KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi dia dan sang istri, Milenia Trump, positif terinfeksi Covid-19.
Informasi itu disampaikan keduanya melalui akun Twitter masing-masing, pada Jumat (2/10/2020).
Saat ini, Trump tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit militer bernama Walter Reed Medical Centre, di Maryland.
Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter Sabtu malam (4/10/2020) Trump mengatakan, dia merasa "jauh lebih baik" tetapi beberapa hari ke depan akan menjadi "ujian sebenarnya".
Presiden berusia 74 tahun itu coba meyakinkan publik tentang kemajuan kondisinya, beberapa jam setelah sumber yang mengklaim tahu kondisi presiden memperingatkan tanda-tanda vitalnya mengkhawatirkan, dengan 48 jam berikutnya bakal kritis.
"Saya tiba di sini, merasa tidak enak badan," kata Trump yang dirawat di Rumah Sakit Miluter Walter Reed dekat Washington, setelah didiagnosis positif Covid-19.
Baca juga: Positif Corona, Presiden Donald Trump Diberi Obat REGN-COV2, Apa Itu?
Presiden AS ke-28 juga pernah terinfeksi
Namun, ternyata Trump bukan Presiden AS pertama yang terinfeksi penyakit saat terjadi pandemi.
Sebelumnya, pada tahun 1918, presiden ke-28 Amerika Serikat, Woodrow Wilson juga sempat terserang penyakit pandemi yang kala itu merebak di akhir Perang Dunia I, yaitu Flu Spanyol.
Melansir USA Today, seorang Sejarawan Kepresidenan AS, Tevi Troy menyebut Wilson ketika itu menangani pandemi dengan tidak baik.
Ia banyak mengabaikan infeksi ini meski sudah ratusan ribu orang AS tewas akibat virus. Tidak banyak kebijakan atau tindakan yang dilakukan oleh Wilson untuk meredakan pandemi yang terjadi.
Bahkan saat perang akan berakhir, Wilson masih berkontribusi dalam melanjutkan mobilisasi pasukan.
Hingga akhirnya pada April 1919, Wilson terinfeksi Flu Spanyol ini.
Infeksi didapatkan sesaat setelah dia tiba dari Paris untuk berbicara dalam Paris Peace Conference.
Tidak hanya Wilson, putrinya, Margaret, beberapa anggota dinas rahasia, stenografer, dan kepala pelayan Wilson juga terinfeksi penyakit yang sama.
Namun, kabar terinfeksinya sang presiden ditutup rapat dari publik. The Associated Press melaporkan pada 5 April bahwa presiden tidak terserang influenza.
Baca juga: Donald Trump Positif Covid-19, Ini Respons Para Pemimpin Dunia
Kondisi sempat memburuk
Dokter pribadi presiden, Cary T. Grayson, menyebut Wilson hanya mengalami batuk yang disebabkan banyaknya agenda pekerjaan dan cuaca hujan yang terjadi selama di Paris.
Melansir Washington Post, Wilson jatuh sakit sesaat setelah menghadiri acara. Ia menderita demam dan batuk hebat yang membuatnya hampir tidak bisa bernapas.
Saking hebatnya gejala yang dirasa, Wilson bahkan disebut tidak bisa duduk di tempat tidurnya.
Kondisinya memburuk dengan sangat cepat hingga Grayson mengira presiden diracun.
Presiden pun sempat mengalami kondisi yang tidak biasa, dan dilaporkan bertingkah aneh.
Disebutkan, Wilson memberikan perintah-perintah yang tidak terduga. Ia dua kali membuat keributan dengan menyebut ada perabot yang tiba-tiba menghilang, padahal perabot itu tidak bergerak sama sekali dari tempatnya.
Wilson juga merasa dirinya dikelilingi oleh agen mata-mata.
Sementara itu, kondisi Wilson semakin memburuk. Dan dia mulai bertingkah aneh.
Beruntung, selang beberapa waktu berlalu, Wilson akhirnya bisa pulih total dari Flu Spanyol yang menyerangnya.
Namun, hanya beberapa bulan dari itu, ia terkena serangan stroke berat hingga akhirnya meninggal di tahun 1924.
Baca juga: Gundam Setinggi 18 Meter Akan Dibuka 19 Desember, Ini Harga Tiketnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.