Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Keamanan, Eli Lilly Hentikan Sementara Uji Coba Obat Antibodi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PCPartStudio
Ilustrasi obat Covid-19. Terapi obat antibodi untuki pengobatan Covid-19.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Perusahaan obat Amerika Serikat (AS) Eli Lilly and Co memberhentikan sementara uji coba klinis yang didanai pemerintah untuk obat antibodi Covid-19 karena alasan keamanan.

Melansir Reuters, Rabu (14/10/2020), penghentian sementara bukanlah hal yang tidak umum dalam sebuah uji coba obat.

Keputusan itu disebut tidak selalu mengindikasikan adanya masalah yang serius.

Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Siap pada Januari 2021?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena kebutuhan mendesak akan obat dan vaksin terkait virus corona, obat yang dikembangkan oleh Eli Lilly pun diawasi secara ketat.

"Karena sangat memperhatikan kehati-hatian, dewan pemantau keamanan data (DSMB) independen ACTIV-3 merekomendasikan jeda ini," kata Juru Bicara Eli Lilly, Molly McCully.

Menurut dia, pihak Lilly mendukung rekomendasi DSMB untuk secara hati-hati memastikan keselamatan pasien yang terlibat dalam penelitian ini.

Namun, Eli Lilly tidak menjelaskan implikasi dari uji coba obat yang disebut sebagai ACTIV-3 itu.

Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona

Membandingkan pasien

Pengujian ACTIV-3 sendiri telah dimulai sejak bulan Agustus lalu dan merekrut 10.000 pasien, terutama yang berada di AS.

Uji coba tersebut membandingkan pasien-pasien yang menerima obat antibodi ini ditambah obat antivirus remdesivir dari Gilead Science Inc dan pasien-pasien yang hanya diberikan remdesivir saja. 

Sebagaimana diketahui, obat antibodi ini merupakan salah satu obat yang digunakan Presiden Amerika Serikat (AS) saat dirawat karena infeksi Covid-19.

Trump pun memuji obat tersebut bersama dengan obat antibodi dari Regeneron Pharmaceuticals Inc REGN.O, yang juga ia konsumsi.

Baca juga: Update Terkini Vaksin Covid-19: dari Indonesia hingga Dunia

Menyusul Johnson & Johnson dan AstraZeneca

Pengumuman penghentian sementara uji coba obat antibodi Eli Lilly ini disampaikan satu hari setelah Johnson & Johnson memutuskan hal serupa.

Pihak Johnson & Johnson juga menghentikan sementara uji coba tahap ketiga untuk vaksin virus corona yang tengah dikembangkan karena ada relawan yang tiba-tiba jatuh sakit.

Melansir CNN, Senin (12/10/2020), perusahaan tidak menjelaskan lebih lanjut tentang sakit yang dialami oleh relawan uji coba vaksin Covid-19 tersebut

"Kami menghormati privasi relawan. Kami juga tengah mempelajari sakit yang dialaminya. Penting untuk mengumpulkan seluruh fakta-fakta sebelum membagikan informasi tambahan lainnya," kata pihak Johnson & Johnson.

Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...

Relawan dilaporkan sakit

Pihak perusahaan pun mengatakan belum mengetahui apakah relawan tersebut masuk ke dalam golongan penerima vaksin atau plasebo.

Sebelum Johnson & Johnson, perusahaan obat pengembang vaksin virus corona AstraZeneca juga menghentikan sementara uji coba yang tengah dilakukannya.

Melansir NBC News, Selasa (13/10/2020), AstraZeneca yang memulai uji coba kandidat vaksin virus corona tahap ketiga bulan lalu juga memutuskan untuk menghentikan sementara pengujian setelah seorang relawan dilaporkan mengalami sakit.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Flu dengan Covid-19?

Bulan lalu, Direktur Institut Kesehatan Nasional, Dr Francis Collins mengatakan bahwa penghentian sementara itu harus digunakan untuk memastikan masalah-masalah keamanan yang mungkin muncul.

"Jika ada yang mengira bahwa kami mengabaikan masalah semacam ini dan buru-buru menyetujui vaksin, keputusan kami seharusnya memberi kejelasan," kata Collins saat itu.

Para ahli memuji keputusan perusahaan tersebut sebagai contoh upaya ketelitian ilmiah yang perlu dipertahankan.

"Kami menginginkan vaksin yang aman. Untuk itu, biarkan proses berjalan dengan waktu yang memang dibutuhkan. Bagi saya, meyakinkan untuk melihat perusahaan-perusahaan bertanggung jawab dan menghentikan sementara pengujian saat dibutuhkan," kata Dekan Brown University of Public Health, Dr Ashish Jha.

 Baca juga: Vaksin Covid-19 Disebutkan Akan Tersedia pada Akhir Tahun Ini, Benarkah?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Ketentuan Soal Vaksinasi di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi