Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotline Multibahasa untuk Calon Jemaah Umrah di Tengah Pandemi Corona

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/REUTERS/GANOO ESSA
Suasana shalat tarawih yang digelar terbatas bagi petugas setempat di depan Kakbah, Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada hari pertama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi virus corona (Covid-19), Jumat (24/4/2020). Di tengah pandemi Covid-19, Ramadhan tahun ini berlangsung dengan suasana sepi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Menteri Urusan Agama Islam Arab Saudi, Abdelatif Al Sheikh, menginstruksikan layanan multibahasa otomatis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait ibadah umrah.

Dikutip dari Gulf News, ibadah umrah memang sudah mulai dibuka pada Minggu (4/10/2020), setelah lebih dari 7 bulan lamanya ditiadakan akibat pandemi virus corona.

Layanan multibahasa ini akan mengusung sejumlah bahasa berbeda. Yakni bahasa Arab, Inggris, Perancis, Turki, Hindi, Urdu, Hausa, Bengal, Amharik, dan Indonesia.

Masyarakat calon jemaah umrah bisa mengakses layanan ini setiap hari selama 24 jam, dengan menghubungi hotline 8002451000.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekretaris Jenderal Islamic Awareness, Sheikh Mohsen Al Harithi, menyebut layanan ini adalah upaya melayani "tamu Allah" khususnya terkait dengan aturan dari ibadah umrah dan kunjungan ke situs-situs suci yang ada di area ibadah.

Baca juga: Kemenag Susun Mitigasi Risiko Penyelenggaraan Umrah di Masa Covid-19

Layanan secara luring atau offline juga tersedia, yakni dengan keberadaan ahli agama, baik laki-laki maupun perempuan yang ditugaskan di stan khusus untuk memberi arahan kepada jemaah.

Sistem yang adalah tatap muka, namun tetap dilakukan berdasarkan syariah agama. Di sana, jemaah juga akan diberikan tips pencegahan virus vorona sebagaimana telah ditetapkan oleh otoritas kesehatan.

Ini menjadi cara Arab Saudi melindungi kesehatan para jemaah umrah yang datang untuk beribadah.

Menurut rencana Arab Saudi, ibadah umrah boleh dilaksanakan namun dengan pembatasan yang ketat.

Setidaknya di tahap pertama, dalam satu hari hanya ada 6.000 warga Saudi dan warga negara asing yang tinggal di wilayah Arab Saudi yang diizinkan melakukan ibadah umrah.

Nantinya, akan ada tiga tahap yang diberlakukan.

Baca juga: Otoritas Arab Saudi sudah Buka secara Terbatas Kegiatan Umrah dalam 3 Tahap

Diberitakan Kompas.com, Minggu (4/10/2020), jemaah yang menjalankan ibadah umrah harus selalu mengenakan masker dan menjaga jarak fisik dengan orang lain untuk meminimalisir risiko penularan virus corona.

Sementara batu Hajar Aswad yang ada di salah satu sisi Kakbah, selama pandemi berlangsung, sama sekali tidak boleh disentuh, apalagi dicium.

Masjidil Haram juga akan disterilkan setiap kali setelah jemaah keluar dan sebelum kelompok jemaah lain masuk area tersebut.

Jemaah yang dibagi dalam kelompok ini, akan didampingi petugas kesehatan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Arab Saudi Tetapkan Protokol Kesehatan Jelang Kembali Dibukanya Umrah

Sementara jika terjadi sesuatu, maka tim medis yang disiagakan siap untuk memberikan bantuan.

Kemudian, di pelaksanaan umrah tahap kedua yang dimulai 18 Oktober, kuota jemaah yang boleh melakukan ibadah per hari ditambah menjadi 15.000 orang.

Lalu pada tahap ketiga, yang mulai dilaksanakan 1 November, jemaah dari luar negeri baru boleh diizinkan untuk melakukan ibadah umrah. Kapasitas jemaah per hari akan kembali dinaikkan di tahap ini, menjadi 20.000 orang.

Umrah baru akan diizinkan untuk dilaksanakan dengan kapasitas penuh setelah ancaman pademi berakhir. Jika hal itu belum terjadi, maka pembatasan akan terus dilakukan.

Mengutip data Worldometer, hingga Rabu (7/10/2020), Arab Saudi memiliki kasus infeksi Covid-19 sebanyak 337.243 kasus, dengan 4.923 kasus kematian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi