KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai pemberitahuan adanya latihan terbang malam oleh TNI AU di langit Yogyakarta-Klaten, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Facebook Jall Rizal di grup Facebook Jall Rizal pada Rabu (15/10/2020).
Dalam unggahannya, ia menuliskan narasi bahwa latihan terbang tersebut dimulai pada 13-23 Oktober 2020.
Baca juga: Menilik Spesifikasi dan Kecanggihan Airbus A330-900 Neo, Pesawat Garuda yang Bermasker
Selain itu, dia juga menarasikan bahwa dilarang untuk menerbangkan layangan, drone dan bermain sinar laser pada malam hari.
"Pemberitahuan buat warga #Klaten
Lanud ADISUTJIPTO ada latihan terbang malam hari
Dimohon untuk tidak menerbangkan layangan,drone dan maupun bermain sinar Laser pada malam hari
Waktu mulai malam ini Selasa 13 Oktober 2020 sampai 2 Minggu kedepan," tulis akun Facebook Jall Rizal.
Baca juga: TNI AU Buka Rekrutmen Pramugari Pesawat Kepresidenan, Berikut Syarat dan Lokasi Pendaftarannya
Baca juga: Viral, Video Balita di Papua Tak Ingin Berpisah dengan Prajurit TNI
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Konfirmasi Kompas.com
Komandan Skadik 102, Letkol Pnb M Yunus mengatakan, informasi mengenai adanya latihan terbang malam dari TNI AU tersebut memang benar.
Latihan terbang malam tersebut, lanjutnya, dilakukan oleh Siswa Intruktur Penerbang (SIP) TNI AU Angkatan ke-83 dan SIP TNI Angkatan ke-84.
Adapun pesawat yang digunakan yakni KT 1B Woong Bee.
"Direncanakan terbang malam dilaksanakan mulai 12 Oktober sampai dengan 23 Oktober mendatang," kata Yunus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/10/2020).
Baca juga: 5 Fakta N250 Gatotkaca, Pesawat Kebanggaan Indonesia yang Kini Dimuseumkan
Yunus menambahkan, ada 20 siswa yang akan mengikuti latihan malam yang terdiri dari 10 siswa SIP 83 dan 10 siswa dari SIP 84.
Lebih lanjut mengenai wilayah mana saja yang akan digunakan untuk latihan terbang malam tersebut, Kompas.com menghubungi secara terpisah Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Ambar Rejiyati.
Ambar menjelaskan, wilayah yang digunakan untuk latihan terbang malam tersebut hanya di sekitar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Ya seputaran area Jogja saja. mencakup area Lanud, Maguwoharjo, Monjali, Tugu, Lempuyangan, Madukismo, Klaten, Wonosari dan Pathuk," ucap Ambar saat dihubungi pada hari yang sama.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Raksasa Produsen Pesawat Boeing Didirikan, Bagaimana Awal Mulanya?
Imbauan bagi masyarakat
Sementara itu, lanjut Ambar, waktu pelaksanaan latihan terbang malam ini dilakukan dari pukul 18.00-23.00 WIB.
Ambar mengatakan, latihan terbang malam rutin sebagai bagian dari tahapan pendidikan siswa sekolah penerbang dan sekolah instruktur penerbang.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang membahayakan latihan.
"Seperti misalnya, tidak menerbangkan balon udara secara liar, bermain layang-layang, menyalakan laser pointer, dan tidak menerbangkan drone," paparnya.
Baca juga: Melihat Dua Drone Canggih Turki, Pengubah Permainan di Suriah
Hal-hal tadi, kata Ambar, dapat membahayakan pesawat di kawasan keselamatan operasi penerbangan.
- Penerbangan balon udara liar: merusak mesin pesawat, mengganggu kendali terbang kendali pesawat, dan menutupi cockpit pesawat.
- Bermain layang-layang: merusak baling-baling pesawat, mengganggu kinerja mesin pesawat, dan mengganggu konsentrasi pilot.
- Menyalakan laser: mengganggu pandangan pilot, mengakibatkan kebutaan sementara bagi pilot, merusak mata pilot.
- Menerbangkan drone: rawan tabrakan dengan pesawat, merusak body pesawat, dapat menyebabkan meledaknya mesin pesawat.
Baca juga: 7 Kecelakaan Pesawat di Indonesia Sepanjang 2020