Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Terapi Uap Panci Presto sampai Galang Donasi Trump

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi virus corona (Covid-19) global
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang membuat banyak perubahan dan ketidakpastian menciptakan perputaran informasi keliru begitu luas dan cepat di media sosial. 

Ambil contoh, informasi soal Presiden Amerika Serikat (AS) terkonfirmasi positif Covid-19. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, hoaks soal Trump mencuat di media sosial.

Selama satu pekan terakhir ini, informasi simpang siur terkait virus corona masih mewarnai pembicaraan di media sosial. Berikut lima informasi keliru di media sosial yang sudah diluruskan tim Cek Fakta Kompas.com sepanjang pekan ini:

Klarifikasi belum ada keputusan WHO soal setujui vaksin China

Beredar informasi bahwa vaksin virus corona asal China sudah disetujui badan kesehatan dunia WHO. Informasi tersebut berasal dari artikel berita CNBC berjudul "Kabar Baik! Vaksin China Sukses Uji, Direstui WHO," terbit pada 25 September 2020.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel tersebut memuat pernyataan kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, bahwa vaksin China telah terbukti berhasil dalam uji klinis. Pernyataan tersebut dikutip CNBC dari televisi di China, CGTN, pada Jumat (25/9/2020).

CNBC telah mengklarifikasi isi artikel tersebut dengan mengganti judul artikel dan memperbarui sebagian isinya. Sementara, CGTN telah menghapus beritanya.

Informasi lengkap soal ini dapat Anda baca di artikel berikut

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan WHO soal Setujui Vaksin China

Klarifikasi penjelasan soal relawan uji vaksin positif Covid-19

Sejumlah akun di media sosial membahas soal relawan yang tengah menjalani uji coba vaksin corona terkonfirmasi positif Covid-19. Pesan tersebut tidak disertai alasan mengapa relawan itu terinfeksi Covid-19.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Kusnandi Rusmil menegaskan, relawan itu terinfeksi Covid-19 bukan dari vaksin. Kemungkinan, dia diduga terpapar virus corona saat bepergian ke Semarang.

Informasi lengkap soal ini dapat Anda simak di tautan berikut

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Relawan Uji Vaksin Positif Covid-19

Hoaks terapi uap panci presto dapat usir corona

Di media sosial tersiar video terapi uap di India yang dipercaya dapat melindungi diri dari virus corona. Uap berasal dari pipa yang terhubung dengan panci presto, kemudian dihirup lewat hidung dan mulut.

Kepala Penyakit Menular Universitas Maryland Upper Chesapeake Health Centre, Faheem Younus, mengatakan terapi uap itu merupakan bentuk penipuan.

Sementara, WHO menyatakan hingga saat ini belum ada obat yang terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit Covid-19.

Artikel soal ini dapat Anda simak lewat tautan berikut

[HOAKS] Terapi Uap Panci Presto Dapat Usir Corona

Klarifikasi makanan pH tinggi disebut bisa lenyapkan virus corona

Beredar unggahan di media sosial mengenai manfaat makanan dengan derajat keasaman tinggi untuk menghilangkan virus corona. Misal, pisang, lemon hijau, dan alpukat.

Buah-buahan tersebut mengandung pH yang lebih tinggi dari derajat keasamaan virus corona sebesar 5,5 hingga 8,5.

Ahli Gizi, dr Tan Shot Yen, menyanggah kebenaran informasi konsumsi makanan tinggi pH untuk menghilangkan virus corona yang diunggah di media sosial.

Menurutnya, informasi itu masuk kategori pseudosains yang dasar ilmiahnya tidak jelas dan tidak ada studi atau penelitian yang mengonfirmasinya.

Artikel mengenai informasi ini dapat Anda simak di sini

[KLARIFIKASI] Makanan pH Tinggi Disebut Bisa Lenyapkan Virus Corona

Hoaks tim kampanye galang dana untuk kesembuhan Donald Trump

Informasi bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) terinfeksi Covid-19 memantik banyak informasi yang diragukan kebenarannya. Salah satunya, beredar surat elektronik yang diunggah di media sosial bahwa tim kampanye Trump meminta penggalangan dana atas kondisi Trump yang terinfeksi Covid-19.

Penggalangan dana dengan target 421 juta dolar AS itu muncul beberapa jam setelah Trump dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif mengidap Covid-19.

Tim kampanye Trump menegaskan surat elektronik itu palsu.

Untuk mengetahui informasi lengkap soal ini, Anda dapat membacanya di artikel berikut

[HOAKS] Tim Kampanye Galang Dana untuk Kesembuhan Donald Trump

***** 

Ikuti pula berbagai informasi yang sudah ditelusuri tim Cek Fakta Kompas.com pada laman Hoaks atau Fakta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi