Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjun Bebas dari Ruang Angkasa, Mungkinkah?

Baca di App
Lihat Foto
BBC
Felix Baumgartner, skydiver asal Austria, terjun dari ketinggian 39 km dengan kecepatan 1,24 Mach.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Pernahkah terpikir ada manusia yang melakukan aksi terjun bebas dari ketinggian puluhan kilometer menuju Bumi?

Ternyata, hal itu pernah terjadi 8 tahun lalu, tepatnya 14 Oktober 2012, oleh Felix Baugartner.

Felix adalah seorang skydriver asal Austria berusia 51 tahun. Saat menjalankan misinya, ia berusia 43 tahun.

Berdasarkan informasi di laman Red Bull, Felix diluncurkan menggunakan balon helium berbentuk kapsul ke stratostfer di ketinggian 38,969.4 m dari Roswell, New Mexico.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesampainya di sana, ia melompat bebas menuju Bumi dan menjadi orang pertama yang memecahkan rekor, yaitu terjun bebas di kecepatan yang setara dengan kecepatan suara.

Dari titik awal lompatan, Felix tidak menggunakan alat apa pun kecuali baju dan helm yang ia kenakan.

Ketika mendekati Bumi di ketinggian sekitar 7 km di atas permukaan laut, ia baru mengembangkan parasutnya untuk melakukan pendaratan.

Namun, aksi ini ternyata bukan aksi yang spontan, melainkan sudah direncanakan sejak 7 tahun sebelumnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya NASA dan Perlombaan Ruang Angkasa...

Petakan misi sejak 2005

Dimulai pada 2005, Felix dan Red Bull mulai memetakan missinya.

Kemudian, mereka mengembangkan kapsul di Sage Cheshire Aerospace dan melakukan perekrutan tim pada 2007.

Hingga tahun 2008, David Clark Company meyetujui memproduksi pakaian khusus untuk Felix melangsungkan aksinya.

Pada 2009, proses persiapan terus dikebut, parasut mulai dikembangkan, tim medis pun dipersiapkan.

Felix sebagai pelaku tunggal aksi tak biasa ini juga mulai melakukan latihan.

Tahun berikutnya, pengujian terhadap alat dan perlengkapan yang akan digunakan terus dilakukan dan Feliz mendapatkan lisensi atas balon gasnya.

Selanjutnya, pada 2011, pelatihan fisik, psikologis, dan teknis diintensifkan oleh Felix. Peralatan pun diluncurkan untuk pertama kalinya pada Desember, namun tanpa awak.

Dan, akhirnya dieksekusi, 2012.

Sebelum misi sesungguhnya dijalankan, Felix melalui 2 kali uji coba terjun bebas dari ketinggian yang rendah.

Uji coba pertama, Felix terjun bebas dari ketinggian 29,828 km, lalu pada Juli ketinggian uji coba ini bertambah menjadi 29,610 km.

Di hari pelaksanaan, 14 Oktober 2012, Felix melompat dari ketinggian 38,967 km dan berhasil mendarat di Bumi.

Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa ESA Terbang di Atas Kawah Es Mars, Ini Penampakannya

Pecahkan 3 rekor

Melansir laman Federasi Olahraga Udara Dunia FAI, aksi Felix ini memecahkan 3 rekor sekaligus.

Pertama, lompatan dengan kecepatan vertikal tertinggi, yakni 1.357,6 km/jam.

Kedua, sebagai lompatan tertinggi dari 38,967 km di atas permukaan laut.

Dan rekor ketiga adalah terjun bebas tertinggi tanpa parasut, setinggi 36,4 km di atas permukaan laut.

Setelah sukses mendarat di Bumi, Felix langsung berlutut dan mengangkat kedua tangannya.

Ketika berada di ketinggian dan melakukan terjun bebas itu, ia menyebut sudah melupakan semua tentang target dari misi yang dilakukannya untuk mendapatkan data-data ilmiah atau memecahkan rekor.

"Biarkan saya memberitahumu, ketika saya berdiri di sana, kita akan menjadi merasa rendah. Kita tidak akan berpikir soal memecahkan rekor atau mendapatkan data-data ilmiah, satu-satunya yang kita inginkan adalah kembali ke Bumi dalam kondisi hidup," kata Felix.

Berdasarkan laporan BBC, aksi itu berlangsung tidak sampai 10 menit, yakni hanya 4 menit 20 detik hingga akhirnya Felix kembali menapakkan kakinya di Bumi.

Namun, saat di tengah perjalanan Felix menyebut kaca helm yang ia kenakan berkabut sehingga ia mengira tidak dapat menyelesaikan misinya dengan baik.

Sebenarnya, bagaimana aksi ekstrem ini bisa dilakukan?

Ternyata, hal itu karena pakaian khusus yang dikenakan oleh Felix, yang dapat membuatnya bertahan dalam kondisi tekanan udara yang berbeda.

Berdasarkan laman Space, siapa pun bisa mencoba aksi sejenis, atau bahkan jika dilakukan di ketinggian yang lebih dari pada Felix.

Hanya saja, akan dibutuhkan pakaian khusus yang berbeda untuk melindungi orang tersebut dari kondisi yang jauh lebih ekstrem di atas sana.

Kecepatan yang akan dihasilkan pun akan menjadi lebih tinggi jika angka ketinggian bertambah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi