Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan WHO soal Setujui Vaksin China

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS via BBC INDONESIA
Ilustrasi vaksin Covid-19.
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Di Indonesia, media sosial diramaikan dengan informasi mengenai vaksin virus corona asal China disebut sudah disetujui badan kesehatan dunia WHO.

Sejumlah akun di media sosial membagikan link dan tangkapan layar berita yang memuat soal itu.

Informasi tersebut berasal dari salah satu media online yang mengutip pemberitaan dari media di China, CGTN.

Artikel CGTN yang memberitakan informasi itu sudah dihapus. Sementara, CNBC telah mengklarifikasi beritanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga saat ini belum ada pernyataan dari WHO mengenai persetujuannya terhadap vaksin virus corona.  

Narasi yang Beredar

Sejumlah akun di media sosial melayangkan informasi yang diambil dari berita CNBC berjudul "Kabar Baik! Vaksin China Sukses Uji, Direstui WHO," terbit pada 25 September 2020.

Artikel tersebut memuat pernyataan kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, bahwa vaksin China telah terbukti berhasil dalam uji klinis. Pernyataan tersebut dikutip CNBC dari televisi di China, CGTN, pada Jumat (25/9/2020).

Salah satu akun Facebook yang membagikan informasi direstuinya vaksin China oleh WHO adalah Yusuf Fiqri Hilmawan. Pada Jumat (26/9/2020) dia membagi informasi itu ke sebuah akun grup Facebook.

Berikut petikan isi statusnya:

"Kabar Baik! Vaksin China Sukses Uji, Direstui WHO
Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan vaksin virus corona (Covid-19) buatan China telah terbukti berhasil dalam uji klinis. Untuk itu, WHO akan memastikan vaksin dapat didistribusikan secara merata ke semua penjuru dunia."

Statusnya juga memuat tangkapan layar berita online dari media CNCB berjudul "Kabar Baik! Vaksin China Sukses Uji, Direstui WHO."

Akun Facebook Doyo Karyono pun memuat informasi yang sama.

Klarifikasi

Sejumlah akun di media sosial yang menginformasikan bahwa vaksin Covid-19 dari China sudah direstui WHO mengambil sumber dari berita di CNBC. Berita tersebut berjudul "Kabar Baik! Vaksin China Sukses Uji, Direstui WHO," tayang pada 25 September 2020.

Pada hari yang sama, CNBC mengklarifikasi isi artikel tersebut dengan mengganti judul artikel dan memperbarui sebagian isinya. Judul artikel menjadi "Vaksin China Disebut Sukses Uji, Benarkah Direstui WHO?"

"Ada penggantian judul artikel. Kemudian, artikel juga sudah diperbaharui (di-update) serta dicoba untuk di-follow up team CNBC Indonesia dalam Artikel di Bawah Ini," tulis CNBC pada bagian bawah artikel berita tersebut.

Dalam artikel yang diperbarui itu, CNBC menambahkan frasa "disebut media televisi China CGTN."

Berikut isi artikel yang sudah diklarifikasi oleh CNBC:

"Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan vaksin virus corona (Covid-19) buatan China disebut media televisi China CGTN telah terbukti berhasil dalam uji klinis. WHO akan memastikan vaksin dapat didistribusikan secara merata ke semua penjuru dunia."

CNBC lantas membuat artikel lanjutan yang menjelaskan klaim awal bahwa vaksin dari China sudah direstui WHO. Artikel tersebut berjudul "WHO Disebut Restui Vaksin Corona China, Benarkah?"

Di dalam artikel itu CNBC menulis, media di China, CGTV, mengklaim bahwa WHO sudah menyetujui vaksin buatan China.

CGTV juga menulis bahwa WHO akan membantu mendistribusikan vaksin. Pernyataan WHO tersebut diambil CGTV dari potongan pernyataan Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan.

Sementara itu, ketika ditelusuri, media CGTN yang memberitakan persetujuan WHO terhadap vaksin asal China sudah menghapus beritanya.

Berita tersebut berjudul "China's COVID-19 vaccines proven sucesssful in clinical trials: WHO," dipublikasikan pada Rabu (23/9/2020).

Hingga artikel ini diturunkan, Senin (28/9/2020), tidak ada informasi atau pengumuman apa pun dari WHO di situs web resminya mengenai persetujuan WHO atas vaksin Covid-19 asal China.

Dikutip dari Reuters, WHO mendukung kampanye China untuk memberi vaksin Covid-19 kepada sejumlah orang tertentu pada Juli, meski uji klinis masih berlangsung.

Pejabat Komisi Kesehatan Nasional China, Zheng Zhongwei, mengatakan pada akhir Juni Dewan Negara China menyetujui rencana program penggunaan darurat vaksin Covid-19.

"Setelah disetujui, pada 29 Juni, kami berkomunikasi dengan perwakilan terkait dari kantor WHO di China dan mendapat dukungan serta pengertian dari WHO," kata Zheng dikutip Reuters, Jumat (25/9/2020).

Asisten Direktur Jenderal WHO Mariangela Simao menjelaskan, negara-negara memiliki otonomi mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk produk kesehatan apa pun sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan nasional.

Awal bulan ini, WHO menyatakan, otorisasi penggunaan darurat vaksin virus corona adalah solusi sementara. Adapun, solusi jangka panjang terletak pada penyelesaian uji coba Tahap 3.

Setidaknya, tiga kandidat vaksin asal China dalam uji coba Tahap 3 di luar negeri masuk dalam program penggunaan darurat. Tiga kandidat vaksin tersebut yakni dua vaksin yang dikembangkan China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara China dan satu vaksin dari Sinovac Biotech.

Vaksin eksperimental keempat yang dikembangkan CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan di militer China pada Juni lalu.

Kesimpulan

Informasi di media sosial bahwa vaksin Covid-19 dari China sudah disetujui WHO keliru. Media asal China yang menjadi rujukan telah menghapus beritanya. Sementara, dalam situs web WHO tidak ada pengumuman soal persetujuan WHO atas vaksin Covid-19 dari China.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi