Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Gedung Putih dan Informasi Seputar Presiden AS Donald Trump

Baca di App
Lihat Foto
AP/Alex Brandon
Presiden Donald Trump mengacungkan jempol dari Blue Room Balcony saat kembali ke Gedung Putih Senin, 5 Oktober 2020, di Washington, setelah meninggalkan Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed, di Bethesda, Maryland. Trump mengumumkan bahwa dia dinyatakan positif Covid-19 pada 2 Oktober lalu.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkonfirmasi positif Covid-19 pada 2 Oktober lalu.

Setelah 10 hari berlalu, politisi dari Partai Republik ini dinyatakan negatif dari virus corona.

Bahkan, Gedung Putih menyebut laki-laki berusia 74 tahun tersebut sudah tidak lagi memiliki kemampuan menularkan virus kepada orang lain.

Baca juga: Apa yang Diketahui dan Tidak Diketahui tentang Penyakit Covid-19 Donald Trump

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh salah satu dokter kepresidenan, dr Sean P Conley, melalui sebuah memo yang dikeluarkan Gedung Putih, beberapa jam sebelum Trump kembali melanjutkan kegiatan kampanyenya.

"Presiden tidak lagi memiliki kemampuan menularkan virus pada orang lain," kata Conley, melansir Reuters.

Pernyataan ini didasarkan pada data dan pedoman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Baca juga: CDC Sebutkan Adanya Penyebaran Covid-19 di Pesawat, Ini Penjelasannya...

Sebelumnya Trump telah dites negatif Covid-19 pada Senin (12/10/2020) setelah beberapa hari berturut-turut menggunakan antigen Abbott Laboratories BinaxNOW.

Conley menyebut hasil negatif dan data klinis laboratorium lain menunjukkan tidak ada replika virus yang terdeteksi.

Setelah dinyatakan negatif Covid-19, suami dari Melania Trump ini memang langsung kembali melakukan kampanye di Sanford, Florida, pada malam harinya.

Ini adalah kampanye pertamanya sejak dirinya mengungkapkan terinfeksi Covid-19 pada 2 Oktober lalu.

Baca juga: Benarkah Pengobatan Covid-19 yang Dipakai Donald Trump Berasal dari Jaringan Janin?

Diragukan

Mengacu pada The New York Times, jumlah informasi yang diberikan dr Conley melalui memo Gedung Putih begitu terbatas, sebagaimana ia memang membatasi informasi yang keluar terkait dengan kondisi Presiden selama menjalani perawatan Covid-19.

Namun, para ahli berulang kali mempertanyakan sebenarnya seberapa parah Covid-19 yang diderita Trump.

Terlebih lagi, mengingat Trump sudah berusia 74 tahun dan ia masuk sebagai penderita kategori obesitas, ini membuatnya ada dalam kelompok berisiko tinggi.

Baca juga: CDC Keluarkan Peringatan Level 3 Perjalanan ke Indonesia bagi Warga AS

Mengacu pedoman CDC, penderita Covid-19 dengan tingkat parah perlu diisolasi hingga 20 hari, ini berarti kondisi kesehatan Trump masih bisa turun dalam beberapa hari ke depan.

"Saya pikir dia belum keluar dari masalah kesehatan ini secara pasti," kata seorang dokter penyakit menular di South Carolina, dr Krutika Kuppalli.

Kuppalli berpendapat, waktu awal infeksi dialami Trump belum dapat dipastikan, sehingga apakah ia benar-benar sudah tidak memiliki daya infeksi juga belum dapat diyakini sepenuhnya.

Baca juga: Covid-19, Pengobatan Donald Trump, dan Penggunaan Remdesivir...

Penularan Covid-19

Menurut CDC, penderita Covid-19 mulai berhenti menularkan penyakit pada orang lain di hari ke-10 setelah timbul gejala.

"Saya akan tetap berhati-hati dengan orang seperti dia (Trump)," ujarnya.

Beberapa ahli juga skeptis terhadap pernyataan yang menggambarkan tes diagnostik Trump karena tidak mengategorikannya "negatif" Covid-19 berdasar PCR secara eksplisit.

Selain itu, terkait klaim dokter kepresidenan yang menyebut bahwa Trump sudah tidak bisa menginfeksi orang lain, dipertanyakan juga oleh ahli mikrobiologi klinis dari Fakultas Kedokteran North Carolina University, Melissa Miller.

Ia menyebutkan, tidak ada tes yang secara pasti bisa menunjukkan apakah seseorang yang sudah sembuh dari infeksi virus corona benar-benar tidak dapat menimbulkan risiko bagi orang lain.

Baca juga: Saat AS Mulai Distribusikan Remdesivir untuk Pasien Covid-19 di 6 Negara Bagian...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Neurologis pada Pasien Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi