Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan KLHK soal Pulau Rinca Disebut Akan Jadi seperti "Jurrasic Park"

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (4/6/2012). KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Rencana pemerintah melakukan pembangunan di Pulau Rinca masih menjadi sorotan.

Ada kekhawatiran, pembangunan di Pulau Rinca akan mengganggu habitat komodo yang ada di sana.

Disebutkan, Pulau Rinca akan dibangun seperti "Jurassic Park".

Kekhawatiran itu salah satunya diunggah akun Twitter "Save Komodo Now", @KawanBaikKomodo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tolong! Barangkali ada yg bisa ingatkan Presiden Joko @jokowi. Dan para menterinya bhw sec ilmiah Varanus komodoensis itu dr zaman Pleistocene, bukan zaman Jurassic. Bangun Komodo jadi Jurassic Park itu memalukn, merusak citra pariwisata kita, merusak habitat Komodo itu sendiri," tulis akun @KawanBaikKomodo dalam twitnya.

Twit itu pun mendapatkan perhatian dari para warganet, telah dibagikan ulang lebih dari 4.900 kali dan disukai lebih dari 7.200 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Rencana Pemerintah Menyulap Pulau Rinca Jadi Jurassic Park Tuai Kecaman

Bagaimana tanggapan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) soal ini?

Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno mengungkapkan, pembangunan yang terjadi di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak mengganggu habitat asli komodo.

"Tidak mengganggu, prosesnya sudah sesuai regulasi. Komodo dijaga 5-10 ranger di Pulau Rinca. Begitu juga dengan pembangunan dermaga dan sarana prasaran lainnya," ujar Wiratno saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/10/2020).

Wiratno mengungkapkan, saat ini pembangunan Pulau Rinca baru sekitar 15 persen.

Benarkah seperti Jurassic Park?

Mengenai penyebutan Pulau Rinca yang akan dibuat seperti Jurrasic Park, Wiratno mengatakan, ada yang salah dipahami.

"Itu salah paham, yang diperbaiki adalah sarana dan prasarana di Pulau Rinca," ujar Wiratno.

Ia menjelaskan, Pulau Rinca dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan izin dari KLHK.

Adapun sarana dan prasarana yang disasar yakni dermaga yang dibangun lebih bagus karena kondisi dermaga yang sekarang dinilai sudah tidak memenuhi syarat.

Selain itu, dibangun suatu tempat sehingga pengujung dapat melihat komodo secara tidak langsung.

"Tempat itu dibangun model dengan arsitek yang ada information center-nya. Jadi, di Rinca masih ada banyak sekali komodonya, pengunjung hanya dapat berfoto dengan komodo. Tidak ada interpretasi," ujar Wiratno.

"Di Pulau Rinca juga dibangun suatu tempat dengan desain yang bagus, dengan mengadopsi cara komodo berjalan atau sedang tidur. Desainnya juga mengikuti prinsip-prinsip kehidupan komodo," lanjut dia.

Oleh karena itu, Wiratno menegaskan bahwa Pulau Rinca tetap menjadi Taman Nasional Komodo, karena pembangunannya sudah melalui prosedur. 

Selain itu, pada Pulau Rinca juga memiliki mooring buoy yang berfungsi sebgai tempat penambatan kapal yang menurut dia tidak akan merusak terumbu karang.

Di sekitar area mooring buoy juga dapat dilakukan untuk snorkling dan diving. 

Baca juga: Pulau Rinca Bakal Disulap Jadi Jurassic Park

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi