Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jurnalis
Bergabung sejak: 11 Apr 2017

Jurnalis

Lima Kejanggalan Kaburnya Cai Changpan

Baca di App
Lihat Foto
Kompas TV
Terpidana hukuman mati dalam kasus narkoba, Cai Changpan kabur dari sel tahanan Lapas Kelas I Tangerang dengan cara membuat gorong-gorong.
Editor: Heru Margianto


BENARKAH ada kejanggalan dalam kasus larinya Cai Changpan alias Jong Fan alias Antoni, terpidana mati kasus penyelundupan sabu seberat 135 kilogram senilai hampir Rp 1 triliun?

Apanya yang janggal? Kenapa sampai hari ini belum ada kesimpulan atas kasus pelarian tersebut?

Saya turun ke lokasi penjara hingga ke hutan yang diduga menjadi tempat pelarian Changpan. Saya menemukan kejanggalan.

Kasus Changpan bergulir pada 2017 lalu. Ia divonis bersalah di Pengadilan Negeri hingga Pengadilan Tinggi. Hukumannya mati!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum dipenjara di Lapas Kelas 1 Kota Tangerang, Banten, Changpan sempat ditahan di tahanan Bareskrim Polri. Di sini ia sempat merusak dinding dan kabur namun tertangkap kembali. Tak jelas bagaimana detail ceritanya.

Tak lama kemudian kasusnya memiliki kekuatan hukum tetap dan ia dipindah ke Lapas Tangerang, Banten, sejak pertengahan 2017.

Jika tak ada upaya hukum lanjutan, ia seharusnya segera dieksekusi mati. Namun karena ia masih punya hak mengajukan upaya hukum, bisa jadi eksekusinya menunggu semua proses hukum tuntas. Tapi apa yang terjadi, justru ia kabur dari penjara.

Kaburnya misterius

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengungkap bahwa WNA China itu kabur pada Senin dinihari, 14 September 2020, pukul 02.30. Changpan menggali lubang di dalam ruang tahanannya.

"Sudah delapan bulan dia lakukan kerja untuk menggali lubang tersebut, dengan panjang sekitar 30 meter dan dalam 2 meter," kata Yusri kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (29 /9/2020).

Berdasarkan keterangan teman satu selnya, Changpan menggali sejak Februari 2020.
Pertanyaannya, mungkinkah?

Saya mendatangi langsung Lapas Tangerang, Banten. Saya melihat titik keluar yang berjarak sekitar 4 meter dari dinding penjara.

Tayangan lengkap secara eksklusif penelusuran AIMAN hingga ke hutan akan tayang di KompasTV, Senin 12 Oktober 2020 pukul 20.00.

Ini kejanggalannya

Kejanggalan pertama, mungkinkah ia menggali lubang selama delapan bulan sendirian?

Kejanggalan kedua, mungkinkah ia menggali tanpa ada satupun petugas lapas yang mengetahui atau setidaknya mencium gelagat aneh sedikitpun?

Kejanggalan ketiga, ke mana sisa tanah penggalian?

Sempat dikatakan oleh teman satu selnya, sisa tanah dibuang ke tempat sampah 2 plastik per hari. Janggal! Apakah pengambil sampah tidak melihat ada yang aneh selama delapan bulan selalu terdapat sampah tanah di tempat sampah?

Anggota Komisi III DPR sempat mendatangi dan melihat langsung lokasi sel Changpan di Lapas Tangerang. Setali tiga uang alias sama saja, anggota Komisi III DPR Habiburokhman Fraksi Gerindra, yang saya wawancara bahkan mengatakan bahwa kaburnya Changpan layaknya skenario bodoh.

"Kami dipaksa percaya skenario bodoh. Mana mungkin kabur masuk ke dalam terowongan 30 meter, membuat dan menggalinya. Petugas saja yang menggunakan alat bantu oksigen, dia tersengal - sengal kok. Ini kan ada kemungkinan gas beracun di dalam. Ini bisa kabur dan kemudian menghilang. Come on!" uangkap Habiburokhman gemas.

Kejanggalan keempat, tidakah terowongan untuk kabur di bawah tanah mengandung gas beracun? Kita jadi ingat beberapa kasus warga yang menggali sumur lalu tewas karenanya.

Kenapa Cai bisa leluasa delapan bulan menggali, yang notabene merupakan aktivitas yang membutuhkan oksigen hebat, tetap sehat sentosa?

Kejanggalan kelima, terkait dengan struktur bangunan lapas yang rumit. Jika digali 2 atau 3 meter, apakah mungkin tidak menemui pondasi atau bagian dari struktur bangunan dan terbentur alias mentok di dalamnya.

Lalu mengapa semua ini bisa terjadi?

Pihak Kementerian Hukum dan HAM sudah kami hubungi mulai dari Kakanwil hingga Menteri, tapi tidak merespons atas tawaran kami wawancara hingga permohonan izin untuk melihat sel tahanan Changpan demi transparansi.

Namun pada satu kesempatan Kepala Kanwil Kemenkumhan Banten Andika Dwi Prasetya mengungkapkan, semua masih didalami.

"Ini (pemeriksaan terhadap teman satu sel Changpan) lagi dilakukan pendalaman sama tim internal. Nanti dibantu sama kita sudah minta investigasi lebih dalam dengan kepolisian," ujar Andika, Rabu (23/9/2020) sepekan setelah Changpan ketahuan kabur.

Polisi memang saat ini tengah melakukan pengejaran di hutan milik Perhutani di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sejauh ini dua petugas Lapas telah dinonaktifkan terkait kaburnya Changpan.

Apa yang terjadi sesungguhnya? Benarkah ada kerjasama sindikat narkoba raksasa dalam kasus pelariannya? Apa yang dicarinya?

Semua pertanyaan yang seharusnya terjawab lewat hasil penyelidikan yang tuntas.

Saya Aiman Witjaksono...
Salam!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi