Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Pakai Face Shield Tetap Harus Kenakan Masker!

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Pixfly
Ilustrasi face shield
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Di masa pandemi virus corona saat ini, semua orang diwajibkan mengenakan masker saat beraktivitas di ruang publik.

Penggunaan masker dianggap sebagai salah satu upaya pencegahan penularan virus corona.

Dalam perjalanannya, muncul face shield sebagai salah satu perangkat perlindungan yang juga banyak digunakan.

Namun, banyak dijumpai orang-orang yang mengenakan face shield tanpa mengenakan masker.

Masker tetap diperlukan meski Anda memakai face shield. Hal ini berulang kali diingatkan oleh para ahli.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti diberitakan Kompas.com, 22 Juli 2020,, Departemen Kesehatan di Swiss mengingatkan agar masyarakat tidak memakai face shield berbahan plastik tanpa masker.

Sebab, sempat ada kasus seseorang yang hanya memakai face shield justru terinfeksi Covid-19, sementara orang yang memakai masker dalam kondisi sehat, tidak terpapar virus.

Baca juga: Face Shield Tak Efektif Menahan Penyebaran Covid-19

Juru Bicara Federal of Public Health Swiss, Yann Hulmann menjelaskan, face shield tidak berfungsi sebagai alternatif masker wajah.

Perangkat ini dapat dikenakan bersama masker untuk lebih meningkatkan perlindungan diri dari virus.

Selain itu, WHO juga menyatakan, pelindung wajah dapat membantu mencegah virus, tetapi harus dibarengi langkah-langkah pencegahan lainnya, seeprti memakai masker, social distancing, dan sering mencuci tangan.

Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia juga mengingatkan pentingnya penggunaan masker, dan mengungkapkan bahwa penggunaan face shield tanpa masker tetap berpeluang menyebarkan virus yang membahayakan orang lain.

Pada Juli 2020, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, penggunaan face shield tanpa masker penutup mulut dan hidung tidak dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap virus corona.

“Menggunakan face shield saja tanpa masker, tidak akan memberikan perlindungan yang maksimal,” ujar Yuri, 12 Juli 2020, seperti dikutip dari laman BNPB.

Ia menyebutkan, pada dasarnya penggunaan face shield hanya sebatas mampu melindungi penggunanya dari droplets yang besar, tetapi tidak menjamin partikel micro droplet tidak terhirup ke dalam mulut atau hidung.

Alasannya, partikel micro droplet dapat berada di udara dalam waktu yang relatif lama dan berpotensi terhirup secara tidak sengaja.

Baca juga: Cuma Gunakan Face Shield Tanpa Masker, Pengunjung Dilarang Masuk Supermarket

Face shield dipakai pada kondisi tertentu

Dokter spesialis paru di RSUP Persahabatan Jakarta Timur yang juga Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samudero, SpP(k), mengungkapkan, masker tetap diperlukan meskipun seseorang menggunakan face shield.

Erlang menjelaskan, penggunaan face shield atau pelindung wajah tanpa masker hanya digunakan untuk orang-orang dengan kondisi tertentu.

Namun, masker tetap wajib digunakan oleh siapa pun.

Aturan mengenai kondisi tertentu yang diizikan penggunaan face shield sebagai pengganti masker di Singapura, antara lain.

  • Anak-anak usia 12 tahun ke bawah, yang mungkin mengalami kesulitasn mengenakan dan menjaga masker wjah untuk jangka waktu yang lama.
  • Orang yang memiliki kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan pernapasan atau kesulitan medis lainnya ketika masker dipakai dalam jangka waktu yang lama.
  • Orang-orang yang berbicara kepada suatu kelompok di ruang kelas atau lingkungan kuliah, di mana mereka sebagan besar tetap berada di tempat saat mereka berbicara, dan mampu menjaga jarak yang aman dari orang lain.

Baca juga: 75.669 Kasus Covid-19 hingga 12 Juli serta Imbauan Pemerintah soal Face Shield dan Masker

Adapun aturan tersebut berlaku mulai 2 Juni 2020 di Singapura.

Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan Singapura, Covid-19 dapat ditularkan kepada orang lain melalui droplet saat berbicara, bersin, maupun batuk.

Sementara, desain face shield pada umumnya menyisakan celah antara wajah dengan peranti tersebut dan berpotensi menyebarkan droplet melalui celah itu.

Oleh karena itu, masker yang dipakai dengan benar akan dapat melindungi hidung dan mulut sepenuhnya, dan tidak memiliki celah seperti pada face shield.

Pelindung wajah juga dapat dipakai di atas masker untuk memberikan perlindungan tambahan, misalnya untuk melindungi mata seseorang yang mungkin mengandung partikel virus atau mencegah masker agar tidak basah.

Ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr Pandu Riono, MPH, PhD, mengatakan, produk face shield berbahan mika atau plastik dinilai dapat mencegah wajah dari droplets.

Namun, peranti tersebut lebih disarankan agar digunakan oleh tenaga kesehatan (nakes) dan petugas yang melayani publik.

Sebab, hal tersebut dapat membantu mereka dari pencegahan infeksi Covid-19 karena pekerjaan mereka memiliki risiko terpapar virus lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat biasa.

(Sumber: Kompas.com/Nur Rohmi Aida, Retia Kartika Dewi, Gading Perkasa | Editor: Sari Hardiyanto, Inggried Dwi Wedhaswary, Bestari Kumala Dewi) 

Baca juga: Face Shield Sebatas Anjuran, Siswa Wajib Pakai Masker dan Bawa Cadangan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Kesalahan Umum Cara Pakai Masker

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi