Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Makan Ikan Bikin Pintar?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN
Seorang nelayan di Banda Aceh membawa ikan tuna sirip kuning hasil tangkapannya.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Meski sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti masih sering diingat karena tagline-nya yang khas, "makan ikan bikin pintar".

Tagline tersebut berasal dari twit Susi pada 2018 lalu.

Baca juga: Tidak Memejamkan Mata, Bagaimana Cara Ikan Tidur?

Twit tersebut menjadi viral, dan mendapat lebih dari 11.000 likes, serta telah diretwit lebih dari 10.000 kali.

Baca juga: Mengenal Ikan Aligator, Tak Boleh Dipelihara dan Berbahaya bagi Ekosistem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, benarkah makan ikan membuat lebih pintar?

Ahli gizi DR dr Tan Shot Yen mengatakan, ikan yang dimaksud oleh Susi Pudjiastuti adalah ikan laut, lebih spesifik lagi ikan laut dalam.

"Itu konotasinya ikan laut. Ikan laut dalam. Karena bukan hanya protein, tapi juga asam lemak esensial tak jenuh omega-3 nya tinggi," kata dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/9/2020).

Baca juga: Viral Video Kondisi Hati Bermasalah Diduga akibat Sering Konsumsi Alkohol

Dia menyebut, omega-3 merupakan nutrisi penting yang memiliki beberapa manfaat positif bagi tumbuh kembang janin, terutama bagi pertumbuhan otak dan mata, serta berkontribusi untuk tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Tan menyebut, ada beberapa jenis ikan yang memiliki kandungan omega-3 tinggi, antara lain:

"Dengan catatan pula, mengolahnya benar," imbuh dia.

Baca juga: Berikut Bahaya Konsumsi Daging Babi Menurut Para Ahli Gizi

Tan menyarankan untuk menghindari memasak ikan dengan cara digoreng, atau dibakar di atas arang secara langsung.

"Sekarang kita tidak lagi cuma kenal Advaced Glycation End products (AGEs) seperti makanan berkarbo yang digoreng dan kena suhu tinggi, tapi juga kita kenal Advanced Lipid oxidation End products (ALEs) yang terjadi pada makanan-makanan yang secara alamiah sehat karena asam lemaknya seperti Omega-3,6,9. Tapi karena dimasak dengan suhu tinggi (bakar, atau goreng), maka terjadi oksidasi yang justru menyebabkan kanker," kata Tan.

Namun, dia menambahkan bahwa ikan masih aman dibakar di atas arang, asal dibungkus dengan daun. 

"Jadi menghindari terbentuknya polisiklik aromatik hidrokarbon, akibat pembakaran di atas arang secara langsung," katanya lagi.

Baca juga: Bolehkah Kita Menggunakan Kata “Jangan” Saat Melarang Anak?

Nutrisi untuk otak

Melansir Healthline, Sabtu (26/9/2020) ikan adalah salah satu jenis makanan yang paling sehat. Karena ikan penuh dengan nutrisi penting seperti protein dan vitamin D.

Karena ikan kaya akan asam lemak omega-3, yang berperan sangat penting untuk tubuh dan otak, maka wanita hamil dan menyusui disarankan untuk mendapatkan cukup omega-3, namun harus menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi.

Kemudian, ibu hamil dan menyusui juga harus menghindari ikan mentah dan setengah matang, karena berpotensi mengandung mikroorganisme yang bisa membahayakan janin.

Baca juga: Belajar dari Kasus Bangkai Daging Kambing, Berikut Hal yang Harus Dilakukan apabila Keracunan Makanan

Asupan ikan yang cukup, juga dikaitkan dengan berkurangnya risiko penurunan kemampuan mental pada orang lanjut usia.

Orang yang makan ikan secara teratur juga memiliki lebih banyak materi abu-abu di pusat otak, yang berfungsi mengontrol memori dan emosi.

Membentuk sel-sel baru

 

Sementara itu, mengutip studi Universitas Harvard berjudul Makanan Laut dan Perkembangan Otak yang dipublikasikan pada Januari 2008, selama perkembangan janin, otak adalah organ yang tumbuh dengan cepat.

Baca juga: Mengenal Triggerfish, Ikan dengan Gigi Mirip Manusia

Pada puncak perkembangan janin, seperempat juta sel otak baru terbentuk setiap menit. Namun, banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk memastikan perkembangan otak dan sistem saraf.

Salah satunya adalah asam folat, yang mendorong pertumbuhan sel-sel baru. Kekurangan nutrisi ini meningkatkan risiko cacat pada sistem neurologis.

Nutrisi penting lainnya adalah asam lemak omega-3 (DHA) yang baik untuk membentuk sel-sel otak baru maupun untuk meningkatkan kemampuan komunikasi secara efisien.

Selama perkembangan janin dan dua tahun pertama masa bayi, DHA terkonsentrasi di mata dan materi abu-abu otak, dan penelitian menunjukkan bahwa nutrisi ini dapat meningkatkan penglihatan dan perkembangan kognitif anak.

Baca juga: Selain Arwana, Ini 5 Ikan Akuarium Termahal di Dunia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tips Menyimpan Ikan, Daging, dan Sayur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi