Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Trending, Benarkah Indonesia Sudah Memasuki Musim Hujan? Ini Penjelasan Lengkap BMKG

Baca di App
Lihat Foto
BMKG
Prakiraan angin per Minggu (11/10/2020).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pembahasan mengenai datangnya musim hujan sempat memuncaki deretan trending topic di Twitter pada Sabtu (10/10/2020).

Beberapa dari warganet mengunggah postingan dan menanyakan apakah wilayah Indonesia saat ini telah memasuki musim hujan atau belum.

Setidaknya, ada lebih dari 30.000 unggahan dengan narasi yang kurang lebih serupa.

Salah satu akun Twitter yang menanyakan apakah Indonesia sudah masuk musim hujan atau belum, yakni @djuaneto pada Jumat (9/10/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hujan mulu ya, udah masuk musim hujan apa?? Enaknya ngapain niyy," tulis @djuaneto.

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

Baca juga: Hujan di Saat Musim Kemarau, Mengapa Bisa Terjadi?

Selain itu, akun Twitter @jangantumbang juga mengunggah pertanyaan yang sama soal hujan.

"Udah mulai musim hujan po?," cuit @jangantumbang.

Baca juga: Ini Wilayah yang Masih Terjadi Hujan saat Musim Kemarau Menurut BMKG

Berikutnya, yakni akun Twitter @IkaNovitriani yang menanyakan melalui unggahannya apakah Indonesia sudah memasuki musim hujan.

"Udah masuk musim hujan nih??," tulis @IkaNovitriani.

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

Lantas, apakah Indonesia sudah memasuki musim hujan?

Penjelasan BMKG

Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra menjelaskan, dalam menentukan apakah suatu wilayah sudah masuk musim hujan atau belum, dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan.

Pertama, hanya menggunakan data angin, yaitu melalui perubahan mendadak angin baratan yang dibarengi mulainya periode musim tertentu.

Kedua, menggunakan data hujan saja, yakni jika hujan harian secara berurutan pada sejumlah tempat dengan akumulasi tertentu.

Baca juga: Kapan Puncak Musim Hujan akan Terjadi?

Ketiga, menggunakan kombinasi data hujan dan ditambahkan keberadaan angin baratan sejumlah tempat dengan akumulasi tertentu.

Keempat, menggunakan kombinasi angin baratan dan outgoing long wave radiation (OLR). Dan yang terakhir, menggunakan tutupan awan dengan jumlah tutupan awan tinggi lebih dari kriteria.

"Dari pendekatan tersebut, saya bisa jelaskan untuk pantauan dari kondisi angin bahwa saat ini belum menunjukkan karakter musim hujan," ujar Agie saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Pasalnya, Andi melanjutkan, saat ini pola angin masih dari Australia, belum dari Asia seperti dalam gambar berikut ini:

Baca juga: 7 Tips Aman Menghindari Petir Ketika Hujan Deras

Dia menambahkan, Indonesia disebutkan sudah memasuki musim hujan apabila anginnya sudah baratan, atau mengarah dari Asia menuju Australia.

"Atau mengindikasikan udara didorong dari Asia ke Australia dan mengakibatkan pertemuan massa udara di Indonesia," kata Agie.

Sementara itu, saat ini jika dilihat dari frekuensi curah hujannya, memang beberapa wilayah sudah memiliki frekuensi yang cukup sering.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

Meskipun, kata Agie, secara kumulatif belum memenuhi sebulan penuh curah hujan sebagai karakter curah hujan (setiap daerah memiliki standar berbeda).

"Sehingga bisa saya simpulkan bahwa saat ini kita masih dalam masa peralihan, atau menuju periode musim hujan," papar Agie.

Katanya, di masa seperti ini justru energi atmosfer cukup besar, dan akan sering terjadi hujan lebat dan angin kencang. Bahkan memungkinkan juga muncul puting beliung atau hujan es.

Berbicara mengenai hujan ekstrem, Agie menjelaskan ada beberapa wilayah yang akan dilanda hujan ekstrem seminggu ke depan.

"Sumatera adalah wilayah yang perlu mewaspadai hujan esktrem seminggu ke depan, dilanjut Jawa dan Kalimantan," katanya.

Baca juga: Hujan di Saat Musim Kemarau, Mengapa Bisa Terjadi?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi