Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 36.000 Jemaah Telah Selesai Jalani Umrah Tahap Pertama

Baca di App
Lihat Foto
AFP/STR
Umat Muslim mengitari Kabah saat melakukan tawaf ibadah haji dengan penerapan protokol kesehatan di Masjidil Haram, Kota Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/8/2020). Pelaksanaan haji yang istimewa tahun ini di tengah pandemi Covid-19 hanya diikuti sekitar 1.000 jemaah, dengan protokol kesehatan yang ketat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Lebih dari 36.000 jemaah telah menjalankan umrah hingga hari keenam sejak dibukanya kembali umrah tahap pertama 4 Oktober lalu.

Pada tahap pertama ini, hanya warga Arab Saudi dan ekspatriat di wilayah kerajaan yang diizinkan untuk menjalankan umrah di Masjidil Haram, Mekkah dengan kapasitas sebesar 30 persen atau 6.000 orang per hari.

Melansir AA, 29 September 2020, selanjutnya, pada 18 Oktober mendatang, kerajaan akan mengizinkan 15.000 jemaah per hari untuk menjalankan umrah dan ibadah di Masjid Nabawi, Madinah.

Kemudian, pada 1 November, baik jemaah lokal maupun internasional akan diizinkan untuk menjalankan umrah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan dibuka dengan kapasitas penuh dilengkapi langkah-langkah perlindungan terhadap potensi penyebaran virus corona.

Baca juga: Hotline Multibahasa untuk Calon Jemaah Umrah di Tengah Pandemi Corona

Rekrutmen ratusan pegawai 

Terbaru, diberitakan Arab News, Jumat (9/10/2020), lebih dari 500 pegawai telah direkrut untuk memandu para jemaah dalam menjalankan umrah.

Presiden Jenderal Dua Masjid Suci telah mempekerjakan 531 pegawai yang bekerja dalam tiga shift untuk menerima 6.000 jemaah setiap harinya.

Para jemaah akan dilayani dari saat tiba di Masjidil Haram hingga selesai menjalani rangkaian ibadahnya.

Pelayanan ini diberikan untuk memastikan bahwa para jemaah menjalani ibadah dengan cara yang aman.

Presidensi sendiri mengatakan bahwa langkah-langkah kesehatan yang ketat dilakukan untuk melindungi para jemaah dan membantu menghentikan kemungkinan penyebaran virus yang dapat terjadi.

"Rencana langkah-langkah pencegahan Covid-19 saat umrah ini didasarkan pada perlindungan, sanitasi, pengelolaan kerumuman, dan peningkatan kesadaran," kata juru bicara presidensi, Hani Haider.

Kondisi keamanan terkini

Untuk memastikan diterapkannya jarak fisik, presidensi juga telah mendesain jalur khusus bagi orang-orang yang lebih tua dan memiliki disabilitas.

Selain langkah-langkah pencegahan tersebut, Haider menuturkan, pihaknya telah mempersiapkan empat lokasi isolasi bagi jemaah yang menunjukkan gejala mencurigakan.

"Namun demikian, hingga kini, belum ada kasus yang dilaporkan terkait Covid-19 atau suspeknya," kata Haider sebagaimana dikutip Arab News, Rabu (7/10/2020).

Ia pun menjelaskan bahwa upaya-upaya pencegahan terutama dikonsentrasikan pada sanitasi area Masjidil Haram dengan rata-rata 4.000 orang yang bekerja untuk membersihkannya.

Lebih dari 1.800 liter disinfektan ramah lingkungan dan pembersih yang digunakan untuk membersihkan toilet enam kali sehari.

Baca juga: Dibuka 4 Oktober, Jemaah Umrah Tahap Pertama Diberi Waktu 3 Jam

Kemudian, sistem AC dan filter juga dibersihkan sembilan kali sehari menggunakan teknologi pembersihan ultraviolet.

Selain itu, lebih dari 200 alat pembersih tangan juga didistribusikan di sekitar area Masjidil Haram.

Larangan untuk makanan dan minuman di dalam area Masjidil Haram juga masih diberlakukan, tetapi pihak presidensi tengah mempertimbangkan teknologi terbaru untuk mendistribusikan kembali air zam-zam dengan tetap menjalankan langkah pencegahan kontak antar jemaah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi