Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Amy Coney Barrett, Calon Hakim Agung AS yang Diusulkan Trump

Baca di App
Lihat Foto
AP/Alex Brandon
Hakim Amy Coney Barrett berbicara setelah Presiden Donald Trump mengumumkan Barrett sebagai calonnya di Mahkamah Agung, di Rose Garden di Gedung Putih, Sabtu, 26 September 2020, di Washington.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mencalonkan Amy Coney Barrett sebagai Hakim Agung AS, Sabtu (26/9/2020).

Sebelumnya, jabatan itu diisi oleh Ruth Bader Ginsburg yang meninggal dunia karena kanker pekan lalu.

"Ini (Barrett) adalah nominasi ketiga saya setelah hakim (Neil) Gorsuch dan hakim (Brett M) Kavanaugh, dan ini merupakan momen yang sangat membanggakan," kata Trump.

"Saya telah memperhatikan dan mempelajari, Anda sangat punya kualifikasi untuk posisi ini. Anda akan menjadi sangat fantastis," lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, siapakah Amy Coney Barrett?

Baca juga: Dicalonkan Trump Jadi Hakim Agung, Siapa Amy Coney Barrett?

Mantan jaksa Pengadilan Banding

Dikutip dari Aljazeera, Sabtu (26/9/2020), Barret merupakan lulusan Notre Dame Law School, AS.

Ia sempat bekerja di sebuah firma hukum swasta di Washington selama tiga tahun sebelum kembali ke Notre Dame pada 2020 untuk mengajar.

Barrett tinggal di South Bend, Indiana, bersama suaminya Jesse M Barret, mantan jaksa federal yang sekarang bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Nama Barret mulai banyak dikenal publik pada 2017 ketika diangkat sebagai hakim di Pengadilan Banding AS.

Perpaduan sebagai akademisi dan hakim membuat karirnya melesat cepat.

Seorang profesor hukum di Georgetown University Randy Barnett menilai Barrett sebagai seorang yang berpengetahuan luas tentang teori konstitusional AS.

"Ia memiliki kekuatan intelektual untuk bertahan dengan yang lain di lapangan," kata Barnett.

Kedekatannya dengan Antonin Scalia, Hakim Mahkamah Agung konservatif dan tulisan akademisnya membuat Barrett banyak disukai oleh kelompok sayap kanan.

Baca juga: Trump Resmi Calonkan Barrett Jadi Hakim Agung AS, Biden: Itu Ancaman Bagi Obamacare

Ia mengaku memiliki filosofi yudisial yang sama dengan Scalia.

"Hakim harus menerapkan hukum seperti yang tertulis, hakim bukan pembuat kebijakan," kata dia.

Barrett merupakan pengikut madzab yurisprudensi konstitusial yang relatif baru, yaitu "orisinalisme", suatu madzab yang mencoba untuk menafsirkan maksud asli para perumus Konstutusi AS serta arti kata-kata mereka.

Menentang aborsi

Dalam hal kesehatan, ia diyakini menentang aborsi, meski ia menghindari pertanyaan terkait topik itu dalam sidang konfirmasi Senat 2017.

Pada 1973, Mahkamah Agung menetapkan hak perempuan untuk melakukan aborsi dan hak tersebut telah ditegaskan oleh keputusan berikutnya.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai hakim, Barret telah menekankan bahwa ia tidak akan terpengaruh oleh keyakinan agama dan afiliasi gerejanya.

"Saya akan menekankan bahwa afiliasi gereja pribadi saya atau keyakinan agama saya tidak akan mendukung pelaksanaan tugas saya sebagai hakim," kata Barrett, dikutip dari BBC, Sabtu (26/9/2020).

Kendati demikian, hubungannya dengan kelompok Kristen konservatif, People of Praise banyak mendapat sorotan media AS.

Untuk mengamankan posisi di MA, Barrett harus melewati sidang konfirmasi yang panjang dan memungkinkan bagi Senator Demokrat untuk mengemukankan kekhawatiran mereka.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan WHO soal Setujui Vaksin China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi