KOMPAS.com - Penemuan benda-benda atau bukti peradaban manusia di masa lalu di berbagai wilayah di dunia masih kerap ditemui di abad XXI ini.
Peninggalan itu bisa berupa artefak, candi, prasasti, tulang, bisa juga jejak yang tertinggal di batu seperti yang ditemukan di Saudi Arabia.
Melansir CNN, ratusan jejak kaki berusia 120 ribu tahun ditemukan di Arab Saudi, dalam sebuah survei yang dilakukan di danau kuno Alathar di area Gurun Nefud.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan X-Ray Mengubah Dunia
Berdasarkan studi Science Advances, jejak-jejak yang sudah membatu tersebut diperkirakan menunjukkan bukti paling awal adanya pergerakan manusia ke wilayah tersebut.
Totalnya adalah 376 jejak yang ditemukan.
Di antara ratusan jejak tersebut, ahli mengidentifikasi adanya jejak kaki binatang seperti kaki kuda, unta, dan gajah.
Baca juga: Bagaimana Cara Gajah Tidur?
Selain itu, ada juga temuan tujuh jejak kaki hominin yang dikonfirmasi bisa menjadi bukti keberadaan manusia di Jazirah Arab.
"Jejak kaki adalah bentuk unik dari bukti fosil yang memberikan gambaran singkat terkait waktu, ini tidak bisa didapatkan dari catatan sejarah lain," kata salah satu tim studi yang berasal dari Institut Max Planck, Mathew Stewart.
Peneliti meyakini jejak kaki itu berasal dari periode interglasial terakhir yang, saat kondisi lembab, sehingga memungkinkan pergerakan manusia dan hewan di wilayah yang semula berupa gurun-gurun.
Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...
Setelah periode interglasial terakhir, kondisi menjadi lebih dingin, para ahli pun meyakini Neanderthal bergerak ke wilayah tersebut.
"Oleh karena itu, jejak kaki itu kemungkinan besar mewakili manusia atau Homo sapiens," kata Stewart.
Sesungguhnya ratusan jejak ini bukan merupakan tujuan utama dilakukannya penelitian di Danau Alathar.
Mereka hanya tidak sengaja menemukannya.
Baca juga: Odading Mang Oleh Viral, Begini Sejarah Penamaannya
Migrasi dari dataran Afrika
Setelah dipelajari lebih lanjut, para ahli mempercayai konsentrat yang ditemukan pada jejak-jejak itu juga menunjukkan hewan-hewan yang berkumpul di sekitar danau sebagai akibat kondisi kering dan berkurangnya cadangan air.
Sementara manusia, mungkin ada di sekitar danau juga untuk keperluan yang tidak jauh berbeda, air, dan makan.
Sementara itu, mengutip Sci-News, manusia yang jejak kakinya ditemukan itu diperkirakan melakukan migrasi dari dataran Afrika.
Mengapa bergerak ke Arab Saudi yang tandus dan penuh dengan padanng pasir, para peneliti menyebut dahulu bagian dalam Jazirah Arab merupakan padang rumput yang luas dengan danau dan sungai air tawar yang tidak musiman.
Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...