Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Coronasomnia Selama Pandemi dan Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang terjadi sejak akhir 2019 lalu, sampai saat ini belum menunjukkan adanya penurunan. 

Hal ini membawa sejumlah dampak, salah satunya adalah kekhawatiran yang berlebihan terkait virus hingga membuat seseorang mengalami insomnia.

Belakangan para ahli menyebut kondisi ini dengan sebutan Coronasomnia. Apa itu coronasomnia?

Mengenal Coronasomnia

Melansir dari AMA, Ilene Rosen seorang dokter pengobatan tidur dan profesor kedokteran klinis di Perelman School Kedokteran di University of Pennsylvania mengatakan adanya kecemasan dan stress menyebabkan seseorang susah tidur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Coronasomnia' adalah istilah yang digunakan untuk masalah tidur yang berhubungan dengan pandemi. Ini adalah dampak dari ketidakpastian dan rentetan informasi yang kita peroleh,” ujar dia.

Mengutip dari Washington Post kondisi Coronasomnia pada seseorang belakangan menciptakan semacam populasi baru utamanya pada para penderita insomnia kronis.

Masalah coronasomnia ini kemudian berdampak pada penurunan produktivitas, peningkatan risiko hipertensi, depresi maupun masalah kesehatan lain.

Baca juga: 5 Tips Jitu Atasi Insomnia di Tengah Pandemi Covid-19

Penyebab Coronasomnia

Menurut para ahli banyak alasan yang membuat sulit tidur selama pandemi virus corona penyebab Covid-19 ini. 

Di antaranya pandemi telah meningkatkan stres dan mengganggu rutinitas. Kemudian kondisi keuangan tertekan, hari-hari kurangnya aktivitas dan interaksi sosial. 

Selain juga munculnya beragam pemberitaan buruk seputar virus, masa depan yang tidak pasti, atau akhir krisis yang belum diketahui.

“Pasien yang dulunya insomnia, sulit tidur karena cemas, bisa lebih banyak mengalami masalah. Pasien juga bisa memiliki lebih banyak mimpi buruk,” kata Alon Avidan, ahli saraf Pusat Gangguan Tidur UCLA.

“Dengan Covid-19, kami menyadari bahwa sekarang ada epidemi masalah tidur,” lanjut dia.

Sementara itu Charles M. Morin, Direktur Sleep Research Center di Universitas Laval Quebec memperingatkan bahwa insomnia bukanlah masalah yang sepele karena ia berdampak besar pada kualitas hidup.

"Kami mendengar banyak tentang pentingnya olahraga dan pola makan yang baik, tetapi tidur adalah pilar ketiga dari kesehatan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Lingkaran setan

Melansir dari UC Davis, Coronasomnia ibarat sebuah lingkaran setan.

“Semakin Anda tidak bisa tidur, semakin Anda khawatir tentang hal itu maka semakin banyak Anda tidak bisa tidur,” ujar Kimberly Hardin, profesor Kesehatan UC Davis di Departemen Penyakit Dalam.

Dia menyampaikan lingkaran setan yang terjadi selama insomnia di antaranya sebagai berikut:

  • Karena tak juga bisa tidur akhirnya beragam cara dicoba untuk mengatasi seperti tidur siang, akan tetapi ini sebenarnya dapat meningkatkan masalah tidur dan menyebabkan rutinitas terganggu
  • Saat lelah dengan Covid-19, ini mengakibatkan anda kurang tidur, karenanya setiap muncul gangguan baru besar atau kecil terkait Covid-19 akan menciptakan kecemasan dan frustasi yang makin menyebabkan lebih banyak lagi gangguan tidur
  • Akibat tidur yang buruk maka dapat menyebabkan penambahan berat badan yang bisa menyebabkan masalah seperti refleks yang makin membuat orang akan terus terjaga
  • Kurang tidur pada akhirnya akan berdampak pada kesehatan seperti depresi hingga tekanan darah tinggi. Padahal kondisi itu menyebaban seseorang rentan terhadap Covid-19. Saat mengetahui kondisinya maka semakin banyak kekhawatiran yang makin menyebabkan insomnia.

Baca juga: Pasien Sembuh Corona Alami 7 Gejala Ini, dari Insomnia hingga Muntah

Mengatasi Coronasomnia

Angela Drake, profesor klinis Kesehatan UC Davis di Departemen Ilmu Psikiatri dan Perilaku mengingatkan jika seseorang tidak tidur sesekali, maka mereka tak perlu khawatir berlebihan.

Namun ia menyarankan apabila masalah tidur terjadi secara serius maka seseorang dapat menghubungi terapis tidur.

Selain itu, sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi Coronasomnia di antaranya:

1. Pertahankan rutinitas harian yang normal

Jika seseorang selama pandemi bekerja dari rumah maka sebisa mungkin baiknya mempertahankan jadwal rutinitas seperti saat ia bekerja.

2. Ciptakan dan pertahankan rutinitas tidur

Sekitar setengah jam sebelum jadwal tidur cobalah untuk mematikan lampu.

Hal ini karena cahaya terang mencegah otak memproduksi melatonin alami (hormon yang menjadi bagian dari siklus tidur alami yang akan membantu seseorang tidur)

3. Hindari layar di kamar tidur

Cahaya dari ponsel, tablet dan komputer memberi sinyal tubuh untuk terjaga dan tak melepas melatonin

4. Jangan gunakan kamar tidur sebagai kantor

Hal ini penting karena untuk membantu otak memahami bahwa kamar adalah tempat beristirahat.

Baca juga: Benarkah Makan Pisang Bisa Bantu Atasi Insomnia?

5. Berolahraga sepanjang hari

Olah raga akan membantu mengurangi stres dan menjaga tubuh dalam ritme normal.

Sebaiknya seseorang telah selesai berolahraga beberapa jam sebelum waktu tidurnya, agar tubuh punya waktu menenangkan diri

6. Jangan tidur siang

Tidur siang berpotensi mengganggu siklus tidur.

Drake bahkan mengatakan lebih baik lelah selama sehari tapi kemudian bisa tidur nyenyak setelahnya

7. Dapatkan sinar matahari

Ini membantu menjaga ritme sikardian tubuh sehingga dapat menghasilkan melatonin di malam hari, bukan siang hari

8. Hindari makan malam terlambat

Jika akan tidur jam 11 malam maka cobalah tidak makan setelah jam 7 malam atau lebih.

Hal ini untuk memberi waktu tubuh mencerna makanan.

Saat tidur sudah seharusnya semua metabolisme termasuk pencernaan beristirahat.

9. Jika terjaga di malam hari, bangunlah dari tempat tidur

Setelah bangun gantilah pandangan dengan meninggalkan kamar dengan menjaga lampu di mana Anda berpijak tetap redup.

10. Kurangi melihat berita dan media sosial saat malam

Ini penting supaya otak tidak terus menerus membunyikan bel alarm akibat berita yang kurang baik

11. Kurangi alkohol dan kafein

Hal ini karena kedua bahan tersebut mengganggu pola tidur dan berpotensi membantu tidur tidak nyenyak

12. Hati-hati dengan obat tidur

Anda perlu berhai-hati dengan konsumsi obat tidur. Karena bisa membuat mengantuk hingga pagi hari dan berpotensi membuat ketergantungan

 Baca juga: INFOGRAFIK: Jenis Aktivitas Usaha yang Dibuka Selama PSBB Transisi Jilid 2

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi