Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disebut Kala Pandemi Covid-19, Apa Itu Komorbid?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/FunKey Factory
Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Komorbid. Istilah ini sering didengar pada masa pandemi Covid-19.

Seseorang dengan komorbid disebut sebagai berisiko mengalami kondisi parah ketika terinfeksi virus corona.

Pada pasien infeksi virus corona, salah satu kondisi umum yang ditemukan adalah memiliki komorbid.

Lalu, apa itu komorbid?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal komorbid

Sederhananya, komorbid juga dikenal dengan penyakit penyerta.

Dikutip dari Britannica, komorbid merupakan penyakit atau kondisi yang muncul secara bersamaan pada individu.

Komorbid terkadang dianggap sebagai diagnosis sekunder dan telah dikenali setelah perawatan untuk diagnosis utama.

Gangguan komorbiditas biasanya lebih parah, kronis, dan sulit diobati daripada gangguan murni.

Melansir Science Direct, komorbid dapat disebabkan oleh setidaknya tiga kelas.

Pertama, ketika satu gangguan secara langsung memengaruhi permulaan gangguan kedua.

Misalnya, penyalahgunaan alkohol terus-menerus dapat menyebabkan sirosis hati.

Proses kelas kedua melibatkan efek tidak langsung dari satu gangguan pada permulaan gangguan kedua.

Contohnya, tekanan terkait ancaman dan perubahan gaya hidup setelah didiagnosis penyakit jantung dapat memengaruhi timbulnya gangguan kecemasan.

Pada kelas ketiga, komorbid dapat melibatkan penyebab umum.

Peristiwa traumatis, misalnya, dapat memengaruhi berbagai macam kecemasan komrbiditas dan gangguan mood.

Baca juga: CDC: 94 Persen Kematian Covid-19 Terjadi pada Pasien Komorbid, Ini Datanya

Komorbid dan Covid-19

Dalam konteks Covid-19, pasien dengan komorbid memiliki tingkat mortalitas yang lebih tinggi daripada pasien biasa.

Paparan Covid-19 pada individu komorbid, seperti penderita diabetes, dapat memengaruhi paru-paru, jantung, ginjal, dan hati.

Dalam sebuah penelitian, komorbid yang paling umum pada pasien Covid-19 adalah diabetes, kardiovaskular, dan penyakit sistem pernapasan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan National Institute of Health (NIH) telah mengeluarkan rekomendasi berdasarkan bukti klinis dan panduan ahli untuk perawatan pasien Covid-19.

Mereka yang tidak menunjukkan gejala harus diisolasi di rumah, sementara pasien dengan gejala ringan harus memulai intervensi dan keputusan pengaturan rawat inap.

Untuk pasien dengan gejala parah, dibutuhkan perawatan intensif menggunakan ventilator.

Pasien dengan dan tanpa komorbid juga harus dipisahakan dalam ruangan yang berbeda.

Baca juga: Pasien Corona dengan Komorbid: Melihat Risiko hingga Potensi Sembuh

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pencegahan Penularan Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi