KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, dapat memperparah kondisi dari orang tersebut.
Tak hanya itu, imunitas tubuh yang lemah juga dapat membuat tubuh tak berdaya dalam melawan Covid-19.
Namun, baru-baru ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkap satu lagi kondisi yang bisa memperparah infeksi Covid-19.
Baca juga: CDC Sebutkan Adanya Penyebaran Covid-19 di Pesawat, Ini Penjelasannya...
Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko untuk penyakit berat yang terkait dengan Covid-19.
Berdasarkan statistik CDC, lebih dari 71 persen orang AS yang berusia 20 tahun ke atas dianggap mengalami kelebihan berat badan.
Obesitas didefinisikan sebagai orang yang memiliki indeks massa tubuh antara 30 dan 40, dengan obesitas berat didiagnosis saat BMI 40 atau lebih.
Baca juga: Sering Make Up saat Hamil Bayi Berisiko Alami Obesitas, Benarkah?
Hubungan obesitas dengan Covid-19
CDC berujar, jika Anda termasuk dalam kategori itu, maka dapat meningkatkan risiko penyakit menjadi parah akibat Covid-19.
Kematian orang yang mengidap obesitas dan terinfeksi Covid-19 meningkat hingga 50 persen.
Dalam studi Chapel Hill dari Universitas Carolina Utara menemukan bahwa mereka yang dinyatakan obesitas cenderung dirawat di rumah sakit atau dirawat di ICU karena virus corona.
"Menurut penelitian, obesitas berkaitan erat dengan faktor risiko lain akibat Covid-19, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, ginjal kronis, penyakit hati, dan hipertensi," jelas CDC seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (10/10/2020).
Baca juga: Hati-hati, Anak Obesitas Rentan Asma
Lalu, faktor risiko lain yang mungkin meningkatkan risiko penyakit parah seperti asma, penyakit serebrovaskular, fibrosis kistik, hipertensi, keadaan immunocompromised, kondisi neurologis, penyakit hati, kehamilan, fibrosis paru, talasemia dan diabetes tipe 1.
Individu yang mengalami obesitas dapat mengalami perubahan metabolisme yang menyebabkan peradangan, masalah dengan insulin, dan sistem kekebalan yang dapat menghambat kemampuan tubuh untuk melawan Covid-19.
Para peneliti menyarankan tindakan pencegahan di antara populasi obesitas yang tidak berbeda dengan langkah-langkah yang dicantumkan oleh CDC.
"Mengingat ancaman signifikan Covid-19 bagi individu dengan obesitas, kebijakan makanan sehat dapat memainkan peran yang mendukung, dan terutama penting dalam mitigasi mortalitas dan morbiditas Covid-19," kata profesor nutrisi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Global UNC, Gillings Barry Popkin.
Baca juga: Riset AS Ungkap Pria Botak Berisiko Lebih Tinggi Terkena Covid-19
Risiko kematian
Melansir Independent, obesitas juga dapat meningkatkan risiko kematian hampir 50 persen. Hal ini dinyatakan oleh para peneliti dari University of North Carolina.
Masalah kesehatan yang terkait dengan obesitas adalah penyakit jantung, diabetes, hingga darah tinggi.
Penyakit-penyakit tersebut memiliki kontribusi dalam memperparah kondisi pasien Covid-19.
Baca juga: Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter
Melalui data penelitian global, para peneliti di University of North Carolina menyatakan bahwa orang obesitas dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) lebih dari 30,113 persen lebih mungkin dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.
Sebanyak 74 persen pasien Covid-19 obesitas yang dirawat di rumah sakit harus ditempatkan di unit perawatan intensif.
Sementara risiko kematian bagi mereka meningkat 48 persen daripada orang yang tidak obesitas.
Kondisi kesehatan lain yang disebabkan oleh obesitas adalah perubahan metabolisme, seperti resistensi insulin, peradangan, dan glukosa yang tidak terkontrol.
Hal ini juga membuat pasien lebih sulit melawan infeksi.
Baca juga: Kanker Ovarium dan Risiko Covid-19...