Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Catat 6.000 Kasus Harian, Akankah Ada Lockdown Kedua?

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/MATTHEW CHILDS
Para pengunjung saling dorong saat memasuki Nike Town yang dibuka lagi usai lockdown, Senin (15/6/2020). Toko ini berlokasi di Oxford Street, London, Inggris.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pada Jumat (18/9/2020), Inggris tengah mempertimbangkan apakah akan memberlakukan lockdown atau karantina wilayah nasional kedua.

Tindakan tersebut mulai dipertimbangkan lantaran adanya lonjakan kasus harian Covid-19 sebanyak 6.000 kasus dalam 24 jam.

Angka ini hampir dua kali dibandingkan penambahan kasus harian pada umumnya.

Baca juga: Saat Masker Disebut Lebih Efektif Cegah Covid-19 Dibanding Vaksin...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Reuters, (18/9/2020), lonjakan ini terjadi karena penerimaan pasien di rumah sakit meningkat dan tingkat infeksi melonjak di seluruh bagian utara Inggris dan London.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Kedokteran John Hopkins, Inggris telah melaporkan jumlah kematian kelima terbesar akibat Covid-19 di dunia, setelah AS, Brasil, India, dan Meksiko.

Tanggapan Menkes Inggris

Menanggapi tingginya infeksi di Inggris, Menteri Kesehatan (Menkes) Inggris, Matt Hancock mengatakan, penerimaan rumah sakit berlipat ganda setiap delapan hari.

Tetapi perkiraan dari Kantor Statistik Nasional (ONS) menjadi kunci dari lonjakan kasus di Inggris.

Baca juga: Beberapa Catatan soal Resesi Inggris...

Dalam perkiraan itu, disebutkan modelnya menunjukkan sekitar 6.000 kasus baru per hari di Inggris dalam seminggu hingga 10 September, naik dari 3.200 kasus per hari pada minggu sebelumnya, dengan wilayah North West dan London menjadi pusat penyebaran (hotspot).

Inggris mengatakan, reproduksi jumlah "R" dari infeksi Covid-19 di Inggris telah meningkat ke kisaran 1,1 sampai 1,4 dari angka minggu lalu yakni 1,0 sampai 1,2.

"R" adalah angka reproduksi di mana angka ini menujukkan cara menilai virus corona atau kemampuan penyebaran penyakit apa pun.

"Kami melihat tanda-tanda yang jelas virus ini, sekarang menyebar secara luas ke semua kelompok umur dan saya sangat khawatir dengan peningkatan tingkat masuk ke rumah sakit dan perawatan intensif di antara orang tua," ujar Direktur Medis di Kesehatan Masyarakat Inggris, Yvonne Doyle.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi, Dampak, dan Penyebabnya...

Menurutnya, hal ini bisa menjadi peringatan akan hal-hal yang jauh lebih buruk yang akan datang.

Hancock mengatakan, tindakan lockdown adalah upaya terakhir tetapi pemerintah akan melakukan apa pun untuk mengatasi virus.

Ketika disinggung mengenai tindakan penguncian (lockdown) kedua, ia menjelaskan, dirinya tidak bisa memberikan jawaban itu saat ini.

Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris

Gelombang kedua

Kasus Covid-19 mulai meningkat lagi di Inggris pada September, dengan rentang kasus 3.000 dan 4.000 tes positif tercatat setiap hari pada pekan lalu.

Angka ini masih jauh di belakang Perancis dengan lebih dari 10.000 kasus baru setiap harinya.

Pada Kamis, (17/9/2020), Inggris mencatat 21 kematian akibat virus corona jenis baru ini, menjadikan total kasus kematian sebanyak 41.705 orang.

Baca juga: Menilik Efektivitas Penggunaan Kacamata dalam Menangkal Covid-19

Statistik utama tentang prevalensi virus akan dirilis lebih lanjut.

Sementara itu, lebih dari 10 juta orang di Inggris Raya sudah diisolasi secara lokal.

"Tingkat infeksi Covid-19 telah meningkat di sebagian besar wilayah, terutama di North West dan London. Kemungkinan tingkat infeksi di semua wilayah lain juga meningkat kecuali South West dan West Midlands," ujar Kantor Statistik Nasional (ONS).

Pihak ONS menyampaikan, ada bukti jelas peningkatan jumlah orang yang dites positif berusia 2-11 tahun, 17-24 tahun, dan 25-34 tahun.

Baca juga: Wacana Bela Negara untuk Mahasiswa, Bisakah Meningkatkan Rasa Nasionalisme?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Malaise, Salah satu Gejala Ringan Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi