KOMPAS.com - Uji coba tahap tengah hingga akhir vaksin dari perusahaan Inovio Pharmaceuticals Inc. dihentikan sementara pada Senin (28/9/2020).
Dilansir Reuters, Senin (28/9/2020), regulator kesehatan AS telah menahan rencana Inovio untuk memulai uji coba terakhir dari vaksin virus corona.
Inovio mengatakan penundaan itu karena "penangguhan klinis parsial" dari FDA (BPOM AS) dan bukan karena efek samping dalam studi tahap awal vaksin.
Baca juga: Prioritas Penerima Vaksin Covid-19 di Indonesia Telah Disusun, Bagaimana Menurut Pedoman WHO?
Dikutip Business Insider, Senin (28/9/2020) uji coba itu akan berada dalam pemeriksaan klinis parsial sampai mereka bisa menjawab pertanyaan FDA secara memadai tentang uji coba dan perangkat pengiriman yang akan digunakan di dalamnya.
Inovio mengatakan pihaknya berencana untuk menjawab pertanyaan tersebut pada Oktober.
Setelah berhasil menjawab, FDA memiliki waktu 30 hari untuk memutuskan apakah uji klinis dapat dilanjutkan. Sementara itu, studi fase satu Inovio masih berlangsung.
"Tidak ada jaminan bahwa Inovio akan mendapatkan izin dari FDA untuk memulai uji coba setelah mendapat kabar dari agensi pada November," kata analis Piper Sandler Christopher Raymond.
Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...
Saham merosot
Perdagangan premarket saham Inovio dihentikan Senin (28/9/2020) pagi menyusul berita tersebut.
Saham merosot setelah penghentian dicabut. Saham Inovio jatuh hampir 25% dalam perdagangan pagi.
Posisinya menjadi semakin jauh dengan pengembang vaksin virus corona saingannya yaitu Moderna Inc MRNA.O, Pfizer PFE.N, dan AstraZeneca Plc AZN.L yang sudah mulai uji coba tahap akhir.
Baca juga: Update Vaksin Corona: Meningkat, Kini 5 Vaksin Disetujui Terbatas
Sebelumnya uji coba vase ketiga vaksin AstraZeneca juga dihentikan sementara. Akan tetapi, penghentiannya karena ditemukan efek samping pada relawan.
Regulator Amerika masih menyelidiki apakah penyakit neurologis peserta terkait dengan vaksin atau tidak.
Dilansir laman Coronavirus Vaccine Tracker New York Times, Inovio adalah perusahaan asal Amerika yang mengembangkan vaksin berbasis DNA.
Baca juga: Mengenal DNA, Gen dan Cara Keduanya Memengaruhi Seseorang...
Efek samping
Mereka memiliki vaksin dalam uji klinis untuk sejumlah penyakit dan pada Juni lalu mereka mengumumkan data sementara dari uji coba fase 1.
Saat itu mereka tidak menemukan efek samping yang serius, dan mengukur efek kekebalan pada 34 orang dari 36 sukarelawan.
Tapi Inovio belum mempublikasikan hasil rinci dari studi ini.
Baca juga: Memahami PCR dan Rapid Test pada Hasil Lab Covid-19, Seperti Apa?
Inovio juga diketahui terlibat dalam beberapa tuntutan hukum dengan pemegang saham dan mitra perusahaan.
Kemudian pada 28 September, mereka mengumumkan FDA telah menangguhkan vaksin secara parsial karena pertanyaan tentang perangkat pengiriman.