru

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pixabay
Ilustrasi mahasiswa
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kejadian memilukan saat orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) mahasiswa baru, kini terulang kembali.

Terbaru, mahasiswa baru (maba) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mendapat perlakuan tidak mengenakkan ketika dibentak-bentak oleh senior mereka saat ospek online.

Penyebabnya karena maba tersebut diketahui tidak mengenakan ikat pinggang saat ospek online berlangsung.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (15/9/2020), hal itu pun sempat viral di media sosial dan mendapat beragam komentar dari warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Ospek Maru Dibentak-bentak Senior, Ini Penjelasan Unesa

Selain kejadian ospek di Unesa, berikut ini beberapa kasus ospek yang mencoreng dunia pendidikan:

Ospek minum air ludah

Kejadian tak mengenakkan saat ospek, juga terjadi di Universitas Khairun, Ternate pada 29 Agustus 2019 hingga berujung viral di media sosial.

Melansir Kompas.com, 30 Agustus 2020, maba di Universitas Khairun saat itu satu persatu meminum air yang sudah disediakan panitia orientasi di dalam gelas air mineral, setelah itu meludahkannya kembali ke dalam gelas tersebut.

Hal itu dilakukan peserta orientasi secara bergiliran di dalam sebuah ruangan.

Terlihat, hampir sebagian besar mahasiswi ragu-ragu untuk meminumnya, namun tetap saja mereka lakukan.

Setelah kejadian itu, pihak kampus menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

"Kami selaku pimpinan Unkhair menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut sekaligus mengutuk keras perbuatan yang dilakukan itu," kata Rektor Universitas Khairun Husein Alting.

Baca juga: Viral Ospek Mahasiswa Minum Air Ludah, Kemenristek Dikti Serukan Hentikan Perpeloncoan

Mahasiswa IPDN tewas saat kegiatan orientasi

Kejadian naas saat orientasi mahasiswa atau ospek, juga pernah terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada Jumat (25/1/2013).

Jonoly Untayanadi (25), mahasiswa tingkat tiga kampus IPDN Sulawesi Utara atau Sulut, tewas ketika mengikuti kegiatan orientasi.

Korban merupakan mahasiswa pindahan dari IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Dari keterangan kerabat korban, Anton Jabarmase, Jonoly sebelumnya sering keluar masuk rumah sakit akibat disiksa para seniornya.

"Sebelum ini, dia (korban) juga pernah masuk rumah sakit karena disiksa. Orangtuanya ada di Tual, Maluku Tenggara. Bapaknya baru meninggal sebulan yang lalu," ujar Anton seperti dikutip Kompas.com, 26 Januari 2013.

Korban tewas karena kehabisan napas saat melewati rintangan air dan lumpur. Nyawanya tidak tertolong ketika dibawa lari ke rumah sakit.

Baca juga: Mendagri: Hentikan Kekerasan di IPDN

Ospek dengan kekerasan di Universitas Hasanuddin

Kejadian memilukan berikutnya saat ospek juga terjadi pada seorang maba di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.

Harian Kompas, Rabu (21/8/1996) memberitakan, aksi kekerasan ini menyebabkan Heriyanto (19), Maba Diploma III Jurusan Kesekretariatan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas luka-luka.

Akibatnya, dia menderita luka berat di bagian kepala dan mendapat tiga jahitan. Menurut Hery, kejadiannya bermula saat dia akan mengembalikan biodata ke fakultas.

"Untuk sampai ke ruang pengembalian formulir dan biodata, kami harus melewati beberapa pos yang dijaga sedikitnya sepuluh senior," ujarnya.

Di tiap tempat itu, katanya, dia menerima perlakuan buruk dari hampir semua senior. Ada yang menendang dengan sepatu, menampar, mendorong dan sebagainya.

"Caranya yang keras dan kasar mengakibatkan gunting melukai kepala saya ketika rambut saya akan dipotong. Anehnya, sebelum dibawa ke rumah sakit mereka lebih dulu mencuci baju saya yang penuh darah dan menggantinya dengan baju yang lain," jelas Hery.

Ditambahkan, perlakuan yang paling tidak bisa diterima adalah saat kepala dan wajahnya harus "berurusan" dengan tapak sepatu para seniornya.

Baca juga: Viral Video Maba Unesa Dibentak Senior, Ini Sejarah Ospek di Indonesia

Dipaksa berhubungan intim 

Berikutnya, ospek yang tidak manusiawi juga dialami oleh para maba Institut Teknologi nasional (ITN) Malang saat orientasi Kemah Bakti Desa (KBD) pada 13 Oktober 2013 lalu.

Nahasnya, ospek tersebut juga merenggut nyawa salah satu maba bernama Fikri Dolasmantya Surya.

Seorang saksi yang juga mengikuti Ospek ITN bersama Fikri itu menceritakan hingga kini ia dan teman-teman seangkatannya masih ingat perlakuan kasar panitia para seniornya.

"Peserta diinjak-injak saat disuruh push-up. Lalu dipukul pakai sandal dan benda lainnya yang dipegang panitia. Ada teman lainnya yang disuruh berhubungan layaknya suami istri," kata saksi yang berinisal J dikutip dari Kompas.com, (10/12/2013).

Namun, kata J, permintaan hubungan suami istri itu bukan dilakukan antara laki dan perempuan.

"Tetapi, antara sesama laki-laki. Bukan perempuan dan laki-laki," akunya.

Aksi brutal lainnya yang dilakukan panitia Ospek ITN, lanjut J, adalah adanya beberapa mahasiswi yang disiram air bawang hingga mata mereka melepuh.

Baca juga: 110 Mahasiswa Panitia Ospek ITN Diberi Sanksi

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Mela Arnani, Yatimul Ainun | Editor: Sari Hardiyanto, Inggried Dwi Wedhaswary, Glori K. Wadrianto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi