Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Angka Kematian Corona Harian di Eropa Bisa Naik 5 Kali Lipat

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/FRANK AUGSTEIN
Seorang pendukung Uni Eropa mengibarkan bendera di depan kantor parlemen London, Inggris, Rabu (30/9/2020), saat berlangsungnya putaran ke-9 pembicaraan dagang antara Uni Eropa dengan Inggris di Brussels, Belgia, tentang RUU Pasar Internal Inggris yang kontroversial.
|
Editor: Jihad Akbar

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti angka kematian harian akibat virus corona di Eropa.

Diprediksi oleh WHO, angka kematian harian tersebut dapat meningkat empat hingga lima kali lipat dalam beberapa bulan mendatang, jika langkah pengendalian yang tepat tidak dilakukan.

Dikutip dari The Guardian, Kamis (15/10/2020), pernyataan tersebut disampaikan Direktur Regional WHO untuk Eropa, Dr Hans Kluge.

Kluge mengatakan, Eropa mencatatkan penambahan kasus mingguan tertinggi, setelah virus corona dilaporkan menyebar dengan cepat di seluruh benua itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perkembangan situasi epidemiologis di Eropa cukup mengkhawatirkan. Angka kasus baru harian meningkat, kasus rawat inap meningkat, dan Covid-19 telah menjadi penyebab kematian nomor lima di wilayah ini, 1.000 kematian per hari," kata Kluge.

Kluge mengatakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di 53 negara anggota Uni Eropa mengalami peningkatan dari 6 juta kasus menjadi lebih dari 7 kasus dalam waktu 10 hari.

Sementara itu, pada 9 dan 10 Oktober, total penambahan kasus harian melebihi 120.000 kasus untuk pertama kalinya.

Kluge mengatakan, peningkatan kapasitas tes turut berkontribusi terhadap peningkatan kasus konfirmasi positif harian.

Baca juga: Update Corona Dunia: 39 Juta Orang Terinfeksi | Perancis Laporkan 30.000 Kasus Baru Harian

Kematian bisa naik hingga 5 kali lipat

Di sisi lain, Kluge menyebut mayoritas kasus penularan terjadi pada kelompok masyarakat usia muda.

Dia juga mengatakan, peningkatan kemampuan rumah sakit untuk menangani kasus Covid-19 yang parah telah membantu menurunkan tingkat kematian.

"Pandemi hari ini tidak sama dengan pandemi kemarin. Tidak hanya pada dinamika penularannya, tetapi juga pada penyikapan kita sekarang yang lebih siap menghadapinya," kata Kluge.

Namun, potensi situasi memburuk secara drastis masih bisa terjadi, terutama jika Covid-19 kembali menyebar ke kelompok usia yang lebih tua dan lebih rentan sebagai akibat dari kontak sosial yang lebih intens.

Hasil pemodelan menunjukkan, jika pemerintah melonggarkan pembatasan sosial, kematian harian akibat Covid-19 dapat meningkat hingga lima kali lipat pada Januari 2021.

Namun, Kluge menambahkan pemodelan tersebut juga menunjukkan tindakan sederhana dapat memperlambat tren peningkatan kasus secara signifikan.

“Jika pemakaian masker dapat ditingkatkan hingga 95 persen, dan kontrol ketat diberlakukan pada pertemuan sosial, maka akan ada 281.000 nyawa yang kemungkinan besar dapat diselamatkan,” katanya.

Kini, pemberlakuan pembatasan sosial yang lebih ketat telah diumumkan beberapa negara di Eropa, seperti Belanda, Spanyol, Perancis dan Republik Ceko.

"Langkah tersebut adalah respons yang tepat dan sesuai dengan data, yaitu penularan dan sumber kontaminasi terjadi di rumah dan ruang indoor, serta dalam komunitas yang kurang mematuhi tindakan perlindungan diri," kata Kluge.

Baca juga: Studi WHO: Remdesivir Tak Miliki Efek Substansial pada Peluang Hidup Pasien Covid-19

Pembatasan di Eropa

Dilansir BBC, Jumat (16/10/2020), berikut sejumlah negara di Eropa yang kembali memperketat pembatasan sosial:

Baca juga: Studi: Di Paris, 4 dari 10 Tunawisma Terinfeksi Virus Corona

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi