Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Naik Drastis, Perancis Larang Perayaan Malam Minggu

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Maria Vonotna
Ilustrasi virus corona di Paris, Perancis.
|
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary

KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona di Perancis dilaporkan kembali meningkat. 

Dikutip dari Reuters, Minggu (18/10/2020), angka infeksi tercatat meningkat hingga di atas 32.000 kasus dalam satu hari pada Sabtu (17/10/2020).

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, angka ini menjadi yang tertinggi sejak kasus pertama terdeteksi di Perancis.

Presiden Perancis Emmanuel Macron menyebutkan, kasus harian baru di Perancis harus berhasil ditekan hingga di bawah 3.000-5.000 kasus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh karena itu, pemerintah memberlakukan kebijakan jam malam dan larangan bagi warga untuk merayakan malam minggu di Paris dan 8 kota lain yang terpantau memiliki kasus infeksi tertinggi.

Kedelapan kota itu adalah Grenoble, Lille, Lyon, Marseille, Montpellier, Rouen, Saint-Étienne, danToulouse.

Dengan adanya larangan ini, sekitar 20 juta orang yang terdampak dari kebijakan ini, melihat populasi yang mendiami kota-kota tersebut.

Baca juga: Update Corona Dunia: 39 Juta Orang Terinfeksi | Perancis Laporkan 30.000 Kasus Baru Harian

Orang-orang diminta untuk tinggal di dalam rumah sejak Sabtu pukul 21.00-06.00 keesokan harinya, untuk mencegah terjadinya infeksi gelombang kedua.

Kebijakan ini diberlakukan setidaknya dalam 4 pekan, dimulai dari Sabtu (17/10/2020).

"Di Sabtu malam biasanya kami pergi hingga larut dan menghabiskan waktu. Kami mengatur banyak hal dan semua itu sudah tidak bisa lagi dilakukan sekarang. Pukul 9 malam kami harus pulang ke rumah. Padahal itu waktu di mana biasanya kami pergi," kata seorang warga muda berusia 22 tahun, Jeanne Baudin.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, pesta-pesta dan pertemuan-pertemuan menjadi media penyebaran virus yang paling banyak.

Untuk itu, diperlukan tindakan agar kapasitas rumah sakit tetap tersedia dan layanan medis tidak kuwalahan menangani 'banjir' pasien Covid-19.

Sebagian pihak dapat memahami kebijakan ini dan menerimanya. Tetapi, sebagian yang lain keberatan, misalnya pihak pengusaha restoran.

Mereka menilai kebijakan ini dapat berdampak besar bagi bisnis mereka yang selama pandemi ini saja sudah sangat sulit.

"Akan ada pekerja yang kehilangan pekerjaannya, beberapa restoran akan bangkrut. Ini adalah bencana," ujar seorang manajer  restoran Italia di Paris, Stefano Anselmo (44).

Baca juga: Update Corona Dunia 15 Oktober: 10 Negara dengan Kasus Tertinggi | Jam Malam di Perancis

Mengutip France 24, 14 Oktober 2020, keluar pada waktu malam ini dilarang untuk semua pihak kecuali memang ada keperluan yang sangat mendesak.

"Kita harus hidup beradampingan dengan virus ini setidaknya sampai musim semi 2021," kata Macron.

Bagi bidang-bidang usaha yang terdampak kebijakan ini, ia menyebut akan menyediakan bantua keuangan guna mengompensasi kerugian yang dialami.

Kerugian ini akan banyak dirasakan oleh pengusaha cafe, restoran, dan bioskop yang kebanyakan mengandalkan pengunjung malam, di atas jam 20.00.

Presiden pun memahami kebijakan ini sangat berat bagi masyarakat khususnya kalangan muda.

Namun, ia menyebut krisis kesehatan yang terjadi saat ini menyisakan tidak banyak pilihan yang bisa diambil.

Barang siapa yang ditemukan melanggar aturan malam Minggu yang telah ditetapkan, maka aparat khusus akan memberikan denda sebesar € 135, atau sekitar Rp 2.3 juta.

Sementara, untuk pelanggaran berulang, masyarakat harus bersiap dengan denda yang jauh lebih besar, yakni 10 kali lipat dari jumlah awal.

Baca juga: Kapal Berhenti Berlayar, 20 WNI ABK Kapal Pesiar Perancis Kembali ke Tanah Air

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi