Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Steroid Disebut Mampu Kurangi Tingkat Kematian Pasien Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PCPartStudio
Ilustrasi obat-obatan steroid. WHO telah merekomendasikan penggunaan obat steroid untuk pengobatan pasien Covid-19 dengan sakit parah dan kritis.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump diberikan obat steroid deksametason, dalam perawatan di Walter Reed setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Deksametason, obat dari golongan kortikosteroid, terbukti efektif dalam merawat pasien Covid-19, berdasarkan uji coba yang dilakukan di Universitas Oxford, Inggris.

Diberitakan Kompas.com, 10 September 2020, kortikosteroid tidak memiliki kemampuan yang sama dengan turunan testosteron, androgen, atau anabolic steroid, yang digunakan para binaragawan dan olahragawan yang tidak sportif.

Kortikosteroid sebagian besar digunakan untuk mengobati penyakit yang timbul akibat inflamasi, ketika sistem imun tubuh melancarkan respons berlebihan terhadap sesuatu yang menyerang sel-sel tubuh.

Keluarga obat-obatan ini telah ada selama berpuluh tahun, di mana penggunaan medis deksametason disetujui pada 1961.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Kortikosteroid dan Mengapa Efektif Melawan Covid-19?

Penelitian mengenai kortikosteroid

Sebuah analisis dari tujuh uji coba internasional yang ditemukan pada 2 September 2020 menunjukkan, obat kortikosteroid mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 yang sakit parah hingga 20 persen.

Analisis dilakukan dengan mengumpulkan data dari uji coba terpisah antara hidrokortison dosis rendah, deksametason, dan metilperdnisolon.

Ditemukan, steroid mampu meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan Covid-19 dalam kondisi cukup sakit untuk dirawat secara intensif di rumah sakit.

"Ini setara dengan sekitar 68 persen pasien Covid-19 kondisi parah yang bertahan hidup setelah pengobatan dengan kortikosteroid, dibandingkan sekitar 60 persen yang bertahan tanpa kortikosteroid," ujar para peneliti seperti dikutip dari Reuters, 2 September 2020.

Baca juga: Apa Itu Dexamethasone, Obat Kortikosteroid dan Efek Sampingnya...

Sementara dikabarkan CNA, pimpinan klinis WHO Janet Diaz mengungkapkan, pihaknya telah memperbarui saran untuk memasukkan rekomendasi kuat penggunaan steroid pada pasien dengan Covid-19 dalam kondisi parah dan kritis.

Menurut profesor statistik medis dan epidemiologi di Universitas Bristol Inggris yang turut dalam analisis, Jonathan Sterne, steroid merupakan obat yang murah dan mudah didapat.

"Dan analisis kami memastikan bahwa steroid efektif dalam mengurangi kematian di antara orang yang paling parah terkena Covid-19," ujar dia.

Ia menambahkan, uji coba yang dilakukan para peneliti di Inggris, Brasil, Kanada, China, Perancis, Spanyol, dan Amerika Serikat, memberikan hasil yang konsisten.

Penelitian menunjukkan obat bermanfaat bagi pasien kondisi parah tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau berapa lama pasien sakit.

Baca juga: Setelah Remdesivir, Jepang Setujui Deksametason Jadi Obat Covid-19

Temuan yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association ini memperkuat hasil yang dipuji sebagai terobosan besar pada Juni lalu, saat deksametason menjadi obat pertama yang terbukti mampu mengurangi tingkat kematian di antara pasien Covid-19 dalam kondisi sakit parah.

Sejak saat itu, deksametason telah digunakan secara luas di bangsal perawatan intensif yang merawat pasien infeksi virus corona di beberapa negara.

Seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Universitas Oxford, Martin Landry, yang terlibat mengerjakan uji coba deksametason mengatakan, hasil penelitian ini mengartikan dokter rumah sakit di seluruh dunia dapat dengan aman beralih menggunakan obat-obatan ini untuk menyelamatkan nyawa.

Sampai temuan mengenai deksametason pada Juni tersebut, tidak ada pengobatan efektif yang terbukti mengurangi tingkat kematian pada pasien dengan Covid-19.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Remdesivir, Obat Covid-19 yang Diberikan kepada Donald Trump

Di sisi lain, remdesivir Gilead Sciences Inc, pada Mei telah diizinkan regulator Amerika Serikat untuk digunakan pada pasien Covid-19 yang sakit parah, setelah data percobaan menunjukkan obat antivirus membantu mempersingkat waktu pemulihan di rumah sakit.

Seorang profesor Imperial College London, Anthony Gordon, yang turut dalam analisis, mengatakan hasilnya menjadi kabar baik bagi pasien Covid-19 dalam kondisi kritis, namun tidak akan cukup mengakhiri wabah atau memudahkan tindakan pengendalian infeksi.

Hanya pasien dalam kondisi parah

Dalam panduan WHO, ditegaskan bahwa kortikosteroid hanya boleh digunakan dalam pengobatan pasien Covid-19 kondisi parah dan bukan pada kasus yang ringan.

Hal ini dikarenakan, pengobatan tidak akan membawa manfaat dalam kasus yang lebih ringan, bahkan terbukti berbahaya.

Lebih lanjut, efek samping deksametason dapat mencakup perubahan suasana hati, osteoporosis, hingga kehilangan ingatan.

Obat ini juga tidak boleh diberikan sembarangan kepada orang dengan penyakit tertentu seperti penderita hipertensi, sakit gula, dan infeksi bakteri atau virus.

Sementara badan kesehatan PBB, mendesak negara-negara cukup mempertahankan stok kortikosteroid dan tidak menyimpannya secara berlebih yang dapat menghalangi akses negara lain.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi