Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Penelitian Terbaru Perkuat Bukti Pemilik Golongan Darah O Lebih Kebal Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
ilustrasi golongan darah
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Orang dengan golongan darah O dianggap lebih kebal terhadap Covid-19 dan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk menderita sakit parah.

Melansir CNN, hal ini terbukti melalui dua buah penelitian yang diterbitkan pada Rabu (14/10/2020).

Kendati demikian, masih butuh lebih banyak penelitian lain untuk membuktikan bahwa golongan darah O lebih kebal Covid-19.

Baca juga: AS Tak Rekomendasikan Vaksin Covid-19 untuk Anak di Tahap Awal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa golongan darah mungkin berperan dalam kerentanan seseorang terhadap infeksi dan peluang mereka untuk mengalami serangan penyakit yang parah.

Hanya saja alasan terkait hal ini ini tidak jelas dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengatakan apa implikasinya, jika ada bagi pasien.

Baca juga: Virus Corona dan Uji Coba Pengencer Darah pada Pasien Covid-19...


Presentase golongan darah

Sebuah penelitian di Denmark menemukan bahwa di antara 7.422 orang yang dites positif Covid-19, hanya 38,4 persen yang bergolongan darah O, meskipun di antara sekelompok 2,2 juta orang yang tidak dites.

Sementara itu, 44,4 persen dari golongan darah A dinyatakan positif Covid-19, sedangkan pada populasi Denmark yang lebih luas, golongan darah A mencapai 42,4 persen.

Dalam studi lain, para peneliti di Kanada menemukan bahwa di antara 95 pasien yang sakit kritis karena Covid-19, pasien dengan golongan darah A atau AB sebanyak 84 persen, membutuhkan alat bantu pernapasan, dibandingkan dengan pasien golongan darah O atau B, sebanyak 61 persen.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal OTG pada Covid-19

Studi di Kanada juga menemukan mereka yang bergolongan darah A atau AB memiliki waktu tinggal lebih lama di ICU, rata-rata 13,5 hari, dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O atau B, yang memiliki rata-rata sembilan hari.

"Sebagai seorang dokter, itu ada di benak saya ketika saya melihat pasien dan membuat stratifikasi mereka. Tetapi dalam hal penanda yang pasti kami membutuhkan penemuan berulang di banyak yurisdiksi yang menunjukkan hal yang sama," kata seorang dokter perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Vancouver dan seorang penulis studi Kanada, Mypinder Sekhon.

"Saya tidak berpikir ini menggantikan faktor risiko keparahan lain seperti usia dan penyakit penyerta (komorbid) dan sebagainya," tambah Sekhon, yang juga asisten profesor klinis di Divisi Pengobatan Perawatan Kritis dan Departemen Kedokteran di Universitas Inggris, Colombia.

"Jika salah satu bergolongan darah A, Anda tidak perlu panik. Dan jika Anda bergolongan darah O, tak berarti Anda bebas pergi ke pub dan bar," katanya lagi.

Baca juga: Saat Makan di Restoran Disebut Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19...

Tidak perlu khawatir

Kendati demikian, orang-orang juga tidak perlu terlalu khawatir tentang hubungan antara golongan darah dan Covid-19.

Hal itu dikatakan oleh penulis senior makalah Denmark dan profesor klinis di Rumah Sakit Universitas Odense dan Universitas Denmark Selatan, Torben Barington.

"Kami tidak tahu apakah ini semacam perlindungan dari kelompok O, atau apakah itu semacam kerentanan pada golongan darah lainnya," katanya.

"Saya pikir ini memiliki kepentingan ilmiah, dan ketika kita mengetahui apa mekanismenya, mungkin kita dapat menggunakannya secara proaktif dalam beberapa cara sehubungan dengan pengobatan," lanjutnya.

Baca juga: Redakan Stres hingga Kendalikan Tekanan Darah, Ini 5 Manfaat Berpuasa

Sementara itu, peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins di Baltimore, Dr Amesh Adalja mengatakan, temuan dari dua studi baru ini memberikan bukti yang lebih konvergen.

"Temuan dari dua studi baru ini memberikan bukti yang lebih konvergen bahwa golongan darah mungkin berperan dalam kerentanan seseorang terhadap infeksi Covid dan peluang mereka terkena serangan Covid-19 yang parah," kata Amesh.

Sebuah studi terpisah, yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine Juni lalu juga menemukan data genetik pada beberapa pasien Covid-19.

Baca juga: Benarkah Gunakan Masker Ganggu Kinerja Paru-paru?

Orang sehat dengan golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19 dan golongan darah O berada di risiko yang lebih rendah terpapar Covid-19.

Studi genetik sebelumnya, dipasangkan dengan dua studi baru dalam Blood Advances, memberi kesan bahwa ini adalah fenomena nyata yang bisa dilihat.

Adalja mengatakan golongan darah dan kerentanannya terhadap berbagai infeksi telah dipelajari dalam literatur kedokteran sebelumnya.

Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah O tampaknya lebih rentan terhadap infeksi norovirus.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Norovirus

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Norovirus?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi