Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pakai Masker Bisa Sebabkan Pleuritis

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hoaks, hoax
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebutkan bahwa menggunakan masker dapat menyebabkan pleuritis.

Pleuritis (pleurisy) adalah peradangan pada selaput pembungkus organ paru-paru atau pleura.

Ahli paru menegaskan narasi di media sosial itu tidak benar.

Narasi yang Beredar

Sejumlah akun Facebook menulis di statusnya soal penggunaan masker pada anak selama 3 jam. Anak akan sakit sesegera mungkin dan bisa mengalami pleuritis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto sebagai bukti dari narasi itu juga dibagikan.

Salah satu akun yang menyebarkan narasi itu yakni Karl Donovan. Pada Kamis (10/9/2020) dia menulis status sebagai berikut:

"This is a child's mask after 3 hours of use.
If you’re a pro-masker, take a good look at this. Your child will get sick very quickly, and it won’t be Corona.
It will be pleurisy (inflammation of the membranes surrounding the lungs).
????????????????
All of us- that's will be our second wave...and much worse..."

Dalam bahasa Indonesia isi statusnya sebagai berikut:

"Ini adalah masker anak setelah pemakaian selama 3 jam.
Jika Anda seorang pro-masker, perhatikan baik-baik hal ini. Anak Anda akan cepat sakit, dan itu bukan Corona.
Ini akan menjadi pleuritis (radang selaput yang mengelilingi paru-paru).
????????????????
Kita semua - itu akan menjadi gelombang kedua kita ... dan jauh lebih buruk ..."

Dia juga mengunggah gambar bagian dalam masker berwarna putih yang tampak noda kecoklatan di bagian tengah masker.

Akun Facebook Izabella Fabrizio dan Col Jennison Foster.

Penjelasan Medis

Ada tiga hal perlu dijelaskan dari narasi tiga akun Facebook di atas. Pertama, narasi penggunaan masker dapat menyebabkan pleuritis.

Kedua, foto masker yang diunggah ketiga akun Facebook itu.

Ketiga, penggunaan masker selama 3 jam.

Berdasakan situs web Mayo Clinic, pleuritis (pleurisy) adalah kondisi pleura - dua lapisan jaringan tipis dan besar yang memisahkan paru-paru dari dinding dada - meradang.

Radang selaput dada menyebabkan nyeri dada yang tajam (nyeri pleuritik) yang memburuk saat bernapas.

Pleuritis biasanya disebabkan infeksi virus seperti flu, infeksi bakteri seperti pneumonia atau tuberculosis, dan infeksi jamur.

Selain itu, bisa disebabkan gangguan autoimun, kanker paru dekat permukaan pleura, emboli paru, dan tuberkulosis.

Bisa pula karena fraktur tulang rusuk atau trauma, penyakit bawaan tertentu dan obat-obatan tertentu.

Dikutip dari Reuters, tiga ahli menyatakan, secara ilmiah penggunaan masker tidak mungkin mengakibatkan radang selaput paru-paru.

Soal foto masker, Immediate Past President di American College of Chest Pyhsicians Dr. Clay Cowl punya penjelasan.

Menurutnya, alasan utama menggunakan penutup pernapasan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 adalah meminimalkan penularan sekresi berbasis kelembaban aerosol dari saluran napas bagian atas yang cenderung membawa partikel virus.

"Gambar yang ditampilkan di posting Facebook itu sebenarnya menggarisbawahi mengapa sangat penting memakai masker, di mana sekresi dari mulut atau hidung terkumpul di bagian dalam masker dan bukan ke udara sekitar," ujar Cowl dikutip Reuters.

Situs web learnaboutcovid19.org menyatakan petugas kesehatan telah memakai masker yang lebih ketat selama lebih dari 8 jam sehari tanpa efek samping yang negatif.

Kompas.com memberitakan, Badan Kesehatan Dunia ( WHO) pada Jumat (21/8/2020) mewajibkan anak-anak di atas 12 tahun untuk memakai masker.

Anak-anak berusia di atas 12 tahun wajib pakai masker dalam kondisi yang sama seperti orang dewasa, khususnya ketika mereka tidak dapat menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain, dan ada penularan yang meluas di daerah tersebut.

Dalam keadaan tertentu, sebaiknya anak-anak berusia 6-11 tahun memakai masker di tempat-tempat dengan penyebaran virus corona yang meluas, atau tempat anak-anak melakukan kontak dengan orang tua atau orang lain, yang berisiko tinggi terkena penyakit serius jika tertular virus.

Akan tetapi, untuk anak-anak kecil dengan kondisi seperti itu, orang dewasa harus selalu mengawasi untuk memastikan masker dipakai dengan aman.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi penggunaan masker dapat mengakibatkan pleuritis tidak benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi