Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Obat Sakit Maag Mampu Lawan Virus Corona pada Hewan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi obat
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Para ilmuwan di Hong Kong menemukan obat anti-mikroba yang digunakan untuk mengobati sakit maag dan infeksi bakteri menjanjikan dalam memerangi virus corona pada hewan.

Para peneliti mulai mengeksplorasi mengenai metalodrug, senyawa yang mengandung logam yang lebih umum digunakan melawan bakteri, kemungkinan juga memiliki sifat anti-virus yang dapat melawan SARS-CoV-2.

Mengutip CNA, peneliti menggunakan hamster Suriah sebagai subjek tes.

Ditemukan, salah satu obat, ranitidine bismuth citrate (RBC) menjadi agen anti SARS-CoV-2 yang manjur.

"RBC mampu menurunkan viral load di paru-paru hamster yang terinfeksi hingga 10 kali lipat," ujar peneliti Universitas Hong Kong, Runming Wang, Senin (12/10/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Studi: Lama Waktu Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda

Temuan ini, lanjut dia, menunjukkan RBC merupakan agen anti-virus potensial untuk memerangi Covid-19.

Para ilmuwan Hong Kong mengatakan, RBC termasuk obat yang tersedia secara umum, digunakan untuk melawan sakit maag dengan profil farmakologis yang aman dan komprehensif.

"Ini telah digunakan selama beberapa dekade sehingga cukup aman," kata Wang.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Nature Microbiology memberikan saran tambahan bahwa metalodrug lain kemungkinan juga berhasil melawan virus dan harus dieksplorasi lebih lanjut. 

Sementara itu, berdasarkan data Worldometers pada Senin (12/10/2020) pukul 18.05 WIB, virus corona telah menginfeksi 37.806.671 orang secara global.

Dari jumlah tersebut, tercatat ada 1.082.239 kasus kematian akibat Covid-19.

Sementara, sebanyak 28.384.325 kasus virus corona dilaporkan telah sembuh.

Saat para ilmuwan berjuang menemukan vaksin dan obat untuk mengatasi virus corona tersebut.

Baca juga: 5 Studi Terbaru Terkait Virus Corona

Namun, beriringan dengan itu, dilakukan juga sejumlah penelitian terhadap obat-obatan yang tersedia untuk meringankan penyakit Covid-19 atau membantu tubuh melawan infeksi.

Sejauh ini ada dua obat yang dinilai "menjanjikan" dalam pengobatan pasien positif virus corona.

Keduanya adalah remdesivir, obat antivirus berspektrum luas, dan deksametason, sejenis kortikosteroid.

Meski begitu, keduanya mempunyai kekurangan.

Remdesivir mahal dan ketersediaannya terbatas. Sedangkan, deksametason mempunyai efek penekanan kekebalan yang berisiko untuk semua, kecuali pasien dengan kondisi sakit parah.

Baca juga: Guru Besar UGM: Belum Ada Obat Covid-19, Remdesivir untuk Darurat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi