Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Hoaks Tautan Link Sepanjang 2020, dari Kartu Prakerja hingga Adidas

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi kejahatan digital, data pribadi, peretasan, peretasan digital, hacker
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Saat ini marak beredar pesan melalui aplikasi Whatsapp atau media sosial untuk mengklik suatu tautan link. 

Setelah diklik, link tersebut biasanya akan terhubung dengan situs-situs palsu atau berbahaya. 

Salah satu kehawatiran yang kemudian timbul adalah link-link tersebut mengarah pada  tindakan kejahatan digital seperti scaming ataupun pishing.

Dampaknya kemudian, data yang diperoleh bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melansir Kompas.com (9/5/2020) dosen Ilmu Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana mengingatkan agar masyarakat tak sembarangan mengklik link yang disebar melalui informasi atau pesan berantai.

Ia juga mengingatkan agar tidak sembarangan mengisi data pribadi apa pun pada situs yang tidak diketahui kredibilitasnya.

“Biasanya situs scam itu menggunakan domain atau blog gratisan, seperti blogspot. atau domain-domain gratisan yang berakhiran .tk dan lain-lain,” jelas dia. 

Baca juga: Waspadai Kejahatan Skimming di Mesin ATM, Ini Tips dari Polisi

Adapun cara membedakan situs palsu menurut Rosihan sebagai berikut:

Berikut ini sejumlah hoaks yang tersebar di masyarakat dengan modus klik tautan link yang menyebar di Whatsapp dan media sosial

1. Situs prakerja palsu

Sejumlah masyarakat mengaku mendapatkan pesan berantai dari situs yang mengatasnamakan Prakerja.

Narasi yang beredar adalah iming-iming mendapatkan bantuan Rp 600.000 dari prakerja dengan cara mengklik tautan ke link https://prakerja.vip.

Saat dikonfirmasi Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengatakan, informasi pada pesan yang beredar adalah tidak benar alias hoaks.

ia menegaskan alamat situs Prakerja yang asli adalah www.prakerja.go.id.

Terkait munculnya situs prakerja domain (.vip) tersebut pihaknya meminta agar masyarakat tidak meminta memasukkan informasi pribadi.

Baca juga: [HOAKS] Pesan Berantai Bantuan Rp 600.000 Kartu Prakerja Daftar di prakerja.vip

2. Bagi-bagi data internet 200 GB

Sejumlah akun media sosial pada (8/9/2020) ramai membagikan informasi pembagian pulsa data internet 200 GB dari Tokopedia.

Pesan tersebut disertai tautan ke situs web tertentu.

External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, mengatakan, setelah melakukan investigasi lebih lanjut, tautan dalam informasi yang beredar di media sosial merupakan upaya phising dari pihak tidak bertanggungjawab.

"Tokopedia tidak pernah mendukung praktik tidak bertanggung jawab seperti ini. Saat ini, kami sudah menindaklanjuti laporan tersebut sesuai prosedur," kata Ekhel kepada tim Cek Fakta Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Baca juga: [HOAKS] Bagi-bagi Data Internet 200 GB dari Tokopedia

3. Formulir pendaftaran Kartu Indonesia Pintar

Pada (25/8/2020) sebuah tautan tentang formulir pendaftaran Kartu Indonesia Pintar beredar di media sosial Facebook dan Twitter.

Dalam unggahan yang beredar masyarakat diminta untuk mengisikan tautan yang mengarah ke form pengisian data pribadi.

Bunyi narasi dalam pesan yang beredar tersebut kurang lebih:

"Bagi yg punya putra putri, SD, SMP, SMA/K ingin mengajukan program Indonesia Pintar / Kartu Indonesia Pintar, silahkan mengisi link dibawah ini. Ditunggu sampai tanggal 25 Agustus 2020. Tks."

Terkaiti informasi ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan informasi itu tidak benar.

Menurut laman Kominfo informasi itu telah dibantah pula oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Baca juga: [HOAKS] Formulir Daring untuk Pendaftaran Kartu Indonesia Pintar

4. Adidas bagi-bagi produk

Sebuah pesan Whatsapp yang menyatakan Adidas akan membagikan 3.000 pasang sepatu dan 1.800 kaus secara cuma-cuma dalam peringatan hari jadinya beredar di Whatsapp.

Adapun narasi menyebutkan cara untuk mendapatkannya adalah dengan mengklik link tertentu.

Narasi yang beredar kurang lebih:

“ Adidas membagikan 3.000 Sepasang Sepatu Gratis, 1.800 T-shirt untuk merayakan hari jadinya yang ke-95, Dapatkan sepatu gratis Anda di: http://www.adidas-shoes.club/ Selamat menikmati dan terima kasih nanti .”

Dari penelusuran Kompas.com Brand Communication Manager Adidas Indonesia Welliam Lauw menyampaikan pesan itu hoaks.

“Itu hoaks sih. Itu Sudah lama banget, dan setiap tahun kayaknya selalu muncul. Sudah berulang-ulang hampir 3 tahun dan selalu ulang tahun dan selalu dekat dengan sepatu,” ujar Welliam saat dihubungi, Jumat (14/6/2019) sore.

Baca juga: [HOAKS] Adidas Bagi-bagi Ribuan Pasang Sepatu, Kaus, dan Masker

5. Kuota internet gratis selama pandemi

Sebuah pesan berantai yang menyebutkan adanya kuota internet gratis dari pemerintah selama pandemi beredar di Whatsapp.

Pesan tersebut juga meminta untuk mengklik link tertentu.

Narasi yang beredar sebagai berikut:

“Kuota 100GB Gratis untuk melawan virus covid-19. Meskipun kita diwajibkan untuk tetap dirumah tapi sangat penting untuk kita tetap berhubungan dengan kerabat maupun keluarga kita. Maka dari itu pemerintah bekerja sama dengan seluruh provider diindonesia membagikan kuota sebesar 100GB agar kita semua tetap berkomunikasi. Untuk mendapatkan kuota sebesar 100GB silahkan klik tautan dibawah ini dan ikuti petunjuk selanjutnya http://kuota-gratis.cf".

Terkait hal tersebut Direktur Jenderal Pos dan Penyelenggaraan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo Ahmad Ramli, Sabtu (9/5/2020) mengatakan bahwa informasi itu tidak benar.

“Ini informasi hoaks. Mohon diabaikan,” ujar Ramli.

Ia meminta agar masyarakat berhati-hati dengan risiko pishing.

Baca juga: Warga Palembang Jadi Korban Penipuan Berkedok Undian Shopee, Rugi Rp 2,5 Juta

Sementara itu Dosen Ilmu Komputer UNS Rosihan Ari Yuana juga mengatakan hal senada ia menilai informasi itu berasal dari situs scam.

Ari mengatakan, apabila mendapatkan info-info tersebut, maka yang perlu dilakukan ada investigasi dahulu. Cek ke situs yang diberikan tersebut.

Apabila ada sesuatu yang ganjil atau tidak masuk akal maka abaikan.

"Atau coba cari informasi tentang berita tersebut di Google. Biasanya kalau berita itu valid, juga akan ada press release dari pihak penyelenggara program tersebut melalui situs berita resmi,” kata dia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi