Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ulang Tahun dan Mengapa Tidak Disebut dengan Tambah Tahun...

Baca di App
Lihat Foto
DragonImages
Ilustrasi ulang tahun
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video terkait pernyataan ulang tahun baru-baru ini viral dan ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.

Video tersebut merupakan unggahan ulang dari platform TikTok.

Dalam video tersebut, terlihat seorang perempuan mempertanyakan alasan ulang tahun tidak disebut dengan "tambah tahun".

Menurutnya, setiap tahun usia seseorang selalu bertambah sehingga seharusnya dirayakan dengan sebutan "tambah tahun".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Selamat Ulang Tahun Diego Maradona, Si Pencetak Gol Tangan Tuhan

Baca juga: Ulang Tahun Ke-53, Ini Sejarah dan Bidang Penelitian LIPI...

Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh seorang pemuda yang mengatakan bahwa tradisi ulang tahun di Indonesia mengikuti tradisi di Belanda, termasuk dalam hal penggunaan istilah "ulang tahun".

Pemuda itu mengatakan, dalam bahasa Belanda "ulang tahun" disebut "veerjardag". Dia kemudian menjelaskan, dari telaah arti kata dalam kamus, kata "veerjardag" juga memiliki  makna lain, yakni merayakan hari kelahiran.

Sehingga, istilah ulang tahun di Indonesia mengikuti hal itu, dan dengan demikian, menurutnya ulang tahun tidak bermakna mengulang tahun/usia melainkan mengulang atau merayakan momen kelahiran seseorang.

Baca juga: PSSI Ulang Tahun ke-90, Berikut Sejarah di Balik Pendiriannya

Benarkah demikian?

Menjawab pertanyaan itu, Koordinator Perkamusan dan Peristilahan, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Azhari Dasman Darnis mengatakan, "ulang tahun" merupakan salah satu idiom dalam bahasa Indonesia. 

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) idiom berarti konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya.

Misalnya, idiom "kambing hitam" dalam kalimat, hansip itu menjadi kambing hitam, padahal dia tidak tahu apa-apa.

Baca juga: Viral Video Wali Kota Malang Rayakan Ulang Tahun Saat PSBB, Ini Klarifikasinya

Makna idiom harus dilihat sebagai satu kesatuan, bukan setiap komponen pembentuk idiom tersebut. 

Azhari menjelaskan, "ulang tahun" dan idiom lain dalam bahasa Indonesia mungkin dipilih oleh penutur terdahulu karena faktor "manasuka" dan bukan karena tepat dan tak tepat.

"Mungkin ada faktor historisnya, tetapi itu hanya spekulasi. Faktor manasuka itu ada dalam semua bahasa, termasuk dalam bahasa Indonesia. Saat para penutur bersepakat atas padanan sebuah konsep, mereka akan gunakan," kata Azhari dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (18/10/2020).

Baca juga: Ulang Tahun ke-74, Ini Sejarah Panjang Korps Brimob

Tradisi perayaan ulang tahun di Belanda

Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa asing, maka idiom "ulang tahun" dalam bahasa Indonesia akan terasa kurang tepat dari segi makna. 

"Namun, dari awal penutur terdahulu sudah merasa frasa tersebut cukup sebagai "leksikon" bahasa Indonesia yang menjadi "padanan", bukan terjemahan konsep serupa dari bahasa lain," kata Azhari. 

Dikonfirmasi terpisah, dosen Program Studi Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Munif Yusuf mengatakan, dari segi tradisi memang benar bahwa tradisi perayaan ulang tahun di Indonesia mengikuti tradisi perayaan ulang tahun di Belanda.

Baca juga: Sejarah Kutai Kartanegara, dari Kerajaan Tertua di Indonesia hingga Tunduk pada Belanda

Namun, dari segi makna bahasa, dia menjelaskan bahwa "veerjardag" secara harfiah tidak bermakna "ulang tahun".

"Kata veerjardag itu artinya justru bertambah tahun. Bahkan, ada kata lain dari veerjardag itu yang mendekati, itu justru berarti kedaluwarsa. Kedaluwarsa berarti bertambah tahun kan," kata Munif saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/10/2020). 

Bahasa serapan

Dalam video TikTok tersebut, disebutkan juga beberapa kata yang erat kaitannya dengan tradisi perayaan ulang tahun, baik di Indonesia maupun di Belanda.

Baca juga: Asal-usul Janda Bolong yang Tengah Jadi Buruan Banyak Orang

Seperti kebiasaan orang yang berulang tahun untuk mengadakan syukuran dengan membagikan makanan ke teman-temannya.

Di Indonesia, hal itu disebut dengan kata "traktiran", yang ternyata berasal dari bahasa Belanda "trakteren".

Selain itu, ada pula kebiasaan memberikan hadiah atau bingkisan kepada orang yang berulang tahun.

Baca juga: Kisah di Balik Viralnya Kado Saham Wisuda Mahasiswi UI

 

Dalam bahasa Indonesia, hadiah itu disebut "kado" sedangkan dalam bahasa Belanda hal itu disebut dengan "cadeau". 

Menanggapi hal itu, Munif membenarkan sekaligus mengakui ada banyak kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Belanda. 

"Menurut penelitian tahun 1983 itu ada 5.400 kata, tapi saya rasa bisa sampai 8.000 bahkan 10.000 kata pun saya yakin ada. Cuma masih banyak yang belum terdokumentasi," imbuhnya.

Baca juga: Bolehkah Kita Menggunakan Kata “Jangan” Saat Melarang Anak?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi