Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Sulit Belajar Saat Pembelajaran Jarak Jauh? Simak Tips Berikut...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Sejumlah pelajar melakukan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Balai Warga RT 05/RW 02 Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2020). JAK Wifi adalah program internet gratis dari Pemprov DKI Jakarta yang ditujukan untuk pelajar di permukiman padat penduduk yang kesulitan mengakses internet.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pandemi virus corona membuat sejumlah perubahan, terutama dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Akibat pandemi, pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolahan dilaksanakan secara online.

Kendala model pembelajaran online yang akrab disebut dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tersebut tidak hanya dirasakan guru dan murid, akan tetapi juga orangtua murid.

Pasalnya selain harus berkutat dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga, kini para orangtua secara tidak langsung harus mendampingi anak-anaknya selama PJJ dan berjibaku dengan kelas online.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah kuota hingga sinyal internet pun ikut menjadi menambah persoalan. Akhirnya banyak orangtua yang merasa kewalahan dalam membimbing putra-putrinya selama PJJ.

Baca juga: Curhatan Seorang Guru di Tengah Pandemi Corona...

Berikut tips agar anak dapat belajar lebih efektif saat PJJ:

Psikolog anak dan keluarga Astrid WEN mengungkapkan, tahap pertama untuk tertib dalam pelaksanaan PJJ yakni mengupayakan agar anak mau bangun pagi.

"Dukung situasi yang memang mempersiapkan anak untuk kondisi belajar jarak jauh, misalnya tetap bangun pagi, jika memang harus pakai seragam, pakailah seragam," ujar Astrid saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/10/2020).

Sebelum memulai proses belajar, baiknya anak duduk di meja belajar dengan nyaman, kursi yang nyaman dan memiliki sandaran punggung, serta pencahayaan yang cukup.

Selain itu, orangtua atau pihak keluarga mendampingi anak belajar.

Baca juga: Selain PJJ, Adakah Metode Pembelajaran Lain yang Bisa Diterapkan?

Menurut Astrid, kehadiran orangtua dapat membantu anak untuk tetap menghadiri kelas dan saat anak membutuhkan bantuan.

"Misalnya saat anak harus meninggalkan kursi untuk ke kamar kecil, atau orangtua bisa menyediakan minum agar anak tidak haus. Selain itu, orangtua dapat turut bekerja di sampingnya," katanya lagi.

Sementara, apabila anak mendapatkan masalah dalam PJJ, orangtua dapat mengomunikasikan kepada sekolah mengenai kesulitan yang dihadapi oleh orangtua.

Baca juga: Ini Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran Baru Kemendikbud

Kerja sama sekolah

Sekolah, menurut Astrid, sebaiknya membuka diri terhadap masukan orangtua dan membantu orangtua dalam mengatasi permasalahannya agar orangtua juga merasa diperhatikan oleh sekolah.

"Kita tahu menjadi pengajar khusus dalam konteks online tidak mudah dikuasai, orangtua perlu banyak dibekali oleh guru/sekolah agar mereka dapat lebih sabar dan mampu mengajari anak," kata Astrid.

Ketika mendapati soal yang tidak mudah, orangtua wajib membantu anak untuk bertanya langsung kepada yang lebih mengetahui, baik guru, ataupun lainnya.

Orangtua juga dapat menanyakan kepada anak-anak lainnya apakah mereka mengalami kesulitan yang sama.

"Jangan takut untuk mencari bantuan ahli, misalnya dengan tutor online atau bertanya kepada orang dewasa lainnya yang lebih tahu mengenai soalnya dan juga lebih mampu mengajari anak," katanya lagi.

Baca juga: Berikut Syarat Pembukaan Kembali Sekolah di Tengah Pandemi

Berikan jeda waktu pada anak

Sementara itu, saat guru atau orangtua memberikan soal kepada anak, baiknya pemberi soal memberikan waktu atau jeda yang cukup panjang.

Sebab, anak biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk memberikan respons atas pertanyaan soal yang diberikan.

"Sabarlah menunggu ia mengeluarkan jawabannya. Jangan terburu-buru untuk segera mengkoreksi atau mengatakan, 'Kok kamu diam saja' atau 'kok kamu tidak jawab'," ujar Astrid.

"Dengan menunggu sedikit lagi, biasanya anak tak lama kemudian akan menjawab. Kita juga bisa mengatakan, 'Kamu sepertinya akan menjawab. Mama akan tunggu jawaban kamu'," lanjut dia.

Baca juga: Mengenal Randoseru, Tas Anak SD di Jepang yang Multifungsi

Tindakan yang dihindari

Di sisi lain, dalam membantu anak belajar, biasanya orang dewasa yang tidak sabar akan mencubit anak karena gemas atas sikap tidak tahu si anak.

Hal inilah yang harus dihindari bagi pendamping anak belajar.

"Jika kita sudah tidak sabar dan akhirnya melukai anak, segera stop dan pergi dari kegiatan belajar anak untuk sementara waktu. Lalu kita pindah ke ruangan dan tenangkan diri kita," ujar Astrid.

Menurutnya, dengan memisahkan diri dari anak, orangtua dapat mengontrol emosi untuk sementara waktu.

Berikan penjelasan kepada anak agar orangtua ingin pergi sebentar dari kegiatan ia belajar. Dan mintalah anak untuk bertanya kepada teman atau kakaknya.

Baca juga: Bolehkah Kita Menggunakan Kata “Jangan” Saat Melarang Anak?

Ingat kelebihan anak

Selain itu, dalam menemani pembelajaran jarak jauh, orangtua juga dapat memberikan apresiasi pada pelajaran-pelajaran yang ia mampu kuasai.

Hal ini tidak kalah penting, karena orangtua dapat mengetahui kemampuan bina diri anak.

"Apakah dia anak yang teratur, anak yang bertanggung jawab, anak yang mengerti kondisi orangtuanya; di samping keterbatasan dia dalam PJJ ini," ujar Astrid.

"Kita sebagai orangtua juga merefleksikan diri, jika anak jadi besar, sesungguhnya hal-hal apa yang ia perlu kuasai? Apakah dia sudah mengeksplorasi minatnya dan bakatnya, di samping mengerjakan tugas sekolah?" lanjut dia.

Ia menambahkan, saat-saat PJJ merupakan saat yang penting bagi orangtua untuk lebih mengerucut melihat minat dan bakat anak dan mendukung perkembangan minat bakatnya.

Baca juga: Mengenal Tiga Hak Utama Pendidikan Anak dalam Rangka Hari Anak Nasional, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi