Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Memetik Hikmah di Balik Prahara Corona

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Editor: Heru Margianto


DI balik prahara ada hikmah. Maka pada prahara Corona yang sangat mengerikan akibat merusak kesehatan bahkan mencabut nyawa manusia sehingga membawa duka bagi sanak-keluarga yang ditinggalkan, sebenarnya Sang Maha Pencipta menghadirkan hikmah yang bisa dipetik oleh manusia untuk dipersembahkan sebagai perihal positif dan konstruktif bagi sesama manusia.

Kesadaran

Misalnya hikmah kesadaran atas kenyataan bahwa Covid-19 tidak pandang bulu dalam mengumbar angkara-murka bahwa pada hakikatnya manusia wajib senantiasa eling lan waspodo serta ojo dumeh agar tidak adigang, adigung, sombong, takabur, lupa daratan, mabuk harta, mabuk kekuasaan meniru kacang lupa kulitnya sehingga mengumbar angkara murka merusak alam dan menyengsarakan sesama manusia.

Kesadaran bahwa hidup sekadar mampir ngombe alias singgah untuk sejenak minum maka sebaiknya manusia jangan sibuk melakukan tanasafud dunya bersaing melakukan keburukan namun lebih baik gigih menunaikan fastabiqul khoirot bersaing melakukan kebaikan terhadap sesama manusia.

Hubungan vertikal manusia dengan Sang Pencipta perlu dilengkapi jalinan hubungan horizontal manusia dengan sesama manusia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosio-ekonomi

Bukan hanya hikmah spiritual yang bisa dipetik di balik pagebluk Corona namun juga hikmah duniawi.

Akibat dipaksa karantina diri di rumah masing-masing maka manusia memperoleh hikmah lebih banyak waktu untuk mengembangkan bakat masing-masing yang semula terpendam semisal bercocok tanam hidroponik, lebih banyak membaca buku, e-book, publikasi ilmiah lewat internet, membentuk WAG dengan sesama paham, berkarya seni musik, seni rupa, seni sastra, menulis, merenungi makna hidup, sampai meningkatkan industri rumah tangga didukung bisnis online.

Secara ekonomis tidak semua bidang usaha dirugikan seperti misalnya industri masker, hand-sanitizer, APB, jamu, herbal, obat farmasi, vaksin, gawai dan segenap aksesorinya, industri telekonferensi, webinar, perdagangan virtual, perbankan virtual, perubahan nilai apa yang disebut sebagai uang, pelayanan kesehatan online dan lain sebagainya.

Memang merupakan keniscayaan kemelut malapetaka bahwa senantiasa ada industri yang dirugikan namun ada pula industri yang diuntungkan.

Bahkan industri masker bukan hanya membawa laba namun juga keuntungan berupa kesadaran bijak bahwa menjaga kesehatan diri sendiri sekaligus juga bermakna menjaga kesehatan sesama manusia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi