Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 14 Oktober: China Akan Berikan Vaksin Covid-19 pada Para Siswa

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Ivan Marc
Ilustrasi: seroang perempuan mengenakan masker di Manhattan, New York, AS.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (14/10/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 38.342.616 (38,3 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 28.833.268 (28,8 juta) pasien telah sembuh, dan 1.090.101 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 8.419.247 dengan rincian 8.349.440 pasien dengan kondisi ringan dan 69.807 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat, 8.086.878 kasus, 220.773 orang meninggal, total sembuh 5.220.472

2. India, 7.237.082 kasus, 110.617 orang meninggal, total sembuh 6.298.695

3. Brasil, 5.114.823 kasus, 151.063 orang meninggal, total sembuh 4.526.975

4. Rusia, 1.326.178 kasus, 22.966 orang meninggal, total sembuh 1.031.785

5. Spanyol, 925.341 kasus dan 33.204 orang meninggal.

6. Kolombia, 924.098 kasus, 28.141 orang meninggal, total sembuh 806.703

7. Argentina, 917.035 kasus, 24.572 orang meninggal, total sembuh 742.235

8. Peru, 853.974 kasus, 33.419 orang meninggal, total sembuh 753.959

9. Meksiko, 821.045 kasus, 83.945 orang meninggal, total sembuh 597.991

10. Perancis, 756.472 kasus, 32.942 orang meninggal, total sembuh 102.680

Baca juga: [POPULER TREN] Sejarah dan Tujuan Peringatan No Bra Day 13 Oktober | Gejala Baru Virus Corona

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (13/10/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 3.906. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 340.622 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 4.777 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 263.296 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 92 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 12.027 orang.

Baca juga: UPDATE 13 Oktober: 340.622 Kasus Covid-19 dan Pemda yang Mulai Lengah

China

China mempertimbangkan untuk memberikan para siswa vaksin Covid-19 eksperimental.

Melansir Al Jazeera, Selasa (13/10/2020), China National Biotec Group Co, anak usaha milik negara Sinopharm Group Co., sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah China tentang memberi siswa yang pergi ke luar negeri untuk mempelajari vaksin eksperimentalnya.

Berbagai lembaga pemerintah masih mengerjakan rencana tersebut dan belum ada keputusan akhir yang dibuat.

Perusahaan tersebut sedang membangkan pengujian tahap ketiga, telah diizinkan untuk penggunaan darurat di China dan telah diberikan kepada ratusan ribu orang di sana, termasuk pekerja medis dan karyawan perusahaan milik negara.

Baca juga: Apa Itu Norovirus, Penyebab Wabah Diare yang Menyerang Warga di China?

Qatar

Masih dari sumber yang sama, Qatar memperpanjang aturan karantina untuk pelancong hingga 31 Desember 2020.

Dengan kata lain, Qatar telah memperpanjang aturan karantina ketat yang mewajibkan para pelancong untuk diisolasi hingga 14 hari setelah kedatangan mereka di negara itu.

Selain itu, wisatawan dari negara berisiko tinggi untuk Covid-19 diharuskan mendapatkan 'sertifikat bebas virus' sebelum kedatangan.

"Untuk semua kedatangan - termasuk warga negara, penduduk dan pemegang visa - persyaratan karantina sekarang diperpanjang untuk semua tanggal kedatangan hingga 31 Desember 2020," lapor surat kabar The Peninsula, mengutip situs web Discover Qatar.

Kedatangan ke Qatar dari "negara berisiko rendah" akan diminta untuk menjalani tes virus corona di bandara dan menandatangani janji resmi untuk mematuhi karantina di rumah selama seminggu.

India

Negara terparah kedua di dunia mencatat 55.342 kasus baru Covid-19 pada Selasa (13/10/2020), penghitungan satu hari terendah sejak pertengahan Agustus.

Kementerian kesehatan menaikkan jumlah yang dikonfirmasi di India menjadi lebih dari 7,18 juta kasus tetapi negara itu menunjukkan tren penurunan kasus harian selama lima minggu terakhir.

Menurut data kementerian, rata-rata jumlah kasus harian antara 9-15 September adalah 92.830. Rata-rata itu terus menurun sejak itu, turun menjadi kurang dari 73.000 per hari selama seminggu terakhir.

Kementerian kesehatan juga melaporkan 706 kematian dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah korban menjadi 109.856.

Negara bagian Maharashtra, Karnataka, Tamil Nadu, Benggala Barat dan Uttar Pradesh melaporkan kematian terbanyak, dengan hampir 60 persen dari total kematian di seluruh negeri.

Sementara itu, tingkat pengujian India tetap konstan, dengan lebih dari satu juta pengujian dilakukan setiap hari.

Baca juga: Kisah Koki Bintang Michelin Beri Makan Jutaan Warga India dari Amerika

Kabar vaksin

Produsen obat AS Eli Lilly and Co mengatakan pada Selasa bahwa uji klinis perawatan antibodi Covid-19 yang disponsori pemerintah telah dihentikan sementara karena masalah keamanan.

Perusahaan farmasi AS tersebut mengumumkan menghentikan pendaftaran dalam uji coba pengobatan antibodi Covid-19 'karena sangat berhati-hati'.

"Karena sangat berhati-hati, dewan pemantau keamanan data independen (DSMB) ACTIV-3 telah merekomendasikan jeda dalam pendaftaran," kata juru bicara Lilly Molly McCully.

"Lilly mendukung keputusan DSMB independen untuk memastikan keamanan pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini dengan hati-hati," imbuhnya.

Obat Lilly mirip dengan perawatan Regeneron Pharmaceuticals, Inc yang diterima Presiden AS Donald Trump setelah dia tertular Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi