Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai "Nilai Twitter Saya", Ahli IT Ingatkan Keamanan Data Pengguna

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kejahatan digital, data pribadi, peretasan, peretasan digital, hacker
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kata kunci "Nilai Twitter Saya" sempat menjadi trending di Twitter Indonesia pada Minggu (11/10/2020). Trending tersebut mengacu pada sebuah laman web yang menilai harga akun Twitter seseorang.

Berikut adalah beberapa unggahan warganet dengan kata kunci tersebut:

Namun, salah seorang warganet meminta orang-orang mewaspadai tentang trend tersebut.

Sebab, laman web yang digunakan untuk mendapatkan "Nilai Twitter Saya" mengharuskan pengguna memasukkan ID dan password Twitter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, laman tersebut juga meminta pengguna memberikan akses ke Twitter mereka, antara lain untuk mengunggah twit.

Akun @HadiBinTjayani menilai, klausul perizinan yang diminta oleh web "Nilai Twitter Saya" terlalu riskan untuk dipenuhi, dan bisa berbahaya bagi akun pengguna Twitter.

Baca juga: Waspadai Kejahatan Skimming di Mesin ATM, Ini Tips dari Polisi

Tidak disarankan

Security Digital Trainer, Yerry Niko Borang mengatakan, penggunaan aplikasi pihak ketiga itu menurutnya cukup rawan. 

Dia menyebut, pengguna seharusnya berhati-hati menyerahkan data pribadi, email dan login media sosial.

"Di samping itu, pengguna Indonesia lazimnya jarang yang memeriksa User Agreement aplikasi ketiga. Biasanya hanya klik 'yes' dan 'yes' tanpa memeriksa seksama," kata Yerry saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/10/2020).

Menurut Yerry, dari perspektif keamanan digital, aplikasi hiburan, kuis dan game banyak yang menjadi pintu masuk pencurian data pribadi di internet.

"Bahkan aplikasi seperti ini sudah sering ditanam malware dan trojan yang akan dihidupkan untuk menghisap seluruh data di hape saat pencipta menjalankan perintah dari jauh," ujar dia.

Dalam kasus tren "Nilai Twitter Saya", Yerry sangat tidak menyarankan warganet untuk mencoba masuk ke laman web itu. 

"Waduh apalagi yang begitu (lewat web), sama sekali tidak ada penyaring dong. Saya sangat tidak sarankan. Setidaknya jika di Playstore ada saringan antivirus perusahaan, itu saja mudah jebol," kata Yerry.

Baca juga: Koran Spanyol Laporkan Hacker China Curi Data Vaksin Corona

Bisa berakibat besar

Yerry menuturkan, salah satu yang diajarkan dalam keamanan digital dasar adalah tidak menginstall dari sumber yang anonim.

Dia menilai, web yang digunakan untuk mendapatkan "Nilai Twitter Saya" termasuk dalam kategori itu.

"Jelas ini masuk ke situ. Konsekuensinya mungkin belum langsung terasa, tapi akibatnya bisa besar, bahkan politis. Contohnya kasus Pemilu Amerika dan Brexit di Inggris yang dijalankan oleh perusahaan Cambridge Analitica melalui games di Facebook," kata Yerry.

Skandal yang dimaksud Yerry adalah Cambridge Analytica Scandal, yang berhubungan dengan Pemilihan Umum di Amerika Serikat.

Dilansir dari Wired, Cambridge Analytica diketahui mendapatkan kumpulan data pemilih Amerika yang begitu besar. Perusahaan tersebut dituduh menggunakan dan diam-diam menyimpan data 50 juta pengguna Facebook tanpa izin mereka.

"Itu jadi skandal besar, karena data pemilih jebol dan pemilu diatur akibat apps game," kata Yerry.

Selain itu, konsekuensi lain yang mungkin terjadi dalam kasus "Nilai Twitter Saya" adalah pembajakan akun Twitter yang masuk ke laman web itu. Akun yang dibajak bisa digunakan untuk mengunggah twit tanpa persetujuan pengguna.

"Itu namanya botnet atau zombie. Kenapa disebut zombie? karena akun kita kayak mayat hidup, kayak robot yang diperintah dari luar," kata Yerry.

"Ribuan akun Twitter yang dikuasai bisa dijadikan alat untuk naik dan turunkan hashtag. Ini bisnis besar, Buzzer-buzzer banyak yang sewa," katanya melanjutkan.

Yerry menjelaskan, dalam bisnis tersebut, di lantai dasarnya adalah mengkreasi pintu untuk mengambil alih akun media sosial.

"Lewat banyak cara, salah satunya aplikasi kuis dan game yang ditanamkan Malware," ujar dia.

Baca juga: Akun Twitter Ahli Epidemiologi UI Pandu Riono Diretas

Telanjur login

Jika pengguna sudah telanjur login ke laman web "Nilai Twitter Saya", Yerry menyarankan pengguna untuk menghapus web tersebut dari daftar aplikasi yang diberi akses.

Caranya sebagai berikut:

  • Buka Twitter
  • Login dengan username dan password Anda
  • Buka menu pengaturan
  • Klik pada tab "Akun"
  • Klik lagi pada tab "Aplikasi dan sesi"
  • Akan muncul aplikasi yang terhubung dengan akun Twitter Anda
  • Klik pada aplikasi yang ingin dihapus
  • Klik hapus akses

Selain cara tersebut, Yerry juga menyarankan pengguna untuk mengubah password dan mengaktifkan 2 faktor otentifikasi, agar keamanan akun lebih terjamin.

"Untuk lebih pastinya ubah password dan pastikan set 2 faktor otentifikasi. Praktek yang baik untuk mengubah password 4-5 bulan sekali. Sangat disarankan," kata Yerry.

Baca juga: Website Diretas Menjadi Dewan Penghianat Rakyat, Ini Penjelasan Sekjen DPR

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Wired
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi