Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wawancara Kursi Kosong Najwa Bukan Hal Baru, Ini Kejadian Sebelumnya

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Tangkapan layar video youtube acara mata najwa dengan tema #MataNajwaMenantiTerawan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Wawancara kursi kosong Najwa Shihab setelah Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto tidak hadir dalam acara Mata Najwa pada Senin, (28/9/2020) menjadi viral.

Tidak hanya di dalam negeri, sejumlah media di luar negeri juga memberitakan kejadian tersebut. 

Najwa mengatakan masih akan menunggu kehadiran Menteri Terawan sebagai pertanggungjawaban Kementerian Kesehatan dalam mengatasi pandemi virus corona. 

Wawancara kursi kosong seperti yang dilakukan Najwa Shihab bukan yang pertama kalinya dilakukan di media televisi. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Menteri Kesehatan Terawan Tak Hadir, Najwa Shihab Tanyai Kursi Kosong, Apa Maknanya?

Sebelumnya telah ada kejadian serupa karena narasumber yang diharapkan tidak hadir memenuhi undangan. Berikut di antaranya:

Wawancara Kay Burley

Dilansir dari NPR, (6/11/2019), pembawa acara televisi di Inggris, Kay Burley, tiba-tiba mendapati dirinya tanpa tamu yang telah direncanakan untuk diwawancara.

Adapun tamu yang diundangnya yakni Ketua Partai Konservatif Inggris, James Cleverly.

Meskipun begitu, Burley tidak membiarkan acara tersebut menjadi tanpa arti.

Burley mengarahkan rentetan pertanyaannya ke kursi kosong yang seharusnya menjadi tempat duduk Cleverly.

"Di mana dia? Dia mungkin berjarak 15 kaki dari tempat saya berdiri," ujar Burley pada acara Kay Burley Show di Sky News.

"Aku pernah menemuinya selama istirahat. Dia bilang, dia tidak akan datang dan berbicara dengan kami hari ini, meskipun mereka mengatakan bahwa mereka akan berbicara dengan kami," lajut dia.

Tampaknya wawancara saat itu akan menjadi wawancara yang panas, karena Burley mulai menghitung pertanyaan-pertanyaan tajam yang telah dia persiapkan untuk Cleverly pada hari resmi pertama kampanye pemilihan umum di Inggris saat itu.

Baca juga: Menkes Terawan Sempat Ramai Dibahas, Segini Harta Kekayaannya

Rencananya Burley akan membahas komentar dari House of Commons Leader Jacob Rees-Mogg, seorang Konservatif, di mana dia mengatakan korban kebakaran Menara Grenfell tidak menggunakan akal sehat ketika mereka mengikuti instruksi pemadam kebakaran untuk tetap berada di dalam gedung yang terbakar pada tahun 2017.

"Sayangnya, Anda ingat berapa banyak orang tewas karena itu? Kenapa dia masih anggota kabinet? Aku ingin bertanya tentang itu padanya," ujar Burley ke kursi kosong.

Setelah itu, Cleverly mengungkapkan dalam sebuah program radio bahwa ia belum pernah janjian untuk acara Burley dan ia tidak bisa mengikuti wawancara dengannya.

"Saya duduk di studio ini, bersiap untuk menjelaskan kepada kalian. 'Aku ingin kamu datang ke acaraku sekarang'. Dan aku sering memikirkan bahwa diriku multitasker yang cukup baik, tetapi secara fisik saya tidak dapat berada di dua tempat pada waktu yang sama," ujar Burley.

Banyak yang melihat bahwa Cleverly justru menghindari wawancara yang sulit dengan Burley. Dan Burley tetap kecewa.

Namun, tanpa kehadiran narasumber pun Burley terlihat sanggup mengarahkan acara dengan sangat baik.

Baca juga: Kursi Terawan yang Kosong di Mata Najwa, Kritik, hingga Padatnya Jadwal Sang Menteri

Tantangan Andrew Neil kepada Boris Johnson

Melansir Evening Standard, (5/12/2019), jurnalis dan penyiar Skotlandia, Andre Neil menyampaikan tantangan wawancara langsung kepada Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson sebelum penyelenggaraan pemilhan umum (Pemilu) di negara tersebut.

"Tentu masih ada satu partai yang harus dilakukan wawancara, Boris Johnson. Kami telah memintanya selama berminggu-minggu untuk memberi kami tanggal, waktu, dan tempat. Sampai saat ini, belum ada yang datang," ujar Neil.

Akibat kekecewaan itu, Neil merobek daftar pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Perdana Menteri Inggris itu.

Sementara itu, Johnson berhasil diwawancarai oleh wartawan BBC Andrew Marr, dan ditanya mengapa dirinya tidak memenuhi undangan Neil jelang pemilu.

Johnson pun membantah bahwa ia menghindari pengawasan, Ia berdalih, telah mengambil bagian dalam debat, wawancara, dan telepon.

Terkait tantangan wawancara yang tidak dihadiri oleh Johnson, Neil mengatakan, tidak ada penyiar yang dapat memaksa seorang politisi untuk diwawancarai.

"Wawancara para pemimpin telah menjadi bagian penting dari liputan pemilihan prime-time BBC selama beberapa dekade," ujar Neil.

"Kami melakukannya, atas nama Anda, untuk memeriksa dan meminta pertanggungjawaban mereka yang akan memerintah kami. Itulah demokrasi," lanjut dia.

Baca juga: Menkes Terawan Trending di Twitter, Berikut Sederet Pernyataannya Selama Pandemi Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi