Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-75 TNI, Ini Sejarah Lahirnya pada 5 Oktober 1945

Baca di App
Lihat Foto
AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN
Prajurit TNI Angkatan Udara mengikuti latihan tempur Jalak Sakti 2020 di Pangkalan Angkatan Udara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh, Selasa (8/9/2020). Latihan tersebut bertujuan untuk memberikan kemampuan penerbang TNI AU pada misi-misi pertempuran dalam operasi udara, sekaligus meningkatkan kemampuan koordinasi dan kerjasama antara penerbang yang mengoperasikan alutsista TNI AU.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hari ini, Senin (5/10/2020), Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan hari ulang tahun yang ke-75.

Jika ditarik ke belakang, hari lahir TNI berarti jatuh pada tanggal 5 Oktober 1945.

Berdasarkan penjelasan sejarah TNI di laman resmi tni.mil.id, pada hari itu TNI yang semula bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) diubah namanya menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Perubahan ini dilakukan dengan dasar Maklumat Pemerintah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunyi maklumat tersebut adalah sebagai berikut:

"Untuk memperkuat perasaan umum, maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat," dikutip dari Ensiklopedi Umum (1991).

Baca juga: Presiden Jokowi: Prajurit TNI Harus Profesional dan Terdidik

Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Mengapa kelahiran TKR dijadikan hari lahir TNI, disebutkan dalam buku yang sama bahwa TKR adalah pasukan atau aparat resmi yang pertama kali dimiliki Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Sebelumnya, Indonesia belum memiliki angkatan atau pasukan tentara resmi, karena dalam menghadapi kekuatan asing yang ada, Pemerintah memiliki kebijakan untuk mengedepankan strategi diplomasi.

Sehingga, BKR yang sudah ada sebelum TKR ternyata bukan lah suatu angkatan perang, melainkan hanya berfungsi sebagai pertahanan sipil. 

Namun ternyata perubahan dari BKR menjadi TKR sempat menimbulkan banyak pendapat. Para pemuda tidak menyetujui kebijakan pemerintah tersebut.

Alasannya Indonesia saat itu masih harus menghadapi kekuatan militer baik Jepang, Inggris, dan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan. 

Digagas oleh Urip Sumoharjo

Mengutip 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia (2009), TKR dibentuk berangkat dari kegelisahan Urip Sumoharjo di hari-hari awal kemerdekaan Republik.

"Tidak mungkin sebuah negara berdiri zonder tentara," kata Urip sebagaimana dituliskan dalam buku tersebut.

Baca juga: Oknum TNI Perlihatkan Pistol Saat Ditegur, Bagaimana Aturan Senjata Anggota TNI?

Kegelisahannya pun terjawab ketika ia dan para mantan perwira Pembela Tanah Air (Peta) menggagas berdirinya organisasi "pelindung bangsa" bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Yogyakarta pada hari yang kini diperingati sebagai HUT TNI.

Oleh karena itu, sosoknya dikenal sebagai peletak dasar kemiliteran Indonesia.

Sejak awal pembentukannya di masa perjuangan kemerdekaan, pasukan militer nasional ini memang mengalami sejumlah pergantian nama hingga diganti menjadi TNI pada 3 Juni 1947 oleh Presiden Soekarno.

Dan nama TNI ini lah yang masih bertahan sampai detik ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi