Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Negara Termiskin di Dunia, Semua dari Benua Afrika, Mana Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Associated Press/STR
Anak-anak pengungsi Burundi sedang mendengar pidato Perdana Menteri Tanzania, Kassim Majaliwa, di kamp pengungsi Kigoma, Tanzania.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Ratusan negara dari berbagai penjuru dunia kini telah berdiri dengan kondisi geografis dan demografis yang beragam.

Banyak di antaranya yang mampu memanfaatkan kondisi tersebut dengan baik, sebaliknya, banyak pula yang justru dirugikan karena kondisi tersebut.

Amerika Serikat, China, Jepang, dan Inggris sering menjadi sorotan karena unggul dalam berbagai hal termasuk perekonomian dari negara-negara lain.

Baca juga: 9 Negara Terkaya di Dunia 2020, Indonesia Nomor Berapa?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di satu sisi, ada banyak negara kecil di dunia yang mengalami nasib yang sebaliknya.

Dalam menilai kemampuan serta kekayaan sebuah negara, angka Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita masyarakatnya sering dijadikan sebagai patokan utama.

Data dari International Monetary Fund World Economic Outlook menunjukkan bahwa saat ini sebagian besar negara dengan PDB per kapita terendah datang dari benua Afrika yang sebenarnya kaya akan mineral alam.

Baca juga: Laut Kaspia, Mengapa Danau Terbesar di Dunia Ini Disebut sebagai Laut?

Berikut 10 negara termiskin di dunia dilansir dari Global Finance:

1. Burundi

Negara kecil yang satu ini masih harus berjuang menghadapi konflik etnis Hutu dan Tutsi. Sekitar 90 persen dari hampir 12 juta warganya bergantung pada pertanian subsisten.

Sayangnya, kelangkaan pangan masih menjadi masalah utama.

Tingkat kerawanan pangan di Burundi hampir dua kali lebih tinggi dari rata-rata negara di wilayah Sub-Shara Afrika.

Bank Dunia mencatat akses ke air dan sanitasi masih sangat rendah, dan jumlah penduduk yang memiliki akses listirk kurang dari 5 persen.

Kurangnya infrastruktur, korupsi yang merajalela, dan masalah keamanan merupakan faktor utama penyebab munculnya kondisi kemiskinan ekstrem di negara ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Benua Afrika Relatif Rendah, Kenapa?

2. Republik Afrika Tengah

Kaya akan emas, minyak, uranium, dan berlian, Republik Afrika Tengah adalah negara yang sangat kaya yang dihuni oleh orang-orang yang sangat miskin.

Namun, setelah mengklaim gelar termiskin di dunia, negara berpenduduk hanya 4,9 juta ini menunjukkan beberapa tanda kemajuan.

Untuk pertama kalinya sejak kemerdekaannya dari Perancis pada 1960, Republik Afrika Tengah telah secara demokratis memilih seorang presiden pada 2016.

Mantan profesor matematika dan perdana menteri Faustin Archange Touadera, yang berkampanye sebagai pembawa damai yang dapat menjembatani kesenjangan.

Meski pemilihannya yang sukses dipandang sebagai langkah penting menuju rekonstruksi nasional, dengan sekitar 75 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan dan sebagian besar negara masih dikendalikan oleh pemberontak anti-pemerintah dan kelompok milisi, jalan menuju pemulihan masih sangat banyak.

Baca juga: Menengok Bagaimana Ebola Membantu Afrika Menghadapi Virus Corona...

3. Republik Demokratik Kongo

Sejak memperoleh kemerdekaan dari Belgia pada 1960, Kongo telah menderita beberapa dekade akibat kediktatoran yang rakus, ketidakstabilan politik, dan kekerasan yang terus-menerus.

Namun, Kongo seperti melihat harapan baru setelah 4 Januari 2019, Felix Antoine Tshisekedi Tshilombo, putra pemimpin oposisi legendaris Etienne Tshisekedi, terpilih sebagai presiden baru.

Sementara itu, dengan 80 juta hektar lahan subur, lebih dari seribu mineral dan logam berharga di bawah permukaannya dan usia rata-rata warga negara hanya 17 tahun, Republik Demokratik Kongo, menurut Bank Dunia, memiliki potensi untuk menjadi salah satu negara Afrika terkaya dan pendorong pertumbuhan untuk seluruh benua.

Baca juga: Mengapa Virus Corona di Afrika Muncul Lebih Lambat dari Perkiraan?

4. Eritrea

Negara kecil di kawasan Afrika Timur dengan hanya 3,5 juta penduduk ini adalah salah satu negara yang paling tidak berkembang di dunia.

Sebanyak 65 persen penduduknya tinggal di daerah pedesaan dan 80 persen dari mereka mengandalkan pertanian subsisten sebagai mata pencaharian utama.

Dalam 2020 Index of Economic Freedom of the Heritage Foundation, Eitrea menduduki peringkat ke-47 dari 47 negara yang ada di kawasan Sub-Sahara Afrika.

Rezim yang telah bertahan sejak 1993 telah membentuk masyarakat yang sangat termiliterisasai di mana pengeluaran pertahanan menguras sumber daya untuk infrastruktur publik yang sangat dibutuhkan.

Penggerak utama perekonomian negara seperti pertambangan dan pertanian sangat rentan terhadap fluktuasi harga dan bahaya iklim.

Kondisi kemakmuran ekonomi sangat sulit terlihat di negara ini.

Baca juga: Gas Air Mata dan Peluru Karet, Cara Afrika Tertibkan Warganya Saat Lockdown

5. Niger

Dengan sekitar 80 persen wilayahnya terkurung oleh Gurun Sahara, Niger berada di bawah ancaman penggurunan dan perubahan iklim yang ekstrem.

Pertumbuhan penduduk yang sulit dikontrol juga membuat keadaan ekonomi penduduknya jadi semakin sulit. Kerawanan pangan yang sangat tinggi membuat banyak penduduk menderita kelaparan

Niger juga ada di tengah konflik militer dengan kelompok separatis yang merupakan afiliasi dari ISIS dan Boko Haram. Konflik berkepanjangan ini membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggalnya.

Sekarang kondisi ekonomi Niger semakin buruk di tengah pandemi meskipun negara ini mencatat jumlah kasus yang cukup rendah.

Kondisi ini mendorong pemerintah untuk meninjua kembali proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 6,9 persen menjadi hanya 1 persen.

Baca juga: Mengenal Demam Babi Afrika dan Hog Cholera di Sumut

6. Malawi

Malawai saat ini berstatus sebagai salah satu negara terkecil di benua Afrika.

Dalam beberapa tahun terakhir ini Malawi telah membuat kemajuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan melaksanakan reformasi struktural yang cukup penting.

PDB terus bertumbuh secara perlahan, didukung oleh pemerintahan yang stabil dan demokratis serta dukungan keuangan yang cukup besar dari IMF dan Bank Dunia.

Namun demikian, kemiskinan masih meluas, ekonomi negara yang bergantung pada pertanian tadah hujuan sering terganggu karena masalah cuaca.

Hal ini menyebabkan kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan semakin parah.

Baca juga: Waspada Penyebarannya, Ini yang Perlu Diketahui soal Demam Babi Afrika

7. Mozambik

Bekas koloni Portugis ini sejatinya memiliki banyak tanah dan air yang subur, serta banyak energi dan sumber daya mineral.

Mozambik juga berlokasi strategis, karena empat dari enam negara yang berbatasan dengannya dan bergantung padanya sebagai saluran perdagangan global, dan selama 10 tahun terakhir sering kali mencatat tingkat pertumbuhan PDB rata-rata lebih dari 5 persen.

Namun, Mozambik tetap berada di antara 10 besar negara termiskin di dunia, dengan sebagian besar populasi yang terus hidup jauh di bawah garis kemiskinan.

Sementara perang saudara selama 15 tahun berakhir pada 1992, membuat kondisi iklim yang parah, korupsi, dan ketidakstabilan politik tidak pernah hilang.

Baca juga: 5 Alasan Kasus Kematian karena Covid-19 di Afrika Rendah

8. Liberia

Republik tertua Afrika juga menduduki peringkat di antara negara-negara termiskin untuk waktu yang lama.

Meskipun negara ini telah menikmati perdamaian dan stabilitas sejak berakhirnya perang saudara pada 2003, pemerintahnya gagal menangani masalah sistemik dan tantangan struktural yang serius.

Ditambah lagi, negara yang berpenduduk hanya 4,9 juta ini tengah berjuang untuk pulih dari penurunan harga komoditas dan epidemi utama Ebola yang melanda Afrika Barat pada 2014.

Namun, warga Liberia masih memiliki harapan bahwa presidennya, George Weah, yang pernah dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik dunia, dapat mengubah keadaan.

Terpilih sebagai presiden pada 2017 dengan program yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja, diversifikasi ekonomi, dan investasi dalam proyek infrastruktur penting, janji elektoralnya dirongrong oleh penurunan ekspor pertambangan dan kenaikan inflasi disertai dengan depresiasi dollar Liberia.

Baca juga: Menengok Bagaimana Ebola Membantu Afrika Menghadapi Virus Corona...

9. Sudan Selatan

Resmi berdiri sebagai sebuah negara pada 9 Juli 2011, Sudan Selatan kini merupakan negara termuda di dunia.

Negara ini memutuskan untuk berdiri sendiri setelah kesepakatan yang mengakhiri konflik 6 tahun dengan Sudan ditandatangani.

Sayangnya konflik baru meletus pada 2013 ketika Presiden Salva Kiir menuduh mantan wakilnya, Riek Machar, melakukan kudeta.

Tuduhan serius ini mendorong terjadinya serangkaian konflik di negara dengan 11,2 juta penduduk yang berasal dari sekitar 60 etnis berbeda.

Akibatnya, diperkirakan sebanyak 400.000 orang tewas dan hampir 4 juta orang kehilangan tempat tinggalnya, bahkan sampai harus mengungsi ke negara tetangga.

Sudan Selatan bisa saja menjadi negara yang kaya berkat ekspor minyak yang menjadi tulang punggung ekonominya. Sayang, jatuhnya harga komoditas dan kenaikan anggaran pertahanan negara membuat Sudah Selatan jatuh ke dalam kemiskinan.

Di luar sektor minyak, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani tradisional yang seringkali mengalami kekerasan sehingga menghalangi mereka dalam menanam dan memanen hasil pertanian.

Baca juga: Petani Merugi Saat Sektor Pertanian Tumbuh di Tengah Pandemi Corona, Apa Masalahnya?

10. Sierra Leone

Negara ini sangat kaya akan berlian, namun sangat miskin.

Penyebab utamanya adalah perang saudara yang brutal yang, berakar dari kondisi sosial dan ekonomi penduduk yang putus asa.

Perang sempat meletus pada 1991 dan berlangsung hingga 2002.

Hampir dua dekade setelah perang berakhir, negara berpenduduk kurang dari 8 juta ini masih berjuang. Pemerintahnya yang terpilih secara demokratis meskipun sangat diperebutkan.

Pemerintah telah gagal memodernisasi ekonomi secara berarti, yang tetap bergantung pada pertanian subsisten dan skala kecil yang menyediakan dukungan atau lapangan kerja bagi sekitar 75 persen populasi yang berkembang pesat.

Infrastruktur yang buruk, kurangnya pendidikan dan ketidaksetaraan gender berkontribusi pada situasi yang mengerikan.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Benua Afrika Relatif Rendah, Kenapa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi