Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Virus Corona Bisa Bertahan hingga 28 Hari di Uang Kertas hingga Layar Ponsel

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/creativeneko
Ilustrasi virus corona penyebab Covid-19
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Sebuah studi yang dilakukan Badan Sains Nasional Australia CSIRO menunjukkan bahwa virus corona dapat bertahan lebih lama di suatu benda dari yang diperkirakan.

Dilansir BBC, Minggu (11/10/2020), peneliti menemukan virus corona bisa bertahan pada permukaan seperti uang kertas, layar ponsel, dan baja tahan karat hingga 28 hari.

Percobaan dalam penelitian ini dilakukan pada suhu 20 derajat celsius atau sekitar suhu kamar dalam kondisi kegelapan yang stabil.

Sehingga, kondisi "ramah" virus tersebut mungkin tidak terjadi secara baik di dunia nyata.

Pada penelitian tersebut, peneliti juga membandingkan ketahanan virus flu dengan kondisi yang sama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasilnya, virus flu bisa bertahan dalam keadaan yang sama selama 17 hari.

Baca juga: Studi: Obat Sakit Maag Mampu Lawan Virus Corona pada Hewan

Peneliti juga menguji ketahanan Covid-19 di benda yang berpori seperti kain. Ditemukan bahwa virus bertahan sekitar 14 hari.

Studi yang dipublikasikan di Virology Journal ini juga menunjukkan, virus corona lebih sedikit bertahan pada suhu panas daripada suhu dingin.

Virus corona berhenti menginfeksi dalam waktu 24 jam pada suhu 40 derajat celsius di beberapa permukaan.

Selain itu, terbukti juga dalam penelitian bahwa sinar UV mampu membunuh virus corona.

Sebelumnya, penelitian serupa juga dilakukan, tetapi hasilnya virus SARS-CoV-2 hanya dapat bertahan selama 2-3 hari pada uang kertas dan kaca dan bertahan hingga 6 hari pada plastik dan baja tahan karat.

Baca juga: Penelitian Terbaru Melihat Perbedaan Gejala Covid-19 dan Flu pada Anak 

Penting membersihkan layar ponsel

Covid-19 terutama menyebar melalui udara. Penelitian telah menunjukkan virus tersebut dapat tetap menular di partikel udara selama lebih dari tiga jam.

Belum diketahui secara pasti mengenai sejauh mana virus corona dapat menular ke manusia melalui permukaan benda, seperti uang kertas dan layar ponsel.

Namun, dengan adanya penelitian dari CSIRO, diingatkan pentingnya mencuci tangan, membersihkan layar ponsel atau benda lain secara rutin, serta menghindari menyentuh wajah untuk meminimalkan risiko infeksi.

"Menentukan berapa lama virus benar-benar bertahan di permukaan memungkinkan kami untuk lebih akurat memprediksi dan mengurangi penyebarannya, dan melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam melindungi orang-orang," ujar kepala eksekutif CSIRO Dr Larry Marshall.

Baca juga: Studi: Lama Waktu Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda

Penulis studi menuturkan, kemampuan virus corona bertahan pada baja tahan karat di suhu yang lebih dingin dapat menjelaskan wabah Covid-19 di fasilitas pemrosesan daging dan penyimpanan dingin.

Ribuan pekerja dinyatakan positif terinfeksi virus corona di pabrik pengolahan daging dan rumah potong hewan di seluruh dunia.

Alasan lainnya, kondisi kerja berdekatan, lingkungan yang dingin dan lembap, dan membutuhkan teriakan karena mesin yang bising turut menjadi penyebabnya.

Para peneliti CSIRO mengklaim temuannya mendukung penelitian sebelumnya, yang menunjukkan virus corona dapat bertahan hidup di makanan segar dan beku.

"Saat ini tidak ada kasus Covid-19 yang dikonfirmasi yang ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, WHO mencantumkan sejumlah tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kontaminasi silang.

Baca juga: Deteksi 12 Kasus Covid-19 Infeksi Lokal, China Tes 9 Juta Warga dalam 5 Hari 

Penelitian dikritik

Mantan Direktur Common Cold Center Cardiff University Prof Ron Eccles mengkritik penelitian yang dilakukan CSIRO.

Ia mengatakan, pernyataan virus dapat bertahan selama 28 hari menyebabkan ketakutan yang tidak perlu di masyarakat.

"Virus menyebar di permukaan dari lendir pada batuk dan bersin, serta jari-jari (tangan yang) kotor. Penelitian ini tidak menggunakan lendir manusia segar sebagai pembawa virus," ujar Eccles.

Lendir segar, lanjutnya, merupakan lingkungan yang tidak ramah bagi virus karena mengandung banyak sel darah putih yang menghasilkan enzim untuk menghancurkan virus, dapat mengandung antibodi dan bahan kimia lain untuk menetralkan virus.

"Menurut pendapat saya, virus yang menular hanya akan bertahan selama berjam-jam di dalam lendir di permukaan dibandingkan berhari-hari," kata dia.

Baca juga: Ilmuwan Selidiki Dugaan Mutasi Virus Corona di Cile

Kemungkinan virus menular lewat benda mati kecil

Makalah yang diterbitkan oleh The Lancet pada Juli, Profesor Mikrobiologi Rutgers University Emanuel Goldman menyampaikan, kemungkinan virus menular melalui permukaan benda mati sangat kecil.

Ia menambahkan, studi yang menunjukkan risiko signifikan telah dirancang dengan sedikit kemiripan dengan skenario kehidupan nyata.

Pada Minggu lalu, seorang profesor kedoktertan University of California Monica Gandhi menuturkan, virus corona tidak menyebar melalui permukaan.

Sementara itu, beberapa ahli juga meragukan ancaman yang sebenarnya ditimbulkan oleh transmisi permukaan dalam kehidupan, di mana virus corona mayoritas ditularkan saat orang batuk, bersin, atau berbicara.

Terdapat pula bukti jika virus corona dapat disebarkan partikel yang menggantung di udara.

Selain itu, menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS, seseorang kemungkinan dapat tertular Covid-19 dengan menyentuh permukaan yang terinfeksi seperti logam atau plastik. Akan tetapi, hal tersebut diyakini jauh lebih jarang terjadi.

Baca juga: CDC Peringatkan, Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19 yang Parah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi