Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kontak Fisik, Cek Hasil Lab di Anjungan Laboratorium Mandiri

Baca di App
Lihat Foto
THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi peneliti sedang bekerja di laboratorium.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

 

KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang terletak di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, menghadirkan inovasi di bidang layanan laboratorium bagi pasiennya.

Layanan bernama Anjungan Laboratorium Mandiri (ALM) ini memungkinkan pasien mendapatkan hasil laboratorium secara mandiri, tanpa harus antre dan bertemu dengan laboran.

Layanan Anjungan Laboratorium Mandiri mulai dioperasikan pada bulan Juli 2020.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur RSUD Tarakan, Jakarta, Dian Ekowati menyebut mesin ini sebagai salah satu layanan unggulan yang dimiliki oleh rumah sakitnya.

Selain dinilai lebih efektif, cara penggunaan ALM juga relatif mudah.

"Cukup dengan melakukan scan barcode pada mesin layanan ini dan secara otomatis langsung mencetak hasil pemeriksaan laboratorium pasien tersebut," kata Dian, Senin (19/10/2020).

Baca juga: BPOM Kini Punya Laboratorium Biohazard untuk Uji Covid-19

Di tengah masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, adanya ALM yang bisa digunakan tanpa harus melakukan kontak fisik sama sekali, juga menjadi kelebihan tersendiri.

Pasien hanya perlu memindai kode batang yang ditampilkan, tidak ada kegiatan yang melibatkan interaksi fisik secara langsung.

Cara kerjanya

Cara mengoperasikan mesin ALM adalah pasien cukup dengan menunjukkan barcode pada sensor mesin (contactless) dan secara otomatis akan tercetak.

Barcode diperoleh dari petugas laboratorium pada saat setelah pengambilan darah di lab untuk pasien rawat jalan. 

Khusus hasil pemeriksaan confidential seperti anti HIV, hasil PCR swab, tidak termasuk yang dapat dicetak.

"Yang dapat dicetak semua pemeriksaan lab kecuali pemeriksaaan HIV, sifilis, PCR spesimen swab, narkoba, elektroforesa Hb dan elektroforesis protein. Pencetakan dibatasi hanya bisa satu kali cetak," jelas Dian. 

Baca juga: Laboratorium Wuhan Membantah Tudingan Penyebar Pertama Virus Corona

Mengurangi kontak

Tidak berhenti di situ, ALM ini juga mengurangi kontak antara pasien dengan tenaga laboran yang mungkin saja menjadi media penularan virus tanpa diketahui.

"(ALM) Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat dalam masa Covid-19 dengan mengurangi kontak sebanyak-banyaknya, tanpa menyentuh layar mesin serta bertemu dengan petugas laboratorium," sebutnya.

Fasilitas ini dari segi bentuk mirip dengan mesin-mesin ATM, berbentuk balok, dengan monitor di bagian atas dan tempat untuk keluarnya dokumen di bagian bawah.

Dian menjelaskan di RS Tarakan, mesin ini tersebar di sejumlah titik yang berbeda, sehingga pasien lebih mudah untuk mengaksesnya.

"Lokasi ALM ini tersebar di beberapa lokasi gedung rumah sakit, yaitu di Gedung Sky Hospital lantai 10, di Gedung B Poli Cendana dan di lobi Gedung A," papar Dian.

Manfaat terakhir yang ditawarkan dari mesin ini tentu dari sisi efektivitas waktunya.

"Melalui pemanfaatan mesin ini, pasien menjadi lebih cepat mendapatkan layanan dan konsultasi dokter rumah sakit tanpa menunggu antrean dan waktu yang lebih panjang," jelas Dian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi