KOMPAS.com - Di media sosial beredar informasi bahwa Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menutup pesantren Yayasan Maratua Simanjuntak di Deli Serdang.
Selain itu, penutupan mungkin juga diterapkan terhadap pesantren-pesantren lain di wilayah Sumatera.
Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara menegaskan bahwa informasi itu hoaks.
Narasi yang Beredar
Akun Facebook Opini Nasional pada 7 Oktober 2020 memuat status yang isinya Edy Rahmayadi telah menutup Pesantren Yayasan Maratua Simanjuntak di Deli Serdang.
Pesantren-pesantren lain di wilayah Sumatera kemungkinan segera ditutup juga.
Hingga Jumat (16/10/2020), status itu sudah mendapat 46 komentar dan tiga kali dibagikan ulang.
Akun Facebook Santri Socmed pun menulis status yang sama pada 7 Oktober 2020. Dalam statusnya, akun tersebut menyebut bahwa Edy menutup semua akses pesantren.
Siswa dilarang belajar lagi dan guru-guru disekap dalam sebuah kamar terpisah.
Berikut isi lengkap statusnya:
"Ternyata diam diam Edy Rahmayadi menutup Pesantren milik Yayasan Maratua Simanjuntak di Deli Serdang. Edy menutup semua akses pesantren, Siswa2 dilarang belajar lagi, guru2 disekap dalam sebuah kamar terpisah! Antek Komunis sudah muncul ? Waspadalah !"
Bantahan
Biro Humas dan Keprotokolan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara memberi label hoaks pada posting yang menyebut Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menutup Pesantren Yayasan Maratua Simanjuntak di Deli Serdang.
Pengumuman itu dimuat dalam akun Facebook bercentang biru Humas Sumut.
"Stop sebar berita bohong/hoax," tulis akun tersebut pada 9 Oktober 2020.
Akun itu juga meminta agar masyarakat lebih bijak dalam menyaring dan menyebarkan informasi di media sosial.
"Ayo sebarkan berita kebaikan," tulis akun itu.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi di media sosial bahwa Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menutup pesantren di Deli Serdang tidak benar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.