Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Terbaru, CDC Sebut Virus Corona Bisa Menyebar Melalui Udara

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NURWAHIDAH
Ilustrasi virus corona (Covid-19)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pusat Pengendalain dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah memperbarui informasi terkait penyebaran virus corona, Jumat (18/9/2020).

Dalam laman resminya, CDC menyebut bahwa Covid-19 menyebar terutama melalui kontak dekat dari orang ke orang dengan jarak sekitar 2 meter.

Meski tak menunjukkan gejala, seseorang yang terinfeksi virus corona dapat menyebarkan virus ke orang lain.

Cara penyebaran virus

Melalui droplet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada beberapa metode penyebaran Covid-19, yaitu melalui tetesan pernapasan atau partikel kecil di aerosol yang dihasikan oleh penderita batuk, bersin, orang yang bernyanyi, berbicara, atau bernapas.

Partikel-partikel ini dapat terhirup ke dalam hidung, mulut, saluran udara, dan paru-paru serta menyebabkan infeksi.

Karena itu disiplin menggunakan masker adalah cara penting menghindari penularan virus. 

Sebab CDC menganggap metode tersebut sebagai cara utama penyebaran virus corona.

Baca juga: CDC: Siapa Pun yang Pernah Kontak dengan Pasien Covid-19 Wajib Dites

Permukaan yang terdapat virus

Selain itu, tetesan dan partikel juga bisa mendarat di permukaan benda dan menyebar melalui sentuhan.

Seseorang dapat tertular Covid-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkena virus, kemudian masuk ke paru-paru setelah saat mengusap mulut, hidung atau mata.

Sehingga rajin mencuci tangan diharapkan dapat menghilangkan virus dari tempat yang mungkin terdapat virus dan tanpa sadar disentuh. 

Namun, penyebaran dari permukaan yang terkena virus ini bukanlah cara utama penyebaran Covid-19.

Aerosol di udara

CDC juga mencatat bahwa virus corona dapat menyebar melalui tetesan dan partikel di udara yang terbentuk ketika penderita Covid-19 batuk, bersin, bernyanyi, berbicara, atau bernapas.

"Ada bukti yang berkembang bahwa tetesan dan partikel di udara dapat tetap melayang dan dihirup oleh orang lain, bahkan menempuh jarak lebih dari 2 meter," tulis CDC.

Secara umum, lingkungan dalam ruangan tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko ini.

Dibandingkan dengan penyakit pernapasan lain, Covid-19 termasuk di antara yang paling mudah menular.

Baca juga: CDC: Tanpa Gejala Sakit, Anak-anak Tetap Bisa Menularkan Virus Corona

Risiko transmisi hewan dan manusia

Semakin dekat penderita Covid-19 berinteraksi dengan orang lain dan semakin lama interaksinya, risiko penyebaran virus akan semakin tinggi.

Terkait risiko penularan dari hewan ke manusia, CDC menyebut belum ada bukti bahwa hewan berperan penting dalam penyebaran Covd-19.

"Berdasarkan keterbatasan informasi yang tersedia hingga saat ini, risiko penularan Covid-19 hewan kepada manusia tergolong rendah," kata CDC.

"Lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami apakah dan bagaimana hewan yang berbeda dapat terpengaruh oleh Covid-19," lanjutnya.

Akan tetapi, dalam beberapa situasi virus corona kemungkinan dapat menyebar dari manusia ke hewan.

CDC mencatat sejumlah kecil hewan peliharaan di seluruh dunia, termasuk kucing dan anjing, dilaporkan terinfeksi virus corona setelah kontak dekat dengan penderita Covid-19.

Baca juga: Banyak Pihak Minta Pilkada 2020 Ditunda, Bagaimana Saran Epidemiolog?

Dikuti dari CNN (21/9/2020), pada bulan April, panel ilmiah mengatakan kepada Gedung Putih bahwa penelitian menunjukkan virus corona dapat menyebar tidak hanya melalui bersin atau batuk, tetapi juga hanya dengan berbicara, atau bahkan mungkin hanya bernapas.

"Sementara penelitian spesifik (virus corona) saat ini terbatas, hasil penelitian yang tersedia konsisten dengan aerosolisasi virus dari pernapasan normal," menurut surat yang ditulis oleh Dr. Harvey Fineberg, mantan dekan Harvard School of Public Health. 

"Saat ini penelitian yang tersedia mendukung kemungkinan bahwa (coronavirus) dapat menyebar melalui bioaerosol yang dihasilkan langsung oleh pernafasan pasien," kata surat itu.

Kemudian pada bulan Juli, 239 ilmuwan menerbitkan surat yang mendesak Organisasi Kesehatan Dunia dan organisasi kesehatan masyarakat lainnya untuk lebih terbuka tentang kemungkinan orang tertular virus dari tetesan yang mengambang di udara.

Setelah surat itu diterbitkan, WHO merilis laporan yang merinci bagaimana virus corona dapat menular dari satu orang ke orang lain, termasuk melalui udara selama prosedur medis tertentu dan mungkin udara di ruang dalam ruangan yang padat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi