KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang bernarasikan harga tiket kereta api kelas ekonomi semakin ngawur semenjak PT KAI mengganti logo baru, ramai di media sosial.
Adapun kereta kelas ekonomi yang dimaksud adalah pada rangkaian KA Gajayana rute Malang-Gambir PP dengan harga Rp 350.000.
Terlebih, dengan jarak tempuh kurang lebih 800 kilometer, penumpang tidak mendapat makan, tidak diberi fasilitas bantal dan selimut.
Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Facebook Isya Setiawan Ramdhani di grup Facebook Motuba pada Kamis (1/10/2020).
Hingga Jumat (2/10/2020), unggahan itu telah mendapat beragam komentar dari warganet. Setidaknya, ada lebih dari 800 komentar yang meramaikan unggahan Isya itu.
Baca juga: Penumpang KRL Kini Wajib Pakai Baju Lengan Panjang, Memangnya Efektif?
Lantas, seperti apa cerita di balik unggahan tersebut?
Konfirmasi Kompas.com
Guna mencari tahu seperti apa cerita di balik unggahan yang ramai itu, Kompas.com menghubungi langsung pemilik akun Facebook Isya Setiawan Ramdhani.
Saat dikonfirmasi, Isya mengatakan bahwa awal mula dirinya mengetahui harga KA Gajayana kelas ekonomi dirasanya mahal, ketika hendak memesankan tiket untuk sang ayah.
Sebenarnya, Isya sudah mengetahui bahwa KA yang dia maksud adalah kelas ekonomi premium yang bangkunya bisa di-reclining atau direbahkan sedikit.
"Kenapa saya bilang tarifnya kurang tepat, karena mayoritas pengguna K3 (kereta kelas ekonomi) kan notabene masyarakat yang kurang mampu," kata Isya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/10/2020).
Baca juga: Ramai soal Masker Scuba, Bolehkah Dipakai di Kereta Api Jarak Jauh?
Menurutnya, terdapat ketidaksesuaian antara tarif yang dipatok dengan apa yang konsumen dapatkan jika menaiki KA kelas ini.
Berdasarkan sepengetahuannya, KA Gajayana sejatinya hanyalah rangkaian kereta K1 atau kelas eksekutif saja.
"Kebetulan (ndilalah) pas habis ganti logo, malah ketambahan K3 di rangkaian K1 nya. Jadi waktunya bisa dikatakan berbarengan sama ganti logonya," ucap Isya.
Baca juga: Tarif Tiket Kereta Jarak Jauh Naik hingga 40 Persen, Ini Penjelasan KAI
Penjelasan PT KAI
Mengonfirmasi adanya keluhan itu, Kompas.com juga menghubungi Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus.
Joni membenarkan bahwa KAI menambahkan 1 kereta ekonomi premium dengan kapasitas 56 tempat duduk pada rangkaian KA Gajayana dengan rute Gambir-Malang PP.
Sebelumnya, KA Gajayana hanya terdiri dari 5 kereta eksekutif.
"Sehingga totalnya membawa 5 kereta eksekutif dan 1 kereta ekonomi premium," kata Joni saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/10/2020).
Baca juga: Tak Sembarangan, Begini Aturan Naik Kereta Api Bagi Ibu Hamil
Saat ditanya soal tarif KA ekonomi disebut semakin ngawur semenjak PT KAI mengganti logonya, Joni membantah hal itu.
Dia menegaskan, semenjak PT KAI mengganti logo baru, pihaknya sama sekali tidak menaikkan tarif di semua kelas KA, dan tarif yang ditetapkan sudah diperhitungkan dengan matang dari berbagai aspek.
"Tidak ada penyesuaian tarif, hal tersebut sudah merupakan tarif komersial yang menerapkan TBB (tarif batas bawah)-TBA (tarif batas atas). KA Gajayana merupakan KA kelas komersial sehingga tarifnya non-subsidi," ujar Joni.
"Kami akan terus evaluasi penerapan layanan kereta ekonomi premium pada KA Gajayana tersebut secara berkala," imbuhnya.
Baca juga: Viral Polsuska Turunkan Paksa Diduga Anak Punk dengan Pistol, Ini Penjelasan PT KAI
Adapun detail perjalanannya adalah:
1. KA Gajayana (Malang-Gambir) beroperasi pada 9, 16, 23, dan 30 Oktober 2020.
2. KA Gajayana (Gambir-Malang) beroperasi pada 11, 18, dan 25 Oktober 2020.
Joni menambahkan, kereta ekonomi premium merupakan kereta ekonomi yang diluncurkan pada 2018 silam.
Kereta ini, imbuhnya, memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti reclining seat atau kursi yang dapat direbahkan, LED TV, pendingin AC central yang setara dengan kereta eksekutif.
Adanya fasilitas-fasilitas itu berkaitan dengan perjalanan yang sangat panjang yaitu lebih dari 900 kilometer dan durasinya 15 jam.
Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI