Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Fakta Sepekan: IMEI Dipantau hingga Parasetamol Mengandung Virus Machupo

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi media sosial
|
Editor: Gloria Natalia Dolorosa

KOMPAS.com - Sepekan ini informasi keliru yang beredar di media sosial berasal dari beragam topik, dua di antaranya kesehatan dan komunikasi.

Dua topik itu menyertai informasi keliru soal aksi penolakan Undang-undang Cipta Kerja yang masih beredar sejak undang-undang itu disahkan pada 5 Oktober 2020.

Informasi tidak benar atau hoaks seputar kesehatan masih menjadi topik hangat yang merebut perhatian warga media sosial, utamanya di masa pandemi Covid-19 ini.

Sementara, hoaks tentang komunikasi muncul dengan mengatasnamakan lembaga pemerintah. 

Berikut lima hoaks dengan topik kesehatan dan komunikasi yang beredar sepanjang pekan ini:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Nomor IMEI Tertentu Dipantau Tim Cyber Mabes Polri

Tersiar informasi di media sosial mengenai nomor IMEI tertentu pada telepon seluler (ponsel) diawasi tim Cyber Mabes Polri.

Jika nomor IMEI disertai garis miring angka 1 atau /1, maka nomor tersebut tengah dipantau tim Cyber Maber Polri. Bila tercantum garis miring angka 2 atau /2 nomor maka nomor itu merupakan target penyergapan.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono, membantah informasi bahwa nomor IMEI tertentu dipantau tim Cyber Mabes Polri, seperti informasi yang dimuat sejumlah akun di atas.

Informasi lengkap soal ini dapat disimak di artikel berikut

[HOAKS] Nomor IMEI Tertentu Dipantau Tim Cyber Mabes Polri 

[HOAKS] Pemerintah Pantau Seluruh Aktivitas di Ponsel

Tersiar informasi di media sosial bahwa semua aktivitas di ponsel terpantau, mulai dari percakapan telepon, pesan singkat, hingga media sosial.

Pemantauan ini dilakukan setelah pelantikan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) dilantik oleh Presiden RI, Joko Widodo.

BSSN menegaskan bahwa informasi itu tidak benar. Informasi tersebut pernah beredar pada 2018 dan sudah dibantah Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Untuk membaca artikel tentang ini secara utuh, silakan klik tautan berikut

[HOAKS] Pemerintah Pantau Seluruh Aktivitas di Ponsel 

[HOAKS] 7 Kebiasaan yang Merusak Otak Diklaim dari WHO

Di media sosial beredar informasi mengenai tujuh kebiasaan yang dapat merusak otak, diklaim berasal dari World Health Organization (WHO).

Tujuh kebiasaan itu yakni tidak sarapan, tidur larut malam, konsumsi tinggi gula, dan banyak tidur ketika pagi hari. Lainnya, makan saat menonton televisi atau komputer, memakai topi, syal, atau kaus kaki saat tidur, dan terbiasa menahan buang air kecil.

WHO menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut. Tujuh kebiasaan tersebut pun tidak terbukti dapat merusak otak.

Informasi utuh soal ini dapat Anda simak di artikel berikut

[HOAKS] 7 Kebiasaan yang Merusak Otak Diklaim dari WHO 

[HOAKS] Memakai Masker Bisa Sebabkan Kanker

Beredar di media sosial informasi bahwa masker bisa menyebabkan kanker karena pengguna masker kekurangan oksigen. Menggunakan masker juga disebut dapat merusak otak.

Klaim tersebut disanggah para ahli kesehatan. Menurut mereka, mengenakan masker tidak membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena kanker.

Selain itu, tidak ada bukti terkini yang mengaitkan penggunaan masker wajah dengan kanker.

Artikel soal ini dapat Anda baca di tautan berikut

[HOAKS] Memakai Masker Bisa Sebabkan Kanker 

[HOAKS] Parasetamol P/500 Mengandung Virus Machupo

Beredar peringatan di media sosial untuk tidak mengonsumsi obat parasetamol P/500 karena mengandung virus berbahaya Machupo.

Peringatan tersebut kembali lagi tersiar di media sosial baru-baru ini setelah sempat beredar pada 2017 dan terulang setiap tahun. Peringatan itu tersebar dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

BPOM menegaskan, informasi itu tidak benar. Sementara, menurut Kementerian Kesehatan Malaysia, virus Machupo tidak dapat hidup di lingkungan kering seperti di tablet parasetamol.

Untuk mengetahui lebih lanjut soal ini, silakan membaca artikel di tautan berikut

[HOAKS] Parasetamol P/500 Mengandung Virus Machupo

*****

Ikuti terus berbagai informasi yang sudah ditelusuri tim Cek Fakta Kompas.com pada laman Hoaks atau Fakta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi