Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Akan Kedatangan Obyek Diduga Mini-moon, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
CB Devgun
Ilustrasi perbedaan ukuran supermoon dan minimoon
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah obyek kecil yang diduga mini-moon akan masuk ke orbit Bumi di Oktober mendatang. 

Melansir Global News (22/9/2020), obyek yang disebut 2020 SO ini akan berputar mengelilingi bumi membentuk angka delapan sebelum pergi pada Mei 2021.

Badan antariksa menyebut 2020 SO sebagai objek Apollo, yaitu benda yang diperkirakan melintasi orbit Bumi.

Baca juga: 18 Fenomena Antariksa pada September 2020, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan asteroid

Kebanyakan obyek luar angkasa merupakan asteroid. Akan tetapi, para astronom mengatakan ada yang berbeda dengan obyek ini.

Indikator terkuat bahwa obyek itu bukanlah asteroid adalah kecepatannya yang rendah.

"Apa yang saya lihat adalah bahwa obyek ini bergerak terlalu lambat, yang menggambarkan kecepatan awalnya," kata Arkeolog Luar Angkasa di Frinders University Australia, Alice Gorman sebagaimana dikutip Science Alert, 22 September 2020.

Mereka mengatakan, obyek tersebut juga berpotensi sebagai sampah luar angkasa.

Lebih spesifik lagi, kemungkinan merupakan bagian pendorong roket Centaur yang dibuang dari robot Surveyor 2 yang jatuh di bulan pada September 1966 silam.

Baca juga: NASA Tawarkan Rp 502,3 Juta untuk Desain Toilet di Bulan

Adapun estimasi ukuran dari 2020 SO juga cocok dengan roket Centaur itu.

Menurut database CNEOS NASA, objek itu memiliki panjang antara 6,4 dan 14 meter.

Baca juga: Temukan Bukti Kehidupan, Nasa Kaji Misi ke Venus

Mini-moon

Apa pun itu, obyek ini berpotensi menjadi mini-moon kedua di orbit Bumi tahun ini setelah 2020 CD3 yang meninggalkan Bumi pada Februari lalu.

2020 CD3 memutari bumi selama sekitar 2 tahun, tetapi para astronom baru melihatnya beberapa waktu sebelum obyek tersebut pergi.

Menurut Tony Dunn, pengelola laman Orbit Simulator, objek kali ini akan menjadi mini-moon, tetapi memiliki "jalur yang sangat kacau".

Baca juga: Malam Ini, Bisa Saksikan Bulan Purnama Langka Full Corn Moon

Baca juga: Kapan Musim Kemarau 2020 Berakhir dan Musim Penghujan di Indonesia Dimulai?

Sementara, menurut ahli Astrofisika Lisa Harvey-Smith, belum ada jaminan bahwa obyek itu akan menjadi sebuah mini-moon.

Mini-moon adalah sebuah obyek yang sangat langka.

Gravitasi Bumi biasanya menarik batuan luar angkasa sebagai meteor atau membengkokkan lintasannya sebelum melepaskannya kembali ke luar angkasa.

Namun, benda luar angkasa dapat melakukan beberapa putaran di sekitar planet jika mereka melakukan pendekatan dengan tepat.

Baca juga: Catat, Ini Daftar 10 Asteroid Besar yang Dekati Bumi Sepanjang 2020

Proyeksi yang dilakukan menunjukkan bahwa 2020 SO akan datang bulan depan, Oktober 2020 hingga Mei 2021 di mana objek akan menuju tempat lain.

2020 SO sendiri diperkirakan akan berada di jarak 50.000 kilometer dari Bumi pada lintasan pertamanya, yaitu 1 Desember 2020 dan 220.000 kilometer sekitar 2 Februari 2021.

Kedua lintasan tersebut akan membawanya lebih dekat ke Bumi daripada Bulan.

Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...

Tidak berbahaya

Dengan jarak lintasan tersebut, objek ini tidak bersifat membahayakan bagi Bumi. 

Melalui karakter berupa jarak dan kecepatannya, diperkirakan dapat dilakukan studi lebih dalam untuk memastikan apa sebenarnya 2020 SO ini.

Jika 2020 SO merupakan bagian dari Centaur, artinya, ia telah berada di luar angkasa selama 54 tahun.

Dan terlepas dari apakah ia merupakan bagian dari roket atau bukan, karakteristik 2020 SO dapat membantu mengidentifikasi obyek lainnya yang mendekati Bumi di masa depan. 

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi