KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), WHO, dan UNICEF membuat survei terkait persepsi masyarakat untuk vaksin virus corona di Indonesia.
"Untuk memahami pandangan, persepsi, dan kekhawatiran Anda terhadap vaksin Covid-19, Kementerian Kesehatan, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI), WHO, dan UNICEF mengundang Anda yang termasuk dalam kelompok usia dewasa untuk berpartisipasi dalam survei ini," tulis pendahuluan survei tersebut.
Disebutkan, jawaban yang tersimpan akan bersifat anonim dan terjaga kerahasiaannya.
Survei ini dapat diakses melalui laman resmi https://covid19.go.id/ dan terdiri atas 22 pertanyaan.
Anda dapat berpartisipasi dalam survei vaksin virus corona tersebut. Lantas, bagaimana cara pengisiannya?
Informasi dasar
Saat membuka laman Covid-19, Anda akan melihat kotak dialog yang berisi survei tersebut dimulai dari pendahuluan yang menjelaskan tujuannya.
Kemudian, akan muncul opsi kesediaan berpartisipasi dalam survei. Jika bersedia, pilih "Ya" dan klik berikutnya.
Setelah itu, akan muncul pertanyaan-pertanyaan seputar informasi dasar yang terdiri atas:
- Usia
- Provinsi dan kota/kabupaten tempat tinggal
- Jenis kelamin
- Status pernikahan
- Pekerjaan, termasuk sektornya (kesehatan atau non kesehatan)
- Rata-rata pengeluaran bulanan rumah tangga/keluarga
- Agama
- Status pendidikan tertinggi
- Informasi asuransi kesehatan
Baca juga: Indonesia Dapat 20 Juta Vaksin dari UEA, Luhut Lobi Agar Dapat Tambahan 10 Juta Lagi
Paparan Covid-19 dan vaksin
Selain informasi dasar tersebut, ada pula pertanyaan tentang kedekatan dengan lingkungan terpapar Covid-19 yang berbunyi seperti berikut:
"Apakah Anda atau salah satu anggota keluarga Anda atau yang lainnya seperti teman, kolega, tetangga ada yang terkena Covid-19"
Anda dapat memilih opsi "Iya", "Tidak", atau "Ragu-ragu", disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya.
Kemudian, Anda akan diberi pertanyaan soal pengetahuan tentang rencana pemerintah yang berencana memberikan vaksin Covid-19.
Jika mengetahui pilih "Ya", dan pilih "Tidak" apabila Anda belum mengetahui informasi ini sebelumnya.
Pada pertanyaan ini, juga diberikan catatan jika vaksin dapat diberikan dalam satu atau dua dosis atau lebih melalui suntikan.
Setelah itu, akan muncul pertanyaan soal kesediaan Anda dan keluarga untuk menjalani imunisasi saat pemerintah memberikan vaksin Covid-19 di kemudian hari.
Baca juga: Butuh Waktu Sekitar 4 Tahun Menyediakan Vaksin Covid-19 untuk Semua Orang di Dunia
Harga dan informasi lebih lanjut
Survei ini juga memasukkan pertanyaan tentang apakah Anda bersedia membayar vaksin di kemudian hari.
Selain itu, juga jumlah maksimal yang akan dibayarkan jika bersedia. Dalam pertanyaan ini, diberikan pula catatan nominal yang menjadi opsi bukanlah harga sesungguhnya atau survei pasar, serta tidak ada hubungannya sedikit pun dengan rencana pemerintah.
Adapun, opsi harganya dimulai dari Rp 50.000 hingga lebih dari Rp 500.000.
Kemudian, memperhatikan kenyamanan, di mana Anda lebih memilih mendapatkan vaksin.
Ada beberapa pilihan yang tersedia, yaitu Puskesmas, Posbindu, Dokter/Bidan/RS Swasta, kantor/tempat kerja, pasar/tempat-tempat umum, institusi pendidikan seperti universitas dan lainnya (sebutkan).
Setelah itu, akan muncul pertanyaan berikut:
"Apakah Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai vaksin Covid-19?"
Untuk informasi lebih lanjut: silakan kunjungi www.covid19.go.id/
Kemudian juga di mana Anda ingin mendapatkan informasi selengkapnya mengenai vaksin Covid-19 ini.
Survei pun telah selesai dan akan muncul tulisan berikut:
"Terima kasih telah menyelesaikan survei kami!".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.