Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris dan AS Akan Mulai Uji Coba 'Paspor Kesehatan' Corona, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi paspor Inggris.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Inggris dan Amerika Serikat akan mulai bekerjasama menguji coba penggunaan 'paspor kesehatan' digital sebagai syarat masuk.

Uji coba akan diberlakukan bagi para penumpang yang terbang dari Inggris ke Amerika Serikat.

Uji coba tersebut akan dilakukan pertama kali minggu depan dalam rencana kerangka kerja global terkait perjalanan udara yang aman dari Covid-19.

CommonPass

Sistem yang diberi nama CommonPass ini didukung oleh World Economic Forum (WEF) yang dirancang untuk menciptakan standar internasional bagi penumpang untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak terkena virus corona.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paul Meyer, CEO di Proyek Commons mengatakan saat ini telah banyak negara yang berusaha membuka kembali perbatasannya dengan hati-hati.

Menurut Paul, diperlukan kemampuan untuk menilai kesehatan para pelancong yang datang.

Baca juga: Asyik, Pemegang Paspor Asing di Jepang Bisa Beli Tiket Shinkansen

Ia menilai ke depan menurutnya diperlukan bukti digital bagi mereka yang telah melakukan vaksinasi virus corona sebagai syarat perjalanan di masa mendatang.

Meski demikian, sejumlah pihak mengkritik skema ini karena adanya kekhawatiran atas sensitivitas dan spesifitas tes di berbagai negara.

“Ini tentang mitigasi risiko. Tidak ada solusi yang sepenuhnya aman. Ini tentang memberikan informasi yang dapat membantu negara-negara mengurangi risiko penyebarannya,” kata Paul dikutip dari The Guardian (18/10/2020). 

Uji coba paspor kesehatan sendiri akan diberlakukan bagi penumpang yang terbang dari Hethrow, Inggris ke Newark, AS menggunakan penerbangan United Airlines Rabu (21/10/2020).

Cara kerja tes

Tes nantinya dilakukan oleh perusahaan layanan perjalanan dan medis Collinson di Fasilitas Pengujian Covid-19 Swissport.

Ini juga akan dilakukan pilot Cathay Pacific pada penerbangan Hong Kong dan Singapura.

Proses sendiri nantinya adalah CommonPass yang akan mengonfirmasi kepatuhan pelancong dengan persyaratan perbatasan AS setelah dirinya melakukan tes di Bandara London selama 72 jam sebelum perjalanan.

Nantinya penumpang akan diminta mengisi kuisioner pemeriksaan kesehatan.

Jika lolos maka penumpang akan mendapatkan kode QR yang dipindai staf maskapai penerbangan.

Baca juga: Kekuatan Paspor Negara ASEAN 2020, Indonesia Urutan Berapa?

Disorot

Meski demikian sejumlah ahli menyoroti adanya CommonPass, sebab tes yang dipakai di Inggris bukanlah tes penularan.

Tes ini dinilai tidak membedakan antara mereka yang memiliki virus, apakah masih dapat menularkan atau tidak. Akibatnya banyak tes yang hasilnya dinilai salah.

Tes ini sendiri juga menimbulkan kecurigaan, bahwa tes akan membuka jalan untuk memantau pergerakan orang sekaligus melihat status kesehatannya.

Saat ini, bagi pelancong yang datang ke Inggris harus menjalani karantina dua minggu dengan hanya 45 negara yang diizinkan masuk tanpa karantina.

Melansir dari TravelTomorrow  CommonPass dikembangkan oleh Yayasan Proyek Commons nirlaba dan Forum Ekonomi Dunia.

Proyek ini juga melibatkan tiga puluh tujuh negara bersama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Eazy Passport, Layanan Pembuatan Paspor di Luar Kantor Imigrasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi