Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Covid-19 di Dunia 29 September: 1 Juta Kematian | 120 Juta Tes Akan Diberikan ke Negara Miskin

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Maria Vonotna
Suasana Kota Stockholm, Swedia.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Selasa (29/9/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 33.527.114 (33,5 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 24.855.951 (24,8 juta) pasien telah sembuh, dan 1.005.679 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 7.665.615 dengan rincian 7.600.312 pasien dengan kondisi ringan dan 65.303 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat, 7.358.471 kasus, 209.749 orang meninggal, total sembuh 4.605.074.

2. India, 6.143.019 kasus, 96.351 orang meninggal, total sembuh 5.098.573.

3. Brasil, 4.748.327 kasus, 142.161 orang meninggal, total sembuh 4.084.182.

4. Rusia, 1.159.573 kasus, 20.385 orang meninggal, total sembuh 945.920.

5.Kolombia, 818.203 kasus, 25.641 orang meninggal, total sembuh 722.536.

6. Peru, 808.714 kasus, 32.324 orang meninggal, total sembuh 670.989.

7. Spanyol, 748.266 kasus dan 31.411 orang meninggal.

8. Meksiko, 730.317 kasus, 76.430 orang meninggal, total sembuh 523.831.

9. Argentina, 711.325 kasus, 15.749 orang meninggal, total sembuh 565.935.

10. Afrika Selatan, 671.669 kasus, 16.586 orang meninggal, total sembuh 604.478.

Baca juga: CDC Sebutkan Adanya Penyebaran Covid-19 di Pesawat, Ini Penjelasannya...

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Senin (28/9/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 3.509. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 278.722 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 3.856 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 206.870 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 87 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 10.473 orang.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Tembus 10.000, Apa yang Salah?

Perancis

Otoritas kesehatan Perancis melaporkan 4.070 kasus baru Covid-19 selama 24 jam terakhir.

Melansir Al Jazeera, penambahan tersebut adalah yang terendah dari Sabtu (26/9/2020) yang mengalami penambahan 14.412 dan Minggu (27/9/2020) dengan 11.123 kasus.

Adanya penambahan 4.070 kasus baru tersebut sekaligus membuat jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 di Perancis menjadi 542.639 pasien.

Namun, terdapat pula penambahan 81 pasien yang meninggal dunia karena terpapar virus yang terkonfirmasi awal di China itu.

Total korban meninggal dunia menjadi 31.808 orang.

Baca juga: Pilkada 2020 di Tengah Pandemi, Apa yang Memberatkan Pemerintah?

Slovakia

Masih dari sumber yang sama, pemerintah Slovakia melarang sebagian besar acara budaya dan olahraga karena penyebaran virus corona yang mengkhawatirkan.

Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Igor Matovic.

Matovic mengatakan pada konferensi pers bahwa orang harus memakai masker, menghindari pertemuan keluarga dan menjaga jarak untuk menghindari pembatasan lebih lanjut.

"Semua tindakan akan berlaku mulai 1 Oktober hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sampai kita mematahkan kurva naik ke kurva menurun," kata Matovic.

Sementara itu, Slovakia melaporkan penambahan 265 kasus baru Covid-19 dan membuat total keseluruhan kasus menjadi 9.343.

Baca juga: Mengenang 19 Tahun Serangan 11 September di AS...

Amerika Serikat

Jumlah kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat telah meningkat selama dua minggu berturut-turut di 27 dari 50 negara bagian.

North Carolina dan New Mexico, keduanya melaporkan peningkatan di atas 50 persen minggu lalu, menurut analisis Reuters.

AS mencatat 316.000 kasus baru pada 27 September lalu, naik 10 persen dari tujuh hari sebelumnya dan tertinggi dalam enam pekan.

Ahli penyakit menular terkemuka di negara itu, Dr Anthony Fauci, mengatakan kepada ABC News bahwa negara itu "tidak dalam keadaan yang baik".

"Ada negara bagian yang mulai menunjukkan peningkatan kasus dan bahkan beberapa peningkatan rawat inap di beberapa negara bagian. Dan, saya harap tidak, tapi kita mungkin akan mulai melihat peningkatan kematian," kata Fauci.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

WHO

Otoritas Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sekitar 120 juta tes diagnostik cepat untuk Covid-19 akan tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah selama enam bulan.

Melansir Reuters, ketersediaan yang menjadi lebih luas dari pengujian cepat, andal dan murah akan membantu 133 negara untuk melacak infeksi dan menahan penyebaran, menutup kesenjangan dengan negara kaya.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Abbott Laboratories (ABT.N) dan SD Biosensor telah setuju dengan Bill & Melinda Gates Foundation untuk membuat 120 juta dari tes diagnostik Covid-19 cepat yang baru.

Dia mengatakan pada konferensi pers di Jenewa bahwa tes akan dihargai maksimum 5 dollar AS atau sekitar Rp 74.400 masing-masingnya tetapi diharapkan menjadi lebih murah.

Baca juga: Ilmuwan WHO Sebut Kehidupan Tak Akan Kembali Normal hingga 2022

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Membedakan Flu dengan Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi