Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Covid-19 Dunia 22 September: 31,4 Juta Orang Terinfeksi | Myanmar Lockdown Kota Yangon

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Iustrasi Covid-19 sebagai pandemi global
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 hingga hari ini masih terjadi di berbagai negara di seluruh dunia.

Kini, kasus infeksi virus corona sudah mencapai angka 31.467.761 orang terinfeksi di seluruh dunia.

Data ini diambil dari Worldometers, dengan pembaruan terakhir Senin (21/9/2020) malam.

Dari jumlah itu, 23.092.100 orang telah dinyatakan sembuh, 968.826 meninggal dunia, dan lainnya masih dalam perawatan.

Angka-angka ini terus berubah seiring berjalannya waktu, karena terus ditemukan kasus-kasus baru juga kasus yang dinyatakan sembuh dan meninggal setiap harinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini, sejumlah update kasu Covid-19 dari sejumlah negara di dunia:

Indonesia

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro menyebutkan, angka kesembuhan kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal Maret hingga pekan ketiga September 2020 tercatat lebih dari 72 persen.

Secara angka, jumlah kasus sembuh sudah mencapai 180.797 pasien.

Hal ini seperti disebutkan dalam keterangan resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Senin (21/9/2020).

Angka kesembuhan pada Senin kemarin paling tinggi tercatat di DKI Jakarta (1.299), Jawa Timur (341), dan Jawa Tengah (321).

Peningkatan angka kesembuhan juga terjadi di pekan ketiga September ini dibanding pekan kedua.

"Ini berarti terapi yang diterapkan oleh para tenaga medis di Indonesia efektif," ujar Reisa.

Penanganan yang diberlakukan selama ini meliputi pemberian obat untuk menekan infeksi virus dalam tubuh hingga menguatkan imunitas tubuh pasien melalui kombinasi obat dan asupan gizi seimbang.

Baca juga: UPDATE 21 September: Kasus Aktif di Indonesia Capai 58.378

Inggris

The Telegraph memberitakan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan kembali memberlakukan pembatasan ketat terkait Covid-19 di negaranya, setelah Inggris melonggarkan banyak aturan beberapa bulan terakhir.

Aturan-aturan ini akan disampaikan pada hari ini, Selasa (22/9/2020), di antaranya aturan tutup lebih awal bagi pub dan menerapkan kembali rutinitas bekerja dari rumah atau work from home.

Semua perhotelan diminta untuk tutup pada pukul 22.00 sejak Kamis (17/9/2020), setelah status waspada pandemi di negara itu ditingkatkan menjadi level tertinggi kedua untuk pertama kalinya sejak Juni 2020.

Dalam pidatonya, Johnson meminta orang-orang untuk kembali berdiam di rumah jika tidak menimbulkan kerugian.

Ia juga menekankan kembali pentingnya menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik.

Semua ini disampaikan Johnson setelah penasihat ilmiah pemerintah nInggris memperingatkan kasus Covid-19 bisa menjadi 50.000 per hari pada pertengahan Oktober 2020, dan 200 atau lebih kematian per hari pada November nanti, apabila tidak ada perubahan arah kebijakan.

Baca juga: Titik Kritis Pandemi Virus Corona di Inggris, Apa yang Terjadi di Sana?

Myanmar

Salah satu negara di Asia Tenggara yang juga terdampak pandemi Covid-19, Myanmar, memberlakukan kebijakan penguncian atau lockdown kota terbesarnya, Yangon.

Penguncian dilakukan karena kasus infeksi meningkat menjelang diadakannya pemilihan umum pada 8 November 2020.

Pada Minggu (20/9/2020), kasus baru tercatat ada 671. Kasus ini merupakan yang tertinggi bagi negara tersebut sejak pertama kali kasus diketahui Maret 2020.

Sementara, pada Senin (21/9/2020), kasus baru masih ada di angka 600-an, yakni 610.

Melansir The Straits Times, penguncian rencananya akan dilakukan selama 2 pekan untuk menahan lonjakan kasus infeksi yang terjadi.

Kebijakan penguncian diberlakukan sejak Senin (21/9/2020), praktis semua masyarakat dilarang untuk bepergian dan diminta untuk tetap tinggal di rumah, kecuali untuk urusan penting yang telah diatur oleh otoritas setempat.

Mereka dilarang untuk pergi meninggalkan Yangon dan menuju kota-kota kecil di sekitarnya.

Korea Selatan

Negara yang dinilai cukup berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan melakukan inovasi teknologi pelacakan kasus, Korea Selatan, melaporkkan kemungkinan adanya reinfeksi virus corona.

Hal ini setelah dikumpulkan data adanya 705 orang yang dites dan dinyatakan positif Covid-19 setelah sebelumnya sembuh dari infeksi virus yang sama, sebagaimana mengutip The Korea Herald.

Salah satunya adalah perempuan berusia 20 tahun yang dua kali terinfeksi virus corona pada April lalu.

Dalam 2 infeksi yang dialaminya, ia hanya mengalami gejala ringan berupa batuk berdahak.

Wakil Kepala Badan Pengendalian Penyakit Nasional, Kwon Jun-wook menyebut infeksi yang terjadi pada perempuan itu diduga diakibatkan oleh dua varian virus yang berbeda, yakni klade V dan GH.

Pakar penyakit menular dari Korea University Medical Center, dr. Kim Woo-joo menyebut jika klade yang berbeda ini sudah menyebar, maka infeksi ulang mungkin lebih cepat terjadi.

Kim menyebut infeksi ulang Covid-19 mungkin akan menjadi endemik, seperti flu.

Ahli paru dari Ewha Womans University Medical Center, dr. Chun Eun-mi mengatakan, jika virus bermutasi, kemungkinannya dia akan menjadi kurang ganas.

Namun, karena Covid-19 begitu mudah menular, maka potensi infeksi ulang akan menjadi besar.

Baca juga: Korea Selatan Hadapi Lonjakan Kasus Corona Gara-gara Aksi Demo

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi