Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 280 Aduan Orang Hilang dan Ditangkap Selama Demo Omnibus Law

Baca di App
Lihat Foto
Dok. GEMA PNJ
Tiga orang wartawan pers mahasiswa GEMA Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dikabarkan hilang sejak pukul 11.45 siang tadi, ketika meliput demonstrasi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020). Ketiganya yakni Ajeng Putri, Dharmajati, dan Muhammad Ahsan Zaki. Mereka terakhir mengabarkan posisi di sekitar Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sempat dikabarkan hilang kontak, tiga orang wartawan pers mahasiswa Gema PNJ (Politeknik Negeri Jakarta) telah diketahui keberadaannya.

Sebelumnya, mereka tak bisa dihubungi sejak Kamis (8/10/2020) siang di Istana Merdeka ketika meliput demonstrasi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Ketiganya ditahan polisi tanpa surat penangkapan dan penahanan dan kini masih ditahan di Polda Metro Jaya.

"Berkat bantuan semua pihak, termasuk LBH (Lembaga Bantuan Hukum) dan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) akhirnya tadi pagi dipastikan bahwa mereka sudah ada di Polda Metro Jaya," ujar Sekretaris Hubungan masyarakat dan Internasional PNJ, Azhmy Fawzi dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/10/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, hingga saat ini ketiganya belum dibebaskan polisi kendati ditahan tanpa dasar hukum.

Baca juga: Sempat Hilang, Ini Kronologi 3 Mahasiswa Wartawan Gema PNJ Ditangkap Polisi

Pers mahasiswa UPI

Selain dari Gema PNJ, dua wartawan pers mahasiwa Perslima Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) juga dikabarkan hilang. 

Dua orang jurnalis mereka, Amalia Azahra dan Syarifah Nuraini dinyatakan hilang saat meliput aksi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta.

Sebelum menghilang, Amalia dan Syarifah terakhir memberikan kabar pada Kamis (8/10/2020) pukul 11.00 WIB.

Namun, berdasarkan keterangan yang diberikan Pimpinan Umum Perslima UPI, Sitin, keduanya sudah berhasil dihubungi.

Keduanya saat ini juga ditahan di Mapolda Metro Jaya.

"Alhamdulillah sudah ada kabar setelah kemarin hilang kontak, karena HP-nya disita polisi, tadi pagi sekitar pukul 08.00 HP-nya dikembalikan dan kami bisa berhubungan langsung dengan mereka berdua secara langsung," kata Sitin saat dihubungi Jumat (9/10/2020).

Dua mahasiswi tersebut saat ini masih berada di Polda Metro Jaya bersama dengan sejumlah jurnalis yang lain, dan masih menunggu kapan bisa dijemput oleh orangtuanya.

Baca juga: Liput Pembubaran Demo, Wartawan di Semarang Dipaksa Hapus Foto dan Video

280 pengaduan

Sementara itu, bantuan hukum Tim Adovaksi untuk Demokrasi yang terdiri dari YLBHI, Kontras, LBH Masyarakat, LBH Jakarta, LBH Pers, LBH Muhammadiyah, LBH Ansor, Amar Law Firm, dan sejumlah organisasi lain menyebut sudah ada ratusan pengaduan penangkapan dan orang hilang yang mereka terima.

"Sejauh ini ada sekitar 280-an (pengaduan) dan masih terus bertambah, yang masuk ke kami," kata Tim Advokasi untuk Demokrasi saat dihubungi melalui salah satu kontak pengaduan yang mereka buka.

Orang-orang yang dilaporkan hilang dan ditangkap tersebut diketahui berasal dari beragam kalangan.

"Pengaduannya terkait ditangkap atau tidak diketahui keberadaannya, pihaknya dari mahasiswa, pelajar, buruh, dan masyarakat umum," jelas dia. 

Baca juga: LBH Pers Kutuk Kekerasan ke 4 Jurnalis saat Meliput Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi